Sukses

Dapat Diskon, MIND ID Beli Saham Vale Indonesia Rp 3.050

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan besaran harga saham INCO yang disepakati pada divestasi tersebut Rp 3.050 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID menambah kepemilikan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14 persen melalui skema divestasi. Dengan demikian, MIND ID resmi genggam 34 persen saham INCO.

Hal itu setelah penandatanganan kesepakatan akuisisi saham INCO antara MIND ID dengan Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan besaran harga saham yang disepakati pada divestasi tersebut. MIND ID dan Vale setuju atas harga Rp 3.050 per saham.

Harga ini jauh di bawah harga pasaran saham INCO tersebut. Artinya, negosiasi yang dilakukan berhasil menemui kesepakatan diskon.

Rp 3.050 (per lembar saham)," ujar dia usai penandatanganan kesepakatan Divestasi Vale Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.

Senada, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menuturkan harga yang sama dalam divestasi itu. Dalam proses itu, pihaknya menyiapkan dana sekitar USD 300 juta.

hendi mengatakan, proses transaksi 14 persen saham ini ditarget bisa rampung pada Juni 2024, tahun ini.

"Nilainya Rp 3.050 per lembar (saham), kira kira USD 300 juta-an, tapi itu ada yang langsung primary ada yang secondary," kata dia.

Dikutip dari data RTI, harga saham INCO ditutup melemah pada Senin, 26 Februari 2024. Harga saham INCO merosot 3,04 persen ke posisi Rp 3.830 per saham.

Harga saham INCO dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 3.990 per saham. Pada awal pekan ini, harga saham INCO berada di level tertinggi Rp 3.990 dan terendah Rp 3.820 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.126 kali dengan volume perdagangan 147.427 saham. Nilai transaksi harian saham INCO Rp 57,1 miliar..

 

Reporter: Arief Rahman H

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sisi Fundamental INCO

Di sisi lain, Pengamat Pasar Modal yang juga founder Traderindo.com, Wahyu Laksono menilai dari sisi fundamental INCO masih menarik untuk jangka panjang.

Namun, divestasi yang baru saja disepakati dengan MIND ID, di sisi lain juga bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan saham INCO.

"Tren INCO memang masih belum rebound. Apalagi divestasi saham yang akan ditransaksikan antara Vale dan MIND ID mencapai sekitar 14 persen dengan harga sekitar Rp 3.000 per saham atau berada di bawah harga reguler saat ini. Sehingga arah 3.000 bisa jadi sentimen negatif yang membuat spekulasi untuk mengejar harga 3.000 tersebut (saat ini sekitar 3.850)," beber Wahyu.

Selain itu, harga nikel yang masih belum meyakinkan juga jadi sentimen negatif INCO. Namun, sekali lagi Wakyu menggaris bawahi saham ini masih potensial untuk jangka panjang.

Meski begitu, divestasi di lain sisi dinlai bagus untuk Indonesia karena memiliki suara yang lebih dominan di jajaran manajemen.

"Pemerintah melalui MIND ID akan memiliki voting power yang lebih besar dibanding pemegang saham lainnya, yakni dalam bentuk besaran jumlah kursi komisaris di Vale," kata Wahyu.

 

 

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Saham

Sentimen positif lainnya, yakni terkait pilpres yang kemungkinan besar akan dimenangkan oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo-Gibran. Paslon ini dinilai memiliki misi senada dengan Jokowi untuk melanjutkan hilirisasi.

"Seiring pilpres yang sejalan dengan arah Jokowi, proyek hilirisasi nikel Vale Indonesia akan terus jalan. Di mana MIND ID menjadi pemegang saham mayoritas, usai proses divestasi. Selain itu, rencana pembangunan smelter tentunya akan terus berlanjut. Walaupun harga sedang terkoreksi, kinerja masih cukup bagus," kata Wahyu.

PT Vale Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2023. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, INCO membukukan pendapatan USD 1,23 miliar atau setara Rp 19,23 triliun. Perolehan ini naik 4,48 persen dibandingkan capaian 2022 yoy sebesar USD 1,17 miliar.

"INCO masih bearish jangka pendek, namun sangat oversold," kata Wahyu.

Wahyu merinci area support untuk saham INCO saat ini pada posisi 3.800, 3.400, 3.200, dan 2.700.

Strong support pada 2.500-1.300.

Resistance pada 4.000, 4.500, 5.000, 5.500, 6.000

Strong resistance pada 6.600-8.800.

Strategi buy on weakness untuk short term atau jangka pendek di dekat atau di bawah 3.800. Medium term atau jangka menengah di dekat atau di bawah 3.400. Target pada 4.000-4.500-5.000 untuk jangka menengah atau medium term, bisa sell on strength di dekat atau di atas 6.000.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.