Sukses

Multi Medika Internasional Incar Pendapatan Rp 400 Miliar pada 2024

PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) menyatakan akan fokus di sektor fast moving consumer good (FMCG).

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) mengincar pendapatan hingga Rp 400 miliar pada 2024. Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk, Mengky Mangarek mengatakan, target pendapatan itu sejalan dengan langkah perseroan untuk berekspansi pada bisnis Fast Moving Consumer Good (FMCG).

"Tahun ini kita akan meningkat minimal dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Memang cukup signifikan karena kami akan memantapkan diri kami di sektor FMCG," kata  Mengky dalam paparan publik insidentil Multi Medika Internasional, Rabu (28/2/2024).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per kuartal III 2023, pendapatan meningkat 18,57 persen menjadi Rp 139,83 miliar dari Rp 117,93 miliar pada September 2023. Gross profit per kuartal III 2023 turun 5,57 persen dibandingkan dengan kuartal III 2022. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian harga jual guna menjaga penjualan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per kuartal III 2023 turun 23,78 persen.

Laba pada kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 27,3 miliar dari Rp 35,82 miliar pada September 2022. "Untuk setahun penuh 2023 masih dalam proses audit. Untuk proyeksi laba 2024, dengan peningkatan pendapatan kami berharap terjadi peningkatan laba," imbuh Mengky. 

Mengky mengatakan, perseroan saat ini fokus pada bisnis inti. Sekaligus melakukan beberapa pengembangan untuk memantapkan penjualan perserpan di 2024. Perseroan berencana memantapkan diri dalam sektor FMCG, dan akan mengeluarkan produk Tisu Bambu, Baby Diapers (Popok Bayi), dan Air Alkali Ph Tinggi pada semester pertama 2024.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penjelasan Manajemen

Sebelumnya diberitakan, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) beri penjelasan mengenai gerak saham perseroan yang turun signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Akibat pergerakan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan penghentian sementara (suspensi) saham MMIX pada 23 Februari 2024.

Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk, Mengky Mangarek mengatakan, perseroan beserta jajaran Direksi dan Dewan Komisaris tidak mengetahui, tidak menerima, mendengar maupun membaca informasi yang beredar sebagai rumor tentang perseroan maupun terhadap jajaran direksi.

"Volatilitas dan aktivitas pergerakan harga saham merupakan mekanisme dari pasar dan di luar kendali perseroan. Adapun atas semua informasi material telah disampaikan oleh Perseroan kepada pemegang saham atau masyarakat melalui keterbukaan informasi," kata Mengky dalam paparan publik insidentil, Rabu (28/2/2024).

Grafik pergerakan harga saham MMIX selama 3 bulan terakhir menunjukkan rata-rata harga saham MMIX antara 120–180. Namun, pergerakan harga saham yang semakin menurun per 13 Februari 2024 terus melanjutkan penurunan signifikan hingga terjadi suspensi pada 23 Februari 2024.

 

3 dari 4 halaman

Masuk UMA

Pada 13 Februari 2023, Bursa mengumumkan pemantauan pada saham MMIX lantaran bergerak di luar kebiasaan atau mengalami (unusual market activity/UMA). Saat itu, harga saham MMIX berada pada posisi 99 per saham.

Sejak saat itu, harga saham MMIX terus turun hingga mencapai posisi 62 per saham pada 22 Februari, sebelum akhirnya disuspensi Bursa. Pada periode 12-22 Februari 2023, saham MMIX telah mengalami penurunan sekitar 44,64 persen. Pada 26 Februari 2024, Bursa membuka suspensi saham MMIX, tetapi harganya kembali turun ke posisi 60.

"Jadi kami sebagai pemegang saham pengendali sekaligus jajaran Direksi dan Komisaris tidak mengikuti dan tidak mengetahui adanya volatilitas harga saham MMIX. Aktivitas di pasar itu selalu bebas dan sangat murni mekanisme pasar," imbuh Mengky.

Mengky menuturkan, perseroan saat ini fokus pada core bisnis perseroan. Sekaligus melakukan beberapa pengembangan untuk memantapkan penjualan perserpan di 2024. Perseroan berencana memantapkan diri dalam sektor FMCG, dan akan mengeluarkan produk Tisu Bambu, Baby Diapers (Popok Bayi), dan Air Alkali Ph Tinggi pada semester pertama 2024.

 

4 dari 4 halaman

Pendapatan Multi Medika Internasional Bakal Ditopang 3 Bisnis Ini

Sebelumnya diberitakan, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) membidik pendapatan hingga 40 persen atau sebesar Rp 245 miliar pada 2023. Pendapatan tersebut bakal ditopang oleh produk-produk makanan dan minuman (F&B) seperti RTD Coffee, personal care maupun beauty care dan FMCG (Fast Moving Consumer Goods).

Selain itu, dalam rangka mengembangkan usaha, MMIX menargetkan pertumbuhan penjualan maksimal 15 persen pada 2023.

Direktur Keuangan Multi Medika Internasional Eveline Natalia Susanto menuturkan, pihaknya menargetkan pendapatan sebesar Rp 245 miliar pada 2023 dan Rp 341 miliar pada 2024.

"Kami menargetkan pendapatan 2023 sebesar Rp 245 miliar, 2024 kami menargetkan pendapatan Rp 341 miliar," kata Eveline dalam paparan publik, Jumat (14/7/2023).

Tak hanya itu, mulai 2023 perseroan tidak hanya fokus pada medical care saja. Namun, perseroan juga bakal megembangkan sayap ke bidang lainnya, seperti medical personal care, skin beauty care, dan event organizer merchandise.

Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan juga tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam menjalankan bisnisnya. Mulai dari membuat bisnis plan, dan keuntungan kompetitif melalui jaringan distribusi yang kuat, menjadi pemegang kontrak eksklusif, partnership Kpop Corner untuk produk IP, suplier eksklusif produk IP serta teknologi digital. 

Sementara itu, Direktur Utama Multi Medika Internasional Mengky Mangarek mengatakan, pihaknya dapat memanfaatkan peluang kerja sama dengan mitra bisnis, baik lokal maupun internasional, untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing. 

Selain itu, MMIX dapat mengambil manfaat dari perkembangan industri kesehatan dan kecantikan di Indonesia, yang diprediksi akan tumbuh sekitar 10 persen per tahun hingga 2025. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.