Sukses

Lirik Lagu Saudade dari Kunto Aji, Menjadi Lagu Refleksi Batin dan Doa untuk Mereka yang Tak Lagi Ada

Lagu Saudade karya musisi Kunto Aji, yang serat akan makna di dalam liriknya.

Diterbitkan 22 Mei 2025, 21:30 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Kunto Aji merupakan salah satu musisi yang pandai dalam merangkai kata dan emosi lewat lagu-lagunya. Lagu “Saudade” adalah salah satu trek paling menyentuh dari album Mantra Mantra yang dirilis pada 2018.

Mengambil judul dari kata Portugis yang menggambarkan kerinduan mendalam dan sebuah perasaan kompleks yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. “Saudade” menjadi refleksi batin atas kehilangan, kenangan, dan cinta yang tak lagi bisa dijangkau, namun masih terasa dekat dalam hati.

Dengan balutan aransemen yang tenang, Kunto Aji menyajikan lagu ini bukan sebagai ratapan, tapi sebagai pelukan lembut bagi siapa pun yang pernah merasa ditinggalkan. Lagu ini tidak memaksa untuk melupakan, melainkan mengajak pendengar untuk menerima, bahwa kehilangan adalah bagian dari tumbuh.

2 dari 5 halaman

Lirik Lagu Saudade

[Verse 1]

Dikatakan oleh angin

Yang menghasilkan gelombang

Jadilah besar bestari

Dan manfaat 'tuk sekitar

Dikatakan awan hitam

Sebelum datangnya hujan

Biarlah aku dikutuk

Dan engkau yang dirayakan

 

[Pre-Chorus]

Perjalanan takdir dan kenangan

Berselimut doa

Hangatnya akan terjaga

 

[Chorus]

Selalu ada

Menemanimu

Sampai kita

Dihapuslah

Jadi besar dan bestari

Serap yang baik untukmu

 

[Bridge]

Oh di sana

Berdirilah engkau

Dengan senyuman dan keping harapan

Di belakang

Tempatmu bersandar

Tanganku terbuka

Kapan pun kau ingat

Pulang

 

[Chorus]

Selalu ada

Menemanimu

Sampai kita

Dihapuslah

Jadi besar dan bestari

Serap yang baik untukmu

(Yang baik untukmu)

Apa pun yang kau hadapi

3 dari 5 halaman

Menggenggam Rindu Tanpa Harus Memiliki

Alih-alih bermain dengan metafora asmara atau luka hati, “Saudade” berbicara dalam bahasa yang lebih sunyi dan spiritual. Lagu ini terasa seperti surat yang tak pernah dikirim, atau doa yang hanya ditujukan dalam hati.

Kalimat seperti “Biarlah aku dikutuk, dan engkau yang dirayakan” menunjukkan bentuk cinta tertinggi serta memberi ruang untuk yang kita cintai bersinar, meski kita harus meredup di baliknya.

4 dari 5 halaman

Jadi Refleksi Batin atas Kehilangan

Kunto Aji merancang “Saudade” sebagai ruang aman bagi mereka yang sedang belajar menerima kehilangan, baik itu orang tua, sahabat, pasangan, atau bahkan versi lama dari diri sendiri.

Lagu ini tidak menjanjikan bahwa rasa sakit akan kehilangan, kenangan, dan cinta yang tak lagi bisa dijangkau, namun masih bisa terasa dekat di dalam hati. Dan juga meyakinkan bahwa perasaan itu valid dan layak diberi tempat. 

5 dari 5 halaman

Sekilas Kunto Aji

Kunto Aji Wibisono, yang lahir pada 4 Januari 1987 merupakan seorang musisi, penulis lagu, sekaligus aktor asal Indonesia. Namanya mulai dikenal publik setelah menjadi finalis Indonesian Idol tahun 2008.

Seiring waktu, ia membangun karier sebagai musisi independen dengan karya-karya yang lekat dengan nuansa reflektif dan menenangkan jiwa. Lagu-lagunya kerap menyentuh isu kesehatan mental, kisah pribadi, hingga dinamika kehidupan sehari-hari serta disampaikan lewat lirik yang dalam dan mudah menyentuh emosi pendengarnya.

EnamPlus