Sukses

Duta Pertiwi Kantongi Pendapatan Rp 3,86 Triliun, Tumbuh 28% pada 2023

PT Duta Pertiwi Tbk mencatat pendapatan tumbuh 28,02 persen dan laba bersih naik 42,66 persen pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mencatat kinerja keuangan positif pada 2023. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

PT Duta Pertiwi Tbk membukukan pendapatan Rp 3,86 triliun pada 2023. Pendapatan tumbuh 28,02 persen dari tahun sebelumnya Rp 3,01 triliun. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/3/2024).

Seiring kenaikan pendapatan, Perseroan mencatat laba bersih Rp 1,06 triliun pada 2023. Laba tersebut naik 42,66 persen dari periode 2022 sebesar Rp 747,55 miliar.

Beban pokok pendapatan bertambah menjadi Rp 1,54 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 1,07 triliun. Meski demikian, laba kotor tumbuh 19,05 persen dari Rp 1,94 triliun pada 2022 menjadi Rp 2,32 triliun. Laba usaha naik 21,74 persen menjadi Rp 1,19 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 979,49 miliar.

Seiring hal itu, Perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 576,44 pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 404,08.

Ekuitas naik 4,89 persen menjadi Rp 11,46 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 10,92 triliun. Liabilitas turun 21,23 persen dari Rp 4,65 triliun pada 2022 menjadi Rp 3,67 triliun pada 2023. Aset Perseroan turun menjadi Rp 15,13 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,5 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 2,87 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,49 triliun.

Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk, Teky Mailoa menuturkan, segmen-segmen yang memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan secara konsolidasi adalah segmen tanah, rumah tinggal, ruko dan bangunan strata title.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kembangkan Produk

"Segmen ini merupakan segmen dengan kontribusi tertinggi yaitu 80,56 persen, setara Rp 3,11 triliun. Disusul kemudian segmen sewa yang membukukan angka Rp 582,14 miliar setara kontribusi 15,07 persen,” ujar dia seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Atas pencapaian tersebut, DUTI berkomitmen untuk berinovasi mengembangkan produk-produk berkualitas unggul, inovatif dan hijau. DUTI juga secara seksama mencari peluang terhadap segmen property alternatif yang diperkirakan akan menjadi tren positif pada masa mendatang seperti logistic, multifamily built to rent dan horizontal lain. 

"Dengan dukungan induk kelompok properti Sinar Mas Land yang memberikan promosi dan pemasaran yang makin inovatif, berbasis digital dan dinamis, DUTI akan berkontribusi positif kepada pertumbuhan industri properti nasional,” ujar Teky.

Pada perdagangan saham Jumat, 15 Maret 2024 pukul 14.09 WIB, harga saham DUTI turun 3,21 persen ke posisi Rp 4.530 per saham. Saham DUTI dibuka stagnan di posisi Rp 4.680 per saham. Harga saham DUTI berada di level tertinggi Rp 4.770 dan terendah Rp 4.500 per saham. Total frekuensi perdagangan 23 kali dengan volume perdagangan 25 saham. Nilai transaksi Rp 11,4 juta.

3 dari 4 halaman

Kembangkan Lahan di Surabaya

Sebelumnya diberitakan, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) akan mengembangkan cadangan lahan di Benowo, Surabaya, Jawa Timur ke depan. Pengembangan cadangan lahan ini selain proyek di Grand Wisata dan Kota Wisata.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),ditulis Minggu (3/12/2023), dalam paparan publik perseroan pada 29 November 2023, manajemen PT Duta Pertiwi Tbk menyebutkan, pihaknya akan tetap fokus pada Grand Wisata dan Kota Wisata. Land bank atau cadangan lahan pada kedua proyek itu masih cukup untuk pengembangan hingga 10 tahun ke depan. Perseroan akan meluncurkan produk perumahan dan ruko untuk mendukung gaya hidup di Grand Wisata dan Kota Wisata.

“Untuk di luar Jakarta, kami akan mulai mengembangkan cadangan lahan di Benowo, Surabaya dengan melihat telah dibukanya akses tol ke lokasi tersebut,” tulis manajemen Duta Pertiwi.

Terkait belanja modal, PT Duta Pertiwi Tbk telah menyerap Rp 800 miliar-Rp 850 miliar hingga sembilan bulan 2023. Diperkirakan belanja modal setahun sekitar Rp 900 miliar-Rp 1,2 triliun.

"Capex dialokasikan terutama untuk pengembangan infrastruktur di proyek township kami di Grand Wisata dan Kota Wisata serta proyek-proyek high rise kami,” tulis perseroan.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 1 Desember 2023, saham DUTI melemah 0,22 persen ke posisi Rp 4.470 per saham. Saham DUTI dibuka stagnan Rp 4.480 per saham. Saham DUTI berada di level tertinggi Rp 4.600 dan terendah Rp 4.470 per saham. Total frekuensi perdagangan tiga kali dengan nilai transaksi Rp 1,8 juta.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja 2022

Sebelumnya diberitakan, Anak usaha, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Duta Pertiwi membukukan pendapatan usaha Rp 3,01 triliun pada 2022, meningkat 38,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,17 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Duta Pertiwi, ditulis Minggu (19/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 1,07 triliun atau meningkat 29,92 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 825,18 miliar.

 Dengan demikian, laba bruto Duta Pertiwi naik 43,70 persen menjadi Rp 1,94 triliun pada 2022 dari Rp 1,35 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 57,29 persen menjadi Rp 979,49 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 622,71 miliar.

Hingga akhir 2022, Duta Pertiwi mengantongi laba bersih sebesar Rp 747,55 miliar. Laba perseroan melonjak 13,28 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 659,89 miliar.

Sementara itu, aset Duta Pertiwisenilai Rp 15,58 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 15,30 triliun. Kemudian, liabilitas DUTI Rp 4,65 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,34 triliun.

Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 10,92 triliun hingga akhir 2022 menurun dari akhir tahun lalu Rp 10,96 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini