Sikap Pengungsi Rohingya di Aceh Bikin Bunda Corla Geregetan, Berharap Mereka Mau Bertahan Hidup di Negara Lain

Lebih lanjut, Bunda Corla menilai sikap yang akhir-akhir ini ditunjukkan para imigran tersebut masuk dalam kategori tak beretika. Ia juga megkhawatirkan ke depannya justru para pengungsi bakal bersikap semena-mena kepada rakyat Indonesia seperti yang terjadi di Malaysia.

“...Enggak ada etika.... Kadang-kadang benci aku, kayak gitu. Sudah tahu ditolong, kok malah ngelunjak. Dikasih makan lagi. Sementara mereka enggak makan selama berlayar,” ucap Bunda Corla dengan nada kesal.

“Dikasih makan, kurang. Dari situ aja ketahuan. Alamat nginjak kepala lagi, tuh, sambungnya.

Lebih jauh, Bunda Corla berharap agar ke depannya para imigran Rohingnya mau beranjak dari Indonesia dan memilih untuk bertahan hidup di negara lain yang lebih cocok dengan mereka.

"Sudah cukup, cukuplah. Enggak usah tampung lagi. Suruh lagi berlayar. Pergi ke negara lain," ucap Bunda Corla.

"Kadang-kadang dikasih hati, jangan lihat karena seagamanya. Seagama tapi sama enggak? Beretika enggak mereka?! Sudah tahu dikasihani, enggak tahu dikasihani,” lanjut Bunda Corla.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan, pihaknya sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia.

Sebab, hingga saat ini pengungsi Rohingya yang datang ke Tanah Air terus bertambah, yakni 1.478 orang.

"Kita sedang mencari jalan keluar tentang ini; satu, mengenai kebutuhan domestik kita Indonesia di mana pun. Kedua, juga mengenai kemanusiaan," kata Mahfud, kepada wartawan, di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (6/12/2023).

Dia menjelaskan, para pengungsi tersebut sebenarnya hanya transit di Indonesia sebelum ke tempat tujuannya. Namun, para pengungsi akhirnya enggan keluar dari Indonesia.

Sementara, warga Indonesia seperti di Aceh, Sumatera Utara, Riau keberatan dengan pengungsi Rohingya.

"Orang-orang lokal, orang Aceh, Sumatera Utara, Riau itu beliau sudah keberatan ditambah terus, 'karena kami juga miskin kenapa ini terus ditampung, tapi gratis terus?," ucap Mahfud.