Sukses

Busan International Film Festival 2023 Buat Program Khusus untuk Indonesia Bertajuk Renaissance of Indonesia Cinema

Perhelatan Busan International Film Festival (BIFF) 2023 kali ini menampilkan program khusus untuk perfilman Indonesia dalam tajuk Renaissance of Indonesia Cinema.

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Busan International Film Festival (BIFF) 2023 kali ini menampilkan program khusus untuk perfilman Indonesia dalam tajuk Renaissance of Indonesia Cinema.

Pihak Kementerian Pendidikan, Kebudaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) turut memberikan dukungan terhadap kontribusi Indonesia dalam acara BIFF 2023.

Menyambut acara besar tersebut, konferensi pers diselenggarakan pada Senin (2/9/2023) di Gedung Kemendikbud, Jakarta Selatan. Para pihak yang berpartisipasi dalam BIFF turut hadir, di antaranya Alex Sihar selaku perwakilan Kemendikbud, para produser film, dan dua aktor yang terlibat dalam 24 Jam Bersama Gaspar, Reza Rahadian dan Laura Basuki.

“Tentu hasil ini kita punya program bersama-sama yang diinsiasi oleh Busan International Film Festival menyusun program khusus Renaissance of Indonesia Cinema juga atas dasar komunikasi antara para programmer Busan International Film Festival,” ungkap Alex Sihar, Staf Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Renaissance of Indonesia Cinema

Tajuk Renaissance of Indonesia Cinema menjadi salah satu program khusus yang dibesut dalam perhelatan BIFF 2023 dalam rangka memperkenalkan perfilman Indonesia, khususnya di kancah internasional.

“Jadi ini adalah program tidak biasa yang dilakukan oleh festival-festival karena mereka memilih mengapresiasi sinema sebuah negara,” ujar Yulia Evina Bhara sebagai produser 24 Jam Bersama Gaspar kepada media pada konferensi pers yang dilangsungkan.

 

3 dari 4 halaman

Daftar Film

Beberapa film dan serial Indonesia yang nantinya ikut dalam festival akbar tersebut bukan hanya film Indonesia yang sudah tayang, melainkan beberapa film justru akan melakukan penayangan perdana di Busan, Korea Selatan.

Ada 15 judul karya sineas Indonesia berhasil menjebol BIFF 2023. Dua film di antaranya bahkan masuk di program kompetisi, yakni film panjang karya Yosep Anggi Noen berjudul 24 Jam Bersama Gaspar dalam program Jiseok dan film pendek berjudul The Rootless Bloom Maychaelson berkompetisi di Wide Angle.

Adapun, tiga film panjang, Sara, Ali Topan, dan Women from Rote Island akan tayang di program A Window on Asian Cinema.

Sementara itu, film dan serial yang akan tayang di program Renaissance of Indonesian Cinema adalah serial Gadis Kretek, film pendek Basri & Salma in a Never-Ending Comedy, Dancing Colors, Laut Memanggilku, Vania on Lima Street, dan Where The Wild Frangipanis Grow.

Disusul film panjang 24 Jam Bersama Gaspar, Sara, Perempuan Tanah Jahanam, Posesif, Ziarah, dan What They Don’t Talk About When They Talk About Love.

 

4 dari 4 halaman

Busan International Film Festival

Busan International Film Festival merupakan festival perfilman besar di kancah internasional, khususnya bagi wilayah Asia. Rutin dilangsungkan di Busan, Korea Selatan, perhelatan ini menjadi penting untuk memperkenalkan pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah film sekaligus karya film itu sendiri di kawasan Asia.

Tahun 2023, BIFF akan menggelar acaranya pada 4—13 Oktober di Korea Selatan. Tentu festival megah ini akan dihadiri para sineas perfilman se-Asia, termasuk Indonesia.

“Kenapa dia penting? Karena posisinya Busan Film Festival (Busan International Film Festival) selalu jadi poin melangkah yang signifikan untuk para pembuat film terutama pembuat film dari Asia,” imbuh Alex Sihar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.