Sukses

Intip Gerak Harga Saham INCO Hari Ini 26 Februari 2024 Usai Proses Divestasi Rampung

Begini gerak saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) usai penandatanganan divestasi saham INCO yang dilakukan perwakilan MIND ID, Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining.

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tersungkur pada perdagangan Senin (26/2/2024). Koreksi saham INCO terjadi di tengah penyelesaian divestasi saham INCO oleh Vale Canada Limited.

Mengutip data RTI, saham INCO merosot 3,04 persen ke posisi Rp 3.830 per saham pada Senin, 26 Februari 2024. Harga saham INCO dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 3.990 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 3.990 dan terendah Rp 3.820 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.126 kali dengan volume perdagangan 147.427 saham. Nilai transaksi saham INCO senilai Rp 57,1 miliar.

Koreksi saham INCO terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah tipis. IHSG turun terbatas 0,15 persen ke posisi 7.283,82. IHSG dibuka stagnan di posisi 7.295,09.

IHSG berada di level tertinggi 7.295,44 dan terendah 7.252,28. Sebanyak 309 saham merosot sehingga bebani IHSG. 230 saham menguat dan 238 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.327.281 kali dengan volume perdagangan saham 17,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,7 triliun.

Secara year to date (ytd), saham INCO turun 11,14 persen.

Adapun holding BUMN Industri Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID resmi menggenggam 14 persen saham tambahan dalam PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Mengutip Kanal Bisnis Liputan6.com, MIND ID resmi menggenggam 34 persen saham di Vale Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan MIND ID menjadi pemegang saham terbesar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proses Penandatanganan

"Kita akan tandai bahwa pemerintah Indonesia melalui MIND ID menjadi pemegang saham terbesar dari PT Vale Indonesia," ujar Menko Luhut dalam proses penandatanganan kesepakatan divestasi Vale Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.

Menko Luhut memandang, PT Vale Indonesia adalah salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia yang juga memiliki pengelolaan ESG yang baik. Dia mengungkap alasan pemerintah memilih pengambilalihan saham ketimbang melebur aset Vale Indonesia.

"Saya kira kenapa kita setuju tidak ada relinquish dari Vale, karena kita ingin menjadi model di dunia bahwa penataan lingkungan di PT Vale Indonesia itu sangat baik. Hal ini juga menjadi pertanda penting dalam program hilirisasi nikel Indonesia ke depannya," tegas dia.

Proses penandatanganan dilakukan oleh perwakilan dari MIND ID, Vale Canada, dan Sumitomo Metal Mining.

3 dari 4 halaman

Berikan Nilai Tambah

Sebelumnya, Ketua Vale Base Metals (VBM) Mark Cutifani menjelaskan, perjanjian ini menandakan komitmen Vale Base Metals terhadap PT Vale, masyarakat Indonesia, dan para pemangku kepentingan kami untuk mengoptimalkan nilai aset.

"Fokus kami sekarang akan beralih untuk mewujudkan potensi masa depan pertumbuhan investasi PT Vale di Sulawesi," jelas dia, Senin (26/2/2024).

 "Bersama dengan hubungan internasional kami yang kuat dengan mitra industri terkemuka, produsen otomotif, dan OEM, Vale Base Metals memiliki posisi yang unik untuk memenuhi permintaan akan mineral penting yang terus meningkat untuk transisi energi global." tambah dia. 

Chief Executive Officer Vale Base Metals Deshnee Naidoo menambahkan, Vale base Metals berharap dapat bekerja sama dengan mitra ini dalam struktur kepemilikan saham baru yang seimbang ini. Proyek pertumbuhan Vale Base Metals akan memberikan nilai yang kuat bagi pemerintah Indonesia, masyarakat setempat, dan para pemangku kepentingan.

"Vale Base Metals tetap berpegang teguh pada komitmen kami untuk mengembangkan peluang regional dalam memproduksi nikel, tembaga, dan logam lainnya yang penting untuk transisi energi secara bertanggung jawab dan rendah karbon." kata dia. 

Untuk diketahui, latar belakang dilakukan transaksi ini adalah pada Oktober 2014, PT Vale menandatangani amendemen Kontrak Karya tahun 1996 dengan Pemerintah Republik Indonesia, yang akan berakhir pada Desember 2025.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, PT Vale harus mencapai kepemilikan Indonesia sebesar 51 persen pada Desember 2025 sebagai bagian dari perpanjangan izin operasi jangka panjangnya.

 

4 dari 4 halaman

Transaksi Divestasi

Untuk kepemilikan sahamnya, Vale Canada Limited akan mendapatkan sekitar USD 160 juta atas transaksi, yang diperkirakan selesai sebelum akhir 2024, setelah semua persyaratan penyelesaian transaksi dipenuhi.

Setelah selesai, transaksi ini memenuhi kewajiban divestasi Indonesia dan memenuhi syarat utama bagi PT Vale untuk memperpanjang masa berlaku izin pertambangannya melalui penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Setelah penutupan transaksi, Vale Canada Limited akan tetap mempertahankan eksposur ekonomi yang signifikan terhadap PT Vale sebagai perusahaan patungan yang tidak dioperasikan olehnya dan akan terus memberikan tata kelola yang kuat melalui Dewan Komisaris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.