Sukses

Slank Siapkan Kado Khusus Saat Ramaikan Satu Abad NU di Sidoarjo, Apa Itu?

Grup musik Slank dijadwalkan meramaikan puncak acara satu abad Nahdatul Ulama (NU) di Sidoarjo Jawa Timur, pada tanggal 6-7 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Grup musik Slank dijadwalkan meramaikan puncak acara satu abad Nahdatul Ulama (NU) di Sidoarjo Jawa Timur, pada tanggal 6-7 Februari 2023.

Drummer Slank Bimo Setiawan Almachzumia atau dikenal Bimbim meminta para fansnya datang mengenakan baju putih dan peci.

"Buat Slankers yang mau hadir kalau bisa pakai baju putih semua ya, kalau bisa pakai peci juga lebih bagus," kata Bimbim belum lama ini.

Bimbim mengatakan, Slank punya kado khusus untuk NU di usia 100 tahunnya. Kata dia, Slank akan membuat yel-yel untuk menyemangati ulama.

"Insya Allah Februari nanti kita tampil tanggal 7 di Sidoarjo, kita ada kado khusus dari Slank kita mau coba buat single tentang yel-yel satu abad Nahdatul Ulama untuk menyemangati ulama," ungkapnya.

"Ulama bergerak dalam cinta dan damai, insya Allah," kata Bimbim.

Sementara itu, musisi Addie MS juga bakal turut memeriahkan puncak acara satu abad NU. Kata dia, ratusan orkestra akan tampil di acara tersebut.

"Kami hadir dengan puluhan orkestra ada 100, belum lagi paduan suara ada berapa ratus, itu liat biasa ini suatu pengalaman buat saya mungkin pengalaman terbesar, dan terima kasih Nahdatul Ulama untuk kepercayaannya," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Addie MS Merasa Bangga

Addie merasa bangga bisa menampilkan musik simfoni atau orkestra di acara NU. Sebab, jenis musik itu biasanya dianggap di luar tradisi islami.

"Padahal yang namanya kesenian itu tidak ada agama, seperti pohon cemara itu sebenarnya gak ada agama, biola juga gak punya agama, tetapi mengapa digunakan oleh agama lain misalnya kenapa hal yang baik kita gunakan untuk berbagai manfaat itu saya pikir," tuturnya.

Addie menilai bahwa ajaran islam bukanlah suatu yang kaku. Tetapi, sesutu yang harus dibuat relevan tiap zaman.

"Dan yang bisa bikin relevan itu seni budaya dan NU memanfaatkan seni budaya luar biasa, saya salut saya hormat sekali dengan strategi itu," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.