Sukses

IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham GOTO Stagnan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dan berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Jumat pagi, 1 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan Jumat (1/3/2024). Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia dan mayoritas sektor saham melesat.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka melemah tipis ke posisi 7.315,83 dari penutupan sebelumnya 7.316,11. Pada pukul 09.23 WIB, IHSG melesat 0,16 persen ke posisi 7.328. Pada pukul 09.47 WIB, IHSG berbalik arah ke zona merah. Indeks LQ45 bertambah 0,17 persen ke posisi 991. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.331,31 dan level terendah 7.310,99. Sebanyak 219 saham menguat sehingga angkat IHSG. 196 saham melemah dan 203 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 236.503 kali dengan volume perdagangan 3,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.688.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menguat.Sektor saham energi melejit 0,48 persen, sektor saham basic mendaki 0,57 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,15 persen, sektor saham  siklikal melesat 0,41 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,20 persen. Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,21 persen, sektor saham infrastruktur meroket 0,20 persen dan sektor saham transportasi naik 0,62 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan turun 0,42 persen dan sektor saham teknologi tergelincir 0,34 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO stagnan di posisi Rp 71 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 71 dan terendah Rp 70 per saham.  Total frekuensi perdagangan 3.796 kali dengan volume perdagangan 3.538.204 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 22,5 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.680.

Review IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 7.316 pada perdagangan Kamis, 29 Februari 2024. Sektor saham bank melemah kecuali saham BBNI yang naik 0,4 persen. Saham BMRI susut 1,75 persen, saham BBRI turun 1,6 persen, dan saham BBCA tergelincir 1,3 persen.

Sementara itu, sektor komoditas tertekan. Saham MBMA merosot 2,4 persen dan saham PTBA susut 2,3 persen. Sedangkan saham GOTO turun lagi 5,3 persen imbas investor respons negatif pembalian goodwill dan ketidakpastian mengenai kesepakatan dengan Grab.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham MUTU melonjak 18,60 persen
  • Saham TAYS melonjak 14,74 persen
  • Saham VISI melonjak 11,61 persen
  • Saham MANG melonjak 9,45 persen
  • Saham AHAP melonjak 8,97 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham STAR turun 6,74 persen
  • Saham SOTS turun 6,98 persen
  • Saham WIDI turun 6,74 persen
  • Saham MENN turun 10 persen
  • Saham INDO turun 5 persen

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 56.910 kali
  • Saham BDKR tercatat 14.513 kali
  • Saham INET tercatat 12.486 kali
  • Saham VISI tercatat 9.469 kali
  • Saham PSAB tercatat 8.690 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham AMMN senilai Rp 183,3 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 173,2 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 137,6 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 117,4 miliar
  • Saham EXCL senilai Rp 110,1 miliar
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG masih berpotensi bergerak sideways cenderung menguat terbatas pada Jumat, 1 Maret 2024. “Level resistance  7.350-7.400 dan support 7.250-7.280,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (1/3):

 

1. BBRI: Buy on Weakness

Beli di 6050, cutloss jika break di bawah 6000.

Jika tidak break di bawah 6050, potensi naik ke 6225-6325 short term.

2. MIDI: Spec Buy

Beli di 426, cutloss jika break di bawah 420.

Jika tidak break di bawah 420, potensi naik ke 436-446 short term.

3. TLKM: Spec Buy

Beli di 4000, cutloss jika break di bawah 3960.

Jika tidak break di bawah 4000, potensi naik ke 4050-4100 short term.

4. MDKA: Spec Buy

Beli di 2260, cutloss jika break di bawah 2240.

Jika tidak break di bawah 2240, potensi naik ke 2300-2360 short term.

5. SIDO: Spec Buy

Beli di 615, cutloss jika break di bawah 605.

Jika tidak break di bawah 605, potensi naik ke 625-650 short term.

6. BBTN: Buy on Weakness

Beli di 1420, cutloss jika break di bawah 1410.

Jika tidak break di bawah 1410, potensi naik ke 1460-1480 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada awal perdagangan Jumat (1/3/2024) mengikuti wall street. Di sisi lain, investor menunggu data manufaktur dari China.

Dikutip dari CNBC, sebagian besar bursa saham Asia melemah pada Kamis, 29 Februari 2024. Indeks CSI 300 China ditutup hampir melonjak 2 persen ke posisi 3.516,08 menjelang pembacaan indeks manajer pembelian pada Februari.

Data resmi diperkirakan menunjukkan PMI manufaktur di 49,1, menurut perkiraan Reuters Poll. PMI manufaktir Caixin diprediksi sebesar 50,6. Angka PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi, sedangkan di bawah angka tersebut menunjukkan kontraksi.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,72 persen pada pembukaan perdagangan. Indeks Topix bertambah 0,50 persen. Di Australia, indeks ASX 200 naik tipis 0,1 persen.

Sementara itu, indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.455, menunjukkan pembukaan lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir 16.511,44. Sementara itu, bursa saham Korea Selatan libur.

Di wall street, indeks Nasdaq catat rekor penutupan pertama sejak November 2021 pada perdagangan Kamis waktu setempat seiring lonjakan saham chip dan teknologi.

Indeks Nasdaq naik 0,90 persen dan ditutup di level tertinggi sepanjang masa di 16.091,92. Indeks S&P 500 juga sentuh rekor dengan menguat 0,52 persen ke posisi 5.096,27. Indeks Dow Jones naik 0,12 persen.

Data semalam menunjukkan, inflasi Amerika Serikat naik sesuai harapan pada Januari, menurut ukuran utama yang digunakan the Federal Reserve (the Fed) untuk menilai inflasi.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak termasuk biaya makanan dan energi naik 0,4 persen pada Januari dan 2,8 persen dari tahun sebelumnya, sejalan dengan perkiraan konsensus Dow Jones.

 

Video Terkini