Sukses

Pendapatan Naik Tipis, Graha Layar Prima Tekan Rugi hingga Tersisa Rp 13,65 Miliar

PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mencatat pendapatan naik 0,29 persen dan rugi Rp 13,65 miliar pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, Graha Layar Prima berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan meski tipis.

Sehingga bisa memangkas rugi bersih dari tahun sebelumnya. Melansir laporan keuangan PT Graha Layar Prima Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan pendapatan Rp 1,06 triliun. Pendapatan itu naik 0,29 persen dari Rp 1,05 triliun pada 2022.

Sementara pendapatan naik, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan pada 2023 menjadi Rp 615,74 miliar dari Rp 647 miliar pada 2022.

Alhasil, laba kotor perseroan pada 2023 naik 4,83 persen menjadi Rp 445,74 miliar dari Rp 411,36 miliar pada 2022. Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan Rp 1,43 miliar, beban umum dan administrasi Rp 332,15 miliar, biaya keuangan Rp 128,06 miliar, penghasilan keuangan Rp 5,78 miliar, kerugian selisih kurs RP 2,89 miliar, dan keuntungan lain-lain Rp 3,42 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan rugi berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 13,65 miliar.

Rugi itu susut dari rugi pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 58,87 miliar. Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 turun menjadi Rp 2,14 triliun dari Rp 2,28 triliun pada 2022. Liabilitas pada 2023 turun menjadi Rp 1,68 triliun dari Rp 1,81 triliun pada 2022. Sementara ekuitas pada 2023 turun menjadi Rp 458,07 miliar dari Rp 472,96 miliar pada 2022.

Pada penutupan perdagangan Senin, 1 April 2024, harga saham BLTZ melemah 2,93 persen ke posisi Rp 1.990 per saham. Saham BLTZ dibuka stagnan Rp 2.050 per saham. Saham BLTZ berada di level tertinggi Rp 2.050 dan terendah Rp 1.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 20 kali dengan volume perdagangan 26 saham. Nilai transaksi Rp 5,2 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Graha Layar Prima Kantongi Pinjaman Rp 85 Miliar dari Bank Shinhan

Sebelumnya diberitakan, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), emiten pengelola jaringan bioskop CGV meraih fasilitas kredit senilai Rp 85 miliar dari Bank Shinhan.

PT Graha Layar Prima Tbk teken perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Shinhan Indonesia (Bank Shinhan) senilai Rp 85 miliar pada 19 November 2021. Fasilitas pinjaman ini untuk membiayai kebutuhan modal kerja perseroan.

“Pertimbangan dan alasan dilakukan transaksi ini untuk mendukung kegiatan usaha utama perseroan dalam hal kebutuhan modal kerja perseroan,” tulis Graha Layar Prima dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (24/11/2021).

Perseroan memperoleh fasilitas kredit tersebut dari Bank Shinhan merupakan transaksi material yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha, walaupun nilai transaksi yang diperoleh perseroan lebih dari 20 persen dari total ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan perseroan yang diaudit per 31 Desember 2020.

Namun, fasilitas kredit ini diperoleh Graha Layar Primasecara langsung dari bank sehingga perseroan diwajibkan melaporkan selambatnya dua hari kerja setelah terjadinya transaksi material yang dikecualikan tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Graha Layar Prima Perpanjang Tenor Pinjaman dari The Korea Development Bank

Sebelumnya diberitakan, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) bersama The Korea Development Bank (KDB) teken perjanjian perjanjian perubahan kedua atas perjanjian pinjaman senilai USD 10 juta atau sekitar Rp 140,64 miliar (kurs Rp 14.064 per USD).

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penandatanganan perubahan perjanjian kedua itu dilakukan pada 14 Oktober 2021.

Dalam perubahan penjanjian kedua, KDB mengubah jumlah fasilitas pinjaman yang sebelumnya USD 9 juta, menjadi USD 8 juta. Hal itu lantaran Perseroan telah membayar fasilitas pinjaman sebesar USD 3 juta. Sekaligus memperpanjang jatuh tempo atas perjanjian pinjaman selama satu tahun sampai dengan Oktober 2022.

Adapun dokumen jaminan untuk prolehan fasilitas pinjaman ini adalah corporate guarantee dari CJ CGV Co., Ltd, selaku pemegang saham pengendali Perseroan secara tidak langsung. Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan.

"Pertimbangan dan alasan dilakukan transaksi ini adalah untuk mendukung kegiatan usaha utama Perseroan dalam kebutuhan modal kerja Perseroan," ujar Direktur Graha Layar Prima (BLTZ), Yeo Deoksu, dikutip Sabtu (16/10/2021).

Sebagai upaya memitigasi risiko nillai tukar atas pinjaman dalam valuta asing yang diambil Perseroan, pada 13 Oktober 2021 Perseroan juga menandatangani addendum perjanjian transaksi valuta asig dengan PT Bank KEB Hena di Indonesia atas fasilitas pinjaman yang diperoeh Perseroan dari KDB.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini