Sukses

Laba Venteny Fortuna International Tumbuh 116% di 2023

PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY) menutup tahun 2023 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 181,9 miliar, tumbuh sebesar 149% dibanding tahun sebelumnya yakni Rp 73,2 miliar.

Liputan6.com, Jakarta PT VENTENY Fortuna International Tbk (VTNY) menutup tahun 2023 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 181,9 miliar, tumbuh sebesar 149% dibanding tahun sebelumnya yakni Rp 73,2 miliar.

Dalam periode tersebut, perolehan kontribusi pendapatan terbesar VENTENY sebesar 43% berasal dari B2B Financial Service senilai Rp 77,5 miliar. Naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 55,8 miliar.

Pendapatan dari VENTENY Employee Super App turut menyumbangkan 35% dari total pendapatan atau senilai Rp 64,2 miliar. Angka itu naik 671% dari tahun sebelumnya.

Kontribusi pendapatan lainnya dari penjualan pengembangan produk teknologi informasi andil 22% dari total pendapatan yaitu sebesar Rp 40,2 miliar, naik 347% dari 2022.

“Keberhasilan VENTENY di tahun 2023 tidak lepas dari dukungan stakeholders dan partner yang telah menjadi mitra VENTENY dan menegaskan posisi VENTENY sebagai mitra yang terpercaya bagi pelaku bisnis dan UMKM Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pendanaan produktif serta membantu perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Kami sangat bangga dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia” ungkap dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/4/2024).

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pada 2023 naik menjadi Rp 113,88 miliar dari Rp 41,14 miliar pada 2022/ meski begitu, laba kotor perseroan pada 2023 masih naik yakni menjadi Rp 68,09 miliar dibandingkan RP 32,04 miliar pada 2022.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan lain-lain Rp 7,86 miliar, beban pemasaran Rp 9,31 miliar, beban umum dan administrasi Rp 48,81 miliar, dan beban lain-lain Rp 10,99 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,62 miliar. Laba itu naik 116,18% dari laba tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 748,58 juta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lakukan Investasi

Di tahun 2023 VENTENY telah melakukan banyak investasi dan pengembangan teknologi yang disiapkan untuk mendukung bisnis Perseroan di masa depan.

Dalam hal pengembangan sektor UMKM, VENTENY juga melakukan konsolidasi bisnis melalui PT Lampung Berkah Finansial Teknologi (Lahan Sikam) yang merupakan perusahaan peer-to-peer lending (P2P) pertama di luar Pulau Jawa yang telah memiliki jaringan luas di Sumatera.

Saat ini, Lahan Sikam telah menyalurkan pembiayaan produktif kepada ribuan UMKM di bidang perkebunan, pertanian, perikanan, dan peternakan, khususnya di wilayah Lampung. Selain itu, VENTENY juga memperkuat lini bisnisnya melalui kepemilikan saham sebesar 30% dari PT Digitalisasi Perangkat Indonesia (DPI).

 

3 dari 3 halaman

Langkah Strategis

Langkah strategis ini makin memantapkan posisi VENTENY sebagai employee super app pertama dan terbesar di Indonesia serta membantu bagian Human Resources dan berbagai perusahaan partner VENTENY dalam menyediakan metode lain untuk pembayaran gaji karyawan mereka melalui produk e-money.

“Pertumbuhan VENTENY di tahun 2023, makin diperkuat dengan perkembangan sistem teknologi terbaru yang diimplementasikan di setiap fitur yang kami rancang. Di tahun 2023 lalu, kami mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp 1,8 miliar. Kami berinvestasi cukup besar dalam memperkuat infrastruktur teknologi selain makin melengkapi ekosistem bisnis melalui strategi kepemilikan saham di beberapa entitas untuk menunjang perusahaan," CFO Group VENTENY, Lie Kienata menambahkan.

Aset perseroan sampai dengan akhir 2023 naik menjadi Rp 959,11 miliar dari Rp 736,07 miliar pada 2022. Liabilitas pada 2023 naik menjadi Rp 560,12 miliar dari Rp 343,44 miliar pada 2022. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Desember 2023 naik menjadi RP 398,99 miliar dari Rp 392,62 miliar pada 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.