Sukses

Awal 2014, Saham Lapis Kedua Cetak Untung Besar

Saham PT Bank of India Indonesia Tbk mencetak keuntungan besar dengan naik 150% ke level harga Rp 1.625 per saham pada Januari 2014.

Sepanjang Januari 2014, saham-saham lapis kedua dan ketiga mencatatkan kenaikan signifikan. Bahkan kenaikan saham lapis kedua dan ketiga ini mengalahkan pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG).

IHSG ditutup naik 16,38 poin ke level 4.508,04 pada perdagangan saham Jumat (14/2/2014). Kenaikan IHSG sekitar 5,47% secara year to date.

Berdasarkan data RTI, saham PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) dahulu bernama bank swadesi) mencatatkan kenaikan saham tertinggi pada Januari 2014. Saham Bank of India Indonesia naik 150% ke level Rp 1.625 per saham pada 30 Januari 2014.

Peringkat kedua, saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) naik 141,03% ke level Rp 940 per saham pada Januari 2014. Selanjutnya ada saham PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) naik 80% ke level Rp 8.100 per saham.

Peringkat keempat, saham PT Tifa Finance Tbk (TIFA) ditutup ke level harga Rp 500 per saham. saham ini telah 66,67% pada 30 Januari 2014. Lalu saham PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) naik 54,41% menjadi ke level harga Rp 210 per saham.

Saham PT Asuransi Mitra Maparya Tbk (ASMI), salah satu emiten yang baru mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2014 ini juga mencetak keuntungan cukup besar. Saham PT Asuransi Mitra Maparya Tbk naik 53,33% menjadi Rp 414 per saham.

Peringkat ketujuh, saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencetak kenaikan saham sekitar 35% menjadi Rp 675 per saham pada 30 Januari 2014. Lalu ada saham konstruksi lainnya yang mencetak untung cukup besar. Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 33,33% menjadi Rp 540 per saham.

Saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) naik 32,34% ke level Rp 221 per saham pada 30 Januari 2014. Saham Fortune Indonesia Tbk berada di urutan kesembilan sebagai saham yang mencatatkan keuntungan besar. Peringkat kesepuluh, saham PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) naik 29,77% menjadi Rp 1.700 per saham pada 30 Januari 2014.

Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid menilai, kenaikan saham lapis kedua dan ketiga cenderung didorong oleh spekulasi. Selain itu, adanya perubahan fraksi harga saham menyebabkan investor ritel sulit untuk memperoleh keuntungan.

Hal itu pun tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Meski demikian, pelaku pasar diimbau untuk juga memperhatikan fundamental perusahaan saham lapis ketiga dan kedua. (Ahm)


*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini