Sukses

5 Rekomendasi Candi di Malang, Wisata Sejarah yang Instagramable

Di antara deretan candi di Malang ini ada yang termasuk bangunan suci tertua di Jawa Timur

Liputan6.com, Malang - Saat ini tempat-teman instagramable banyak dicari kaum milenial untuk dijadikan latar belakang berfoto demi kepeluan unggahan di media social. Jangan salah, candi-candi di Malang juga instagramable lho, tak kalah dengan tempat wisata lainnya.

Banyak candi di Malang Raya berdiri dengan megah. Tak mengherankan, sebab wilayah ini pada masa lampau banyak berdiri kerajaan. Seperi Kerajaan Kanjuruhan, Medang Mataram Periode Jawa Timur, sampai Singosari.

Sayangnya, tak banyak generasi muda yang tertarik berkunjung candi untuk wisata sejarah misalnya. Bila tak berminat belajar sejarah, bangunan-bangunan kuno tempat ibadah masyarakat pada masa lampau itu juga tetap layak dikunjungi.

Cukup indah bahkan bila dijadikan latar belakang untuk berswafoto di candi-candi itu. Selain bangunan utamanya, di sekelilingnya terdapat arca-arca bertebaran. Dinding candi juga cantik dengan berbagai relief.

Maka, tetap sangat menarik bila berfoto di candi – candi purbakala tersebut. Tapi satu yang pasti, harus tetap menghormati peninggalan masa lampau itu. Inilah deretan candi di Malang yang instagramable.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Candi Badut

Candi Badut hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota, tepatnya di Jalan Raya Candi V No. 5D, Dusun Doro, Karangwidoro, Dau, Malang. Candi ini disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Candi Dieng di Jawa Tengah dari sisi bentuk dan reliefnya yang simetris.

Candi ini diperkirakan selesai dibangun pada 760 Masehi masa Kerajaan Kanjuruhan, termasuk bangunan suci tertua di Jawa Timur. Di situs candi ini terdapat struktur candi induk, struktur candi perwara, fragmen arca dan komponen bangunan yang ditata berjajar di depan struktur candi.

Nama Badut sendiri diduga berasal dari Bahasa Sansekerta, Bha-dyut yang artinya sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Tak terbayangkan kan jika kamu berfoto di depan candi yang bangunannya bercorak peralihan gaya bangunan Klasik dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

3 dari 6 halaman

Candi Singasari

Candi Singasari terletak di Desa Candi Renggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Candi ini juga dikenal dengan nama Candi Cungkup atau Candi Menara, karena pada masanya candi Singasari adalah candi yang tertinggi.

Tubuh candi berdiri di atas batur kaki setinggi sekitar 1,5 m, tanpa hiasan atau relief pada kaki candi. Sepintas bangunan Candi Singasari terlihat seolah bersusun dua, karena bagian bawah atap candi berbentuk persegi, menyerupai ruangan kecil dengan relung di masing-masing sisi.

Bayangkan saja kamu berfoto dengan latar belakang candi yang disebut-sebut sebagai candi tertinggi di Jawa Timur itu. Siapkan pose paling berwibawa bak raja-raja Kerajaan Singosari.

4 dari 6 halaman

Candi Jago

Candi ini berada di lembah Bromo, tepatnya di Dusun Jago, Tumpang, Kabupaten Malang. Bangunan candi ini berupa reruntuhan candi yang belum dipugar. Bangunan candi ini berdiri di atas batur kaki setinggi sekitar 1 meter, dan menghadap ke arah barat.

Dilihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Jago memiliki gaya arsitektur ysng mirip sekali dengan punden berundak. Badan candi ini terletak di atas kaki candi yang bertigkat tiga. Memiliki relief terpahat di dinding teras I, II dan III yang masing – masing memiliki cerita.

Kamu bisa berfoto dengan latar belakang kaki candi yang terdiri atas tiga teras bertingkat. Semakin ke atas, maka teras kaki candi itu semakin mengecil. Kamu pun bisa mengambil opsi selasar yang ada di antara lantai pertama dan kedua kaki candi.

5 dari 6 halaman

Candi Kidal

Candi Kidal terletak di Desa Rejokidal, Tumpang, Kabupaten Malang. Para ahli berpendapat candi ini merupakan pendarmaan untuk Anusapati, anak Ken Dedes dari hasil perwakinan dengan Tunggul Ametung.

Candi ini memiliki denah dasar berbentuk bujur sangkar berukuran 8,36 meter x 8,36 meter menghadap ke barat. Candi ini berlanggam menara sebab bentuknya ramping dan memiliki atap yang membumbung tinggi (sikhara).

Konon lambang negara yakni Garuda terinspirasi dari relief Garudeya yang terpahat pada kaki candi ini. Mengisahkan perjalanan Garuda dalam membebaskan ibunya dari perbudakan dengan penebusan air suci “amerta”. Berfoto dengan latar belakang candi ini pun tak kalah menarik.

6 dari 6 halaman

Candi Sumberawan

Candi Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Jarak candi ini dengan Candi Singosari hanya sekitar enam kilometer saja.

Diperkirakan dibangun setela tahun 1359 Masehi masa Kerajaan Majapahit. Bangunan candi terdiri dari batur, kaki candi dan stupa. Dilihat dari latar sejarahnya, diduga tempat di mana candi ini berdiri dahulu bernama Kasurangganan.

Kasurangganan disebut dalam kitab Nagarakrtagama sebagai sebuah tempat yang dipilih Raja Hayam Wuruk. Dipilih sebagai tempat beristirahat usai sang raja melakukan perjalanan berkeliling wilayah kekuasannya di Jawa Timur.

Asal kamu tahu, pemandangan di sekitar candi ini sangatlah indah. Sebab, candi ini berada di dekat sebuah telaga yang airnya jernih. Tentu tertarik dong berselfie ria di candi ini?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.