Sukses

Agnez Mo Curhat ke Pendeta, Merasa Industri Hiburan Tak Cocok untuknya dan Banyak Kebencian di Hati

Mencetak kesuksesan di industri musik Tanah Air dan mancanegara, dua tahun lalu Agnez Mo merasa tidak cocok dengan industri hiburan.

Liputan6.com, Jakarta - Di puncak popularitas, Agnes Monica alias Agnez Mo menghadapi tantangan berat dua tahun silam. Ia curhat ke pendeta karena merasa tak cocok dengan industri hiburan yang selama ini membesarkan namanya.

Peristiwa ini terjadi persis setelah Agnez Mo merilis single baru “Overdose” duet bareng Chris Brown. Perasaan ini muncul bersama benci yang menumpuk di benak pelantun “Tanpa Kekasihku” dan “Sebuah Rasa.”

“Aku sebenarnya sempat ngomong sama sahabatku, yang seorang pendeta. Gue bilang sepertinya gue enggak cocok untuk dunia hiburan. Aku bilang begitu. Setelah (duet Chris Brown),” ujar bintang sinetron Pernikahan Dini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Begitu Banyak Kebencian

Agnez Mo mengaku ada roh jahat yang menyelinap di benak lalu memanipulasi hatinya. Bersama dengan itu, pemilik album And The Story Goes To dan Whaddup A? merasakan kebencian.

“Dan alasannya adalah karena begitu banyak kebencian yang kurasakan saat itu. Padahal sebenarnya aku telah merasakan begitu banyak kasih, aku sangat mengasihi Tuhan,” Agnez Mo menyambung.

3 dari 5 halaman

Kadang Fans Enggak Tahu

Lebih lanjut ia menyebut, pernah ditawari promosi single “Overdose” ke sejumlah kelab tari telanjang di AS. Menurut tim Agnez Mo kala itu, ke kelab tari telanjang bagian dari promosi.

“Promo Overdose, ini yang orang atau fans gue kadang banyak yang enggak tahu. Mereka itu kalau promo di kelab tari telanjang, menurut mereka itu tidak apa-apa, itu bagian dari promosi,” ungkapnya.

4 dari 5 halaman

Tiga Kelab Tari Telanjang

Agnez Mo ogah menghakimi karena itu tanggung jawab mereka kepada Tuhan. Menghakimi bukan tugas Agnez Mo. Ia mengenang momen saat suatu hari ditelepon perusahaan rekaman dan manajemen.

“Mereka bilang (saat itu gue sedang promo Overdose di radio-radio New York): ada tiga kelab tari telanjang yang mau lo datang cuma 30 menit,” penyanyi kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986, membeberkan. 

5 dari 5 halaman

Aku Sebagai Perempuan

Pengakuan ini terekam dalam video “What? Agnez Mo Promo Lagu Di Strip Club?” yang dipublikasikan di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (5/1/2021).

Agnez Mo hanya diminta datang sebagai tuan rumah pesta, tak harus tampil. Ia menolak dengan alasan, “Hidupku jauh lebih berarti, lebih dari sekadar karierku. Aku sebagai perempuan, aku sebagai seorang ibu suatu saat.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.