Sukses

Rekap Kinerja Saham IPO Emiten Terafiliasi Politikus

Berikut kinerja saham emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2024. Adapun emiten baru tersebut ada yang terafiliasi dengan politikus.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang pemilu, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan sejumlah emiten baru terafiliasi politikus. Teranyar, ada saham PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) yang resmi tercatat dan diperdagangkan di BEI pada Kamis, 11 Januari 2024. Manggung Polahraya dimiliki oleh politikus Mohamad Reza Pahlevi.

Nama Mohamad Reza Pahlevi tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan porsi 54,56 persen atau setara 2,08 miliar lembar saham. Selanjutnya Komisaris Utama Perseroan, Wiwik Robiatul Adawiyah mengempit 9,57 persen saham MANG atau setara 365 juta lembar.

Kemudian Direktur Utama Perseroan, Ni Ketut Mariani memegang 345 juta lembar saham MANG atau setara 9,05 persen. Komisaris Perseroan, Niazie Gani memegang 6,28 persen saham MANG atau setara 762,5 juta lembar. Sisanya sebanyak 762,5 juta lembar atau setara 20 persen merupakan kepemilikan publik.

Pada perdagangan perdananya kemarin, saham MANG ditutup turun 10 persen ke posisi 90. Penurunan berlanjut pada hari ini dengan koreksi 10 persen ke posisi 81. Harga saham MANG saat ini telah turun 19 persen dari harga IPO yang dipatok 100 per lembar.

- PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE)

Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) resmi tercatat dan diperdagangkan di bursa pada 9 Januari 2024. Saat ini perusahaan tersebut dipimpin oleh Stevano Rizki Adranacus yang menduduki posisi Direktur Utama Perseroan.

Pemegang saham perseroan saat ini terdiri dari PT Sungai Mas Minerals selaku pengendali dengan porsi 41,0 persen atau sekitar 2,49 miliar lembar. Lalu PT Inti Mega Ventura sebesar 38,18 persen atau sekitar 2,32 miliar lembar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Saham NICE

Dua Direktur Perseroan, Michael Adhidaya Susantyo dan Victor Agung Susantyo masing-masing mengempit 0,41 persen saham NICE atau masing-masing setara 250 juta lembar. Sisanya 20 persen atau sekitar 1,21 miliar lembar merupakan kepemilikan publik.

Mengakhiri pekan ini, saham NICE ditutup turun 24,32 persen ke posisi 180, setelah mencatatkan kenaikan signifikan sejak debut. Sebagai gambaran, saham NICE naik 19,98 persen pada perdagangan perdananya Selasa lalu ke posisi 525. Penguatan berlanjut pada Rabu, di mana saham NICE naik13,33 persen ke posisi 595, dan naik lagi 24,37 persen pada Kamis ke posisi 740.

Merujuk harga penutupan hari ini, saham NICE masih naik 27,85 dari harga IPO yang dipatok 438 per saham.

 

 

3 dari 3 halaman

PT Asri Karya Lestari Tbk

Selanjutnya, saham  PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa pada 5 Januari 2024. Direktur Utama Perseroan, Sudjatmiko tercatat memegang 69,52 persen saham ASLI atau setara 4,34 miliar lembar.

Kemudian PT Berjaya Capital Investama mengempit 10,40 persen saham ASLI atau setara 6,5 miliar lembar, dan Subandi sebanyak 0,08 persen atau setara 50 juta lembar. Sisanya 20 persen atau setara 125 miliar lembar merupakan kepemilikan publik.

Pada perdagangan hari ini, saham ASLI ditutup turun 6,56 persen ke posisi 57. Harga tersebut telah turun 43 persen dari harga IPO yang dipatok 100 per lembarnya. -PT Janu Putra Sejahtera Tbk

PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM)

PT Janu Putra Sejahtera Tbk milik Singgih Januratmoko yang tercatat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Singgih saat ini memegang 78,4 persen saham AYAM atau sekitar 1,14 miliar lembar. Pemegang saham lainnya yakni Hajjah Sova Marwati dan Muhammad Firdaus masing-masing sebanyak 0,8 persen atau setara 32 juta lembar.

Sisanya 20 persen atau setara 800 juta lembar merupakan kepemilikan publik. Saham perseroan bergerak cukup fluktuatif sejak IPO pada 30 November 2023, Saat ini, harga saham perusahaan parkir di posisi 102. Harga tersebut naik 2 persen dari harga IPO yang dipatok 100 per lembarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini