Sukses

Lucinta Luna Sempat Konsumsi Obat Terlarang karena Sering Dihina hingga Putus Asa

Lucinta Luna menceritakan kembali detik-detik penangkapan dirinya.

Liputan6.com, Jakarta - Lucinta Luna menghirup udara bebas setelah menjalani masa hukuman di penjara akibat kasus penggunaan obat terlarang. Ia diketahui mengonsumsi obat penenang, salah satunya Riklona.

Kepada temannya, Boy William, Lucinta Luna mengenang kembali momen penangkapan di tempat tinggalnya. Saat itu, ia baru pulang berlibur di Bali.

"Waktu itu aku di Bali sama teman-teman aku. Aku happy-happy di sana, tiba-tiba aku pulang pesawat malam, sampai Jakarta jam setengah 1 aku tidur," kata Luncinta Luna di YouTube Boy William, Selasa (16/3/2021).

"Enggak lama kemudian digedor, oh security. Di belakang security ada bapak polisi, diperiksa dapatlah obat aku yang ada di tas," sambung eks personel Duo Bunga. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesepian dan Ketakutan

Lucinta Luna menuturkan alasan mengonsumsi obat penenang. Salah satunya karena psikisnya terganggu. "Karena aku depresi ya, ketakutan ya. Terus enggak punya rasa percaya diri, susah tidur. Pokoknya aku ngerasa sedih. Aku ngerasa kesepian, ketakutan," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Dihina

Selebgram transgender ini merasa di serang beberapa pihak. Ini membuat mentalnya semakin jatuh.

"Aku ngerasa kayak banyak banget yang menggunnjing aku, menghina aku, sampai ada titik aku mau putus asa, mau mengakhiri hidup aku. Akhirnya aku pakai itu dan salahnya aku enggak pakai resep dokter," terangnya.

4 dari 4 halaman

Kasus

Lucinta Luna ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di Apartemen Thamrin, Jakarta Pusat, 11 Februari 2020. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan pil Riklona dan Tramadol.

Polisi juga menemukan dua butir ekstasi yang terdapat di tempat sampah. Saat menjalani pemeriksaan tes urine, Lucinta Luna dinyatakan positif penggunaan obat terlarang.

 

Simak juga informasi berikut ini:

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.