Twenty Five Twenty One Episode 7-8: Hilangnya Kehormatan Medali Emas, hingga Berseminya Perasaan Na Hee Do pada Back Yi Jin

"Kemampuan meningkat bukan seperti lereng, tapi seperti anak tangga." Inilah yang dikatakan ayah pada Na Hee Do kecil. Berkat kalimat ini, Hee Do yang telah tumbuh dewasa berhasil memenangkan medali emas dari Ko Yu Rim dengan skor tipis, 15-14.

Namun kemenangan itu ternyata tak membuat Na Hee Do bahagia, hatinya justru terluka. Yu Rim merasa dirinyalah yang menang, "Aku lebih cepat, tapi aku yang kalah" kata Yu Rim pada Hee Do. Sama seperti lawannya, Hee Do juga yakin bahwa dirinya pemenang.

Keyakinan Hee Do diperkuat dengan keputusan wasit. Masyarakat tak menerima kekalahan Yu Rim dan meragukan kemenangan Hee Do. Dalam konferensi pers, Hee Do ditekan oleh para reporter.

Dia merasa disudutkan dengan sederet pertanyaan yang mengesankan bahwa dia tak layak menjadi juara. Merasa kesal, Hee Do melepas medalinya. Benda impian itu terjatuh dan kehilangan kehormatannya.

Yi Jin yang kini menjadi reporter, berupaya membantu menyelesaikan masalah.

Di tengah konflik batin atas kemenangannya yang dinilai kontroversial, Hee Do menenangkan diri dengan memutar rekaman suara Back Yi Jin di masa lalu.

Dalam rekaman tersebut, dia mendengar Yi Jin mengungkap rasa cinta pada kekasihnya kala itu. Hal ini rupanya membuat Na Hee Do terlahap rasa cemburu.

Na Hee Do juga merasa tak percaya diri untuk lebih dekat dengan si tampan dan si cerdas Yi Jin. Lalu, datanglah satu momen yang membuat dirinya merasa pantas untuk Yi Jin.

"Aku... harus memilikimu," kata Hee Do.

Episode 9 dan 10 akan tayang Sabtu dan Minggu di tvN dan Netflix.