Sukses

Pemprov Jatim Berikan 248 Nama untuk Dievakuasi dari Wuhan

Dari 248 warga Jawa Timur yang berada di Wuhan tersebut umumnya berstatus sebagai mahasiswa yang sedang menyelesaikan studinya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyodorkan sebanyak 248 nama yang terdata sebagai warganya kepada pemerintah pusat untuk dievakuasi dari Kota Wuhan dan sekitarnya di China, yang saat ini diisolasi akibat wabah virus corona di Wuhan.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, data-data warga Jawa Timur yang sedang berada di Wuhan dan sekitarnya tersebut diperoleh dengan cepat setelah dibantu oleh putranya, Jalaluddin Mannagali Parawansa, yang dulu pernah kuliah di China.

"Putra saya dulu lima tahun kuliah di Beijing dan masih memiliki banyak relasi di China. Berkat bantuan para relasinya itu diperoleh data sebanyak 248 warga Jawa Timur yang saat ini berada di Kota Wuhan dan sekitarnya," kata Gubernur Khofifah kepada wartawan usai audiensi dengan orang tua mahasiswa asal Jawa Timur yang anak-anaknya sedang menempuh studi di Kota Wuhan dan sekitarnya, Rabu malam, 29 Januari 2020, dilansir dari Antara.

Dalam pertemuan di Gedung Negara Grahadi Surabaya itu, Khofifah memastikan data-data tersebut telah diserahkan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia.

"Kebetulan pada hari Senin, 27 Januari kemarin, ada kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo di Surabaya. Turut serta dalam rombongan Presiden adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan sudah saya serahkan data-datanya kepada beliau," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Umumnya Berstatus Mahasiswa

Namun begitu, Gubernur Khofifah memastikan masih membuka peluang untuk menambahkan data-data warga Jawa Timur lainnya yang sekiranya belum masuk dalam daftar yang telah disodorkan kepada Kementerian Luar Negeri.

"Seperti malam ini, misalnya, ada tambahan nama-nama mahasiswa asal Sampang dan Pamekasan. Memang sebelumnya Bupati Sampang dan Pamekasan telah menginformasikan ada sejumlah warganya yang menempuh studi di dekat Kota Wuhan. Malam ini sudah kami dapatkan identitas lengkapnya," ucapnya.

Menurut Khofifah, ratusan warga Jatim di Wuhan dan sekitarnya adalah mahasiswa.

"Salah satunya terdata seorang anak berusia lima tahun. Tapi, saya kira itu adalah anak dari salah satu mahasiswa yang dibawa ke sana," ujarnya. Saat berbincang dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di sela kunjungannya ke Surabaya pada 27 Januari lalu, Gubernur Khofifah memperoleh kepastian bahwa evakuasi warga negara Indonesia di Kota Wuhan dan sekitarnya adalah prioritas utama yang sedang diupayakan pemerintah.

Untuk itu, di Jawa Timur telah mempersiapkan tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, RSUD dr Soedono Madiun dan RSUD dr Saiful Anwar Malang, sebagai transit isolasi saat evakuasi dari Wuhan dan sekitarnya berhasil dilakukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.