Sukses

Film Dokumenter Garapan Nicholas Saputra Bantu Suarakan Temuan IESR

Peduli lingkungan hidup Nicholas Saputra jadi produser film dokumenter.

Liputan6.com, Jakarta Nicholas Saputra yang selama ini kerap tampil di depan kamera, kini  memproduseri sebuah film dokumenter berjudul 'Semesta'. Film tersebut merupakan hasil kerjasama Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dengan PT Talamedia.

Berdurasi 90 menit, Nicholas Saputra mengemas dengan baik film yang menceritakan tentang kepedualiannya terhadap alam, yang selama ini dirusak oleh tangan-tangan jahil manusia demi kepentingan pribadi.

Institute for Essential Service Reform (IESR), sebuah lembaga yang membahas isu-isu lingkungan khususnya dengan perubahan iklim melihat, film garapan Nicholas Saputra itu merupakan potret kehidupan nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 

"Jadi kisah ini  tentang isu perubahan iklim, perusakan lingkungan, kebakaran hutan, banyak yang diangkat tapi dibungkus dengan kaca mata keyakinan atau agama," kata Erina Mursanti, Green Economy Program Manajer Communication IESR di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sama dengan Temuan IESR

Erina merasa film ini  juga membantu IESR dalam menyuarakan temuan mereka. Padahal selama ini pihak IESR tidak melakukan kerjasama dengan film Semesta.

"Adanya film ini bisa bantu kami sosialisasikan temuan kami tentang lingkungan hidup. Kami merasa terbantukan ya," kata Erine. ‎

" Padahal kita enggak ada kerjasama, tapi isu yang diangkat dalam film tersebut sama dengan temuan kami," sambungnya. 

3 dari 4 halaman

Brown to Green Report

Temuan yang sama yang di maksud oleh Erina adalah tentangbisu lingkungan hidup dan penggunaan  energi minyak fosil. Tak hanya itu, beberapa hutan mulai gundul akibat kebutuhan industri dan dabrik. Hal itu dituangkan dalam laporan berjudul Brown to Green Report.

"Di film itu di jelaskan bahwa hutan di Indonesia banyak dibuka buat Industri. Semua dibabat habis buat pabrik," kata Erina.

4 dari 4 halaman

Harapan

Oleh karenanya, Erina mengajak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan mereka, serta sadar akan pentingnya keseimbangan alam.

"untuk mencegah kenaikan emisi gas rumah kaca. Penggunaan bahan bakar fosil yang berlebih serta mencegah pembukaan hutan, " kata Erina. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.