Sukses

Pria Mengaku Joki Vaksin Sudah Disuntik 16 Kali, dr. Tirta Buka Suara

Gegernya kabar seorang pria yang sudah menerima vaksin sebanyak 16 kali, membuat dr. Tirta bicara.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria bernama Abdul Rahim membuat geger karena mengaku menjadi joki vaksin. Bahkan, pria asal Kabupaten Pinrang sudah disuntik 16 kali.

Mengetahui kabar ini, dr. Tirta buka suara. Melalui akun Instagram terverifikasi miliknya, Rabu (22/12/2021), mengaku salut dengan pria ini.

"Mantep, wis ngluwihi thanos bosku, dan ajukan rekor dunia "orng yg mendapat vaksin covid terbanyak di dunia"," tulisnya.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Efek 16 Kali Suntik

Tak sedikit yang bertanya kepada dr. Tirta mengenai efek yang akan diterima Abdul Rahim ini setelah mendapatkan 16 kali suntikan.

"Tergantung kondisi badan masing2 orang," lanjutnya.

 

3 dari 5 halaman

Alergi Parah

Bila orang tersebut tidak kuat dengan banyaknya vaksin yang masuk ke dalam tubuhnya, dr. Tirta menjelaskan efek yang akan dialaminya.

"Jika kuat, yabga ada efeknya, tapi kalo ga kuat, bisa terjadi reaksi alergi yg parah 😂," sambungnya.

 

4 dari 5 halaman

Tidak Bagus

Ditambahkan pria yang akrab disapa Cipeng ini bahwa adanya joki vaksin menandakan bahwa verifikasi data hingga kini tidak bagus.

"Joki vaksin, ini pertanda verifikasi data kita masih ga bagusInstruksi dari hulu, ga dilanjutkan dengan bagus sampai hilir," tambahnya.

 

5 dari 5 halaman

Minta Diselidiki

Meski begitu, dr. Tirta meminta agar kebenaran atas berita ini tetap harus diselidiki.

"Kalo misal berita ini ga benar, ya brarti harus slidiki hehe

:)," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.