Sukses

Inflasi Jatim Capai 6,62 Persen, Fraksi Gerindra Minta Kebijakan Pangan Jadi Prioritas

Fawait menjelaskan saat ini sektor pangan sangat strategis, bahkan ia memprediksi hal itu berlangsung hingga 20 tahun ke depan. Karena itu, harus diseriusi dan diprioritaskan mulai saat ini.

Liputan6.com, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi nasional 5,42 persen, sementara untuk Jawa Timur 6,62 persen. Dari angka inflasi tersebut, sektor pangan menjadi penyumbang inflasi yang signifikan.

Fakta itu menjadi perhatian serius Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait. Ia pun mendorong Pemprov Jatim agar memprioritaskan sektor pangan dalam skala kebijakan pembangunan di Jatim.

"Kami Fraksi Gerindra mendorong pemprov agar lebih memprioritaskan sektor pangan dalam pembangunan di Jatim. Targetnya tidak hanya swa sembada pangan tapi juga menurunkan inflasi secara signifikan," katanya, Jumat (2/12/2022).

Fawait menjelaskan saat ini sektor pangan sangat strategis, bahkan ia memprediksi hal itu berlangsung hingga 20 tahun ke depan. Karena itu, harus diseriusi dan diprioritaskan mulai saat ini.

Ia mencontohkan, perang Rusia versus Ukraina cukup memukul stabilitas ekonomi dalam negeri dan membuat inflasi naik. Sebab, masih tingginya ketergantungan impor pangan pada Rusia dan Ukraina. Terutama gandum, jagung, bahkan hingga pupuk.

"Ke depan, perang senjata akan beralih ke perang pangan. Perang Rusia vs Ukraina bisa menjadi pelajaran berharga. Karena itu, bangsa ini harus menuju pada ketahanan pangan. Dan itu bisa dimulai dari Jawa Timur, yang memiliki sejumlah komoditas unggulan" ujar Bendahara GP Ansor Jatim tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketahanan Pangan

Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Jatim versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini mengungkapkan, dengan ketahanan pangan, bangsa ini menuju pada kedaulatan pangan. Dengan begitu, secara otomatis juga menuju pada tercapainya kesejahteraan rakyat.

Fawait mengingatkan bahwa kantong-kantong kemiskinan terdapat di pedesaan yang mayoritas masyarakatnya hidup dari sektor pertanian. Karena itu, kalau mau serius mengentaskan kemiskinan bisa dimulai dari sektor pangan.

"Dengan ketahanan pangan, maka kemiskinan bisa dientaskan. Karena mayoritas masyarakat miskin ada di sektor pertanian, di wilayah pedesaan," pungkas politikus asal Jember itu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.