Sukses

Buntut Ritual Maut Pantai Payangan Jember, Khofifah Minta Padepokan Didata

Khofifah meminta ada pendataan padepokan oleh lembaga yang berwenang setelah terjadinya tragedi ritual maut tersebut.

 

Liputan6.com, Jember Kelompok Tunggal Jati Nusantara menggelar ritual yang berujung maut di Pantai Payangan Jember pada Minggu (13/2/2022). 11 orang anggota ritual tersebut tewas terseret ombak.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta ada pendataan padepokan oleh lembaga yang berwenang setelah terjadinya tragedi ritual maut tersebut.

"Sekarang padepokan-padepokan yang ada itu memang harus ada institusi di mana mereka mendapatkan legalitas sehingga dapat diawasi dan dibina oleh institusi tersebut," kata Khofifah, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, padepokan seperti Tunggal Jati Nusantara di Jember merupakan fenomena patologi sosial di berbagai daerah, seperti Padepokan Kanjeng Dimas di Probolinggo yang sudah meluas karena banyak faktor yang memengaruhinya.

Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, baik Pemprov Jatim maupun pemkab akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan serupa.

"Pengawasan bukan untuk membatasi atau melarang, akan tetapi lebih pada legalitas dan pembinaan," ujarnya.

Mengenai rumusannya, Khofifah menegaskan akan segera dibahas, apakah di bawah Bakesbangpol atau Bagian Kesra karena hal itu semata-mata untuk tertib sosial dan saling melindungi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surat Edaran Bupati

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan bahwa pihaknya akan mengeluarkan surat edaran berisi larangan melakukan kegiatan di daerah-daerah rawan atau bahaya, seperti pantai laut selatan untuk melindungi masyarakat.

"Nantinya akan didiskusikan bersama tim ahli sekaligus rencana pemasangan rambu-rambu, termasuk pembentukan tim khusus relawan penyelamat di pantai karena kami diingatkan Bu Gubernur bahwa ada potensi tsunami di pantai selatan Jember," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.