Sukses

Khofifah: Vaksinasi di Kampus Penting untuk Percepat Herd Immunity

Khofifah menyatakan, vaksin bagi mahasiswa merupakan jatah 5 persen dosis vaksin dari Kemenkes untuk pemerintah provinsi sebagai buffer.

 

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kampus menjadi salah satu pilar penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Vaksinasi di kampus menjadi hal penting dalam upaya menciptakan herd immunity.

Vaksin bagi mahasiswa merupakan jatah 5 persen dosis vaksin dari Kemenkes untuk pemerintah provinsi sebagai buffer.

"Pemprov Jatim setiap kali vaksin datang seminggu dua kali, Pemprov mendapatkan buffer 5 persen. Karena pada dasarnya seluruh vaksin dari Kemenkes sudah ada notice nya untuk siapa dan berapa," kata Khofifah saat meninjau vaksinasi mahasiswa di Untag Surabaya, Selasa (14/9/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Dari jatah 5 persen buffer tersebut, Pemprov bisa melakukan vaksinasi setiap waktu. Baik mahasiswa maupun warga yang tidak terdata sebagai penduduk Jatim.

"Anytime anywhere. Hari ini di Banyuwangi, Probolinggo ada yang tersupport dari buffer. Mereka yang tidak ber-KTP kabupaten/kota di Jatim bisa disapa dengan buffernya Pemprov," tandasnya.

Oleh karena itu, kata Khofifah, ribuan mahasiswa Untag dari berbagai daerah memiliki kesempatan yang sama untuk menerima vaksinasi di Jatim.

"Mungkin dari mahasiswa Untag ini kan dari mana-mana, monggo. Sangat memungkinkan kita bisa support hari ini Insya Allah buffer cukup. Tapi minggu depan datang lagi dua kali dan seterusnya. Jadi monggo dengan suka cita," ucap Khofifah.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belajar Offline

Rektor Untag Mulyanto Nugroho mengucapkan terima kasih atas bantuan vaksin dari Pemprov Jatim. Ia menjelaskan, jumlah mahasiswa Untag sendiri saat ini hampir mencapai 14.000 orang.

Pada minggu ketiga bulan ini Untag telah meluringkan (off line) empat program studi (Prodi) mengingat kondisi di Surabaya telah memasuki level 2 dan level 1 di Sidoarjo. Kemudian dilanjut pada minggu kelima mendatang.

"Sehingga kita berani akan meluringkan," kata Mulyanto.

Namun, jelas Mulyanto, setidaknya 7.000 mahasiswa semester 1-3 belum bisa menikmati kampus. Rencananya mereka baru akan melakukan proses luring pada akhir Oktober 2021 hingga awal November 2021 mendatang.

"Oleh sebab itu, kami mohon ibu gubernur untuk bisa membantu kami sehingga anak-anak kami bisa luring," tambahnya.

Mulyanto merinci, saat ini Untag memiliki 3.400 mahasiswa baru dan mayoritas menginginkan agar proses belajar dilakukan secara  luring.

"Ketika daftar tanya ini luring atau daring? Kalau daring nggak jadi (daftar). Maka kita jawab luring, tapi karena kita masih PPKM level 3 sehingga kami belum berani," ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.