Sukses

Bursa Asia Terbakar di Tengah Sidang Tahunan Parlemen China

Indeks S&P/ASX 200 Australia turun untuk hari kedua berturut-turut setelah mencapai rekor tertinggi pada 1 Maret. Indeks ini turun 0,15% di awal perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik atau bursa Asia melemah di tengah berlangsungnya pertemuan “Two Sessions” yang berlangsung di China. Investor menanti rencana ekonomi China setelah negara tersebut memproyeksikan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk 2024. China juga memperkirakan tingkat inflasi akan meningkat menjadi “sekitar 3%.”

Untuk diketahui, China tengah melangsungkan sidang tahunan parlemen "Two Sessions", yaitu Sidang Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) dan Kongres Rakyat Nasional China (NPC).

Secara terpisah, indeks manajer pembelian jasa Caixin China juga akan dirilis hari ini.

Selain itu, investor juga akan menilai revisi angka pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk kuartal IV 2023, serta angka inflasi dari ibu kota Jepang, Tokyo.

Mengutip CNBC, Selasa (5/3/2024), Indeks S&P/ASX 200 Australia turun untuk hari kedua berturut-turut setelah mencapai rekor tertinggi pada 1 Maret. Indeks ini turun 0,15% di awal perdagangan.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun di bawah angka 40.000 setelah pada perdagangan Senin kemarin melewati angka tersebut. Indeks Nikei jatuh 0,34%, sedangkan indeks Topix turun 0,3%.

Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan juga tergelincir 0,26%, dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq merosot 0,52%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16.368, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16.595,97.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas dan Wall Street

Di sisi komoditas, harga emas berjangka ditutup pada rekor tertinggi pada hari Senin karena para pedagang bertaruh Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada paruh kedua tahun ini.

Kontrak berjangka emas mencapai USD 2.126,30 perounce, sebelum turun sedikit ke USD 2.115,38 per ounce saat ini.

Semalam di AS, ketiga indeks utama melemah dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite turun dari titik tertinggi sepanjang masa, meskipun saham-saham teknologi yang terkait dengan ledakan kecerdasan buatan mengalami kenaikan.

S&P 500 merosot 0,12%, sedangkan Nasdaq Composite tergelincir 0,41%. Dow Jones Industrial Average kehilangan 0,25%.

Manajer dana lindung nilai David Neuhauser mengatakan dunia sedang berada dalam kebangkitan boomer dan investor harus bertaruh besar pada sektor-sektor tertentu yang memainkan tema tersebut.

“Saya pikir dunia sedang berada dalam kebangkitan boomer sekarang dan ada beberapa saham yang mengalami pergerakan besar,” katanya kepada CNBC Pro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Bursa

  • Bursa Asia

Video Terkini