Sukses

Begini Komposisi Investor Asing di Pasar Modal Indonesia

KSEI mencatat investor lokal menguasai 99,69 persen dari total seluruh investor pasar modal di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat komposisi investor lokal dan asing masih belum seimbang. Berdasarkan data per 27 Desember 2023, investor lokal menguasai 99,69 persen dari total seluruh investor pasar modal.

"Secara umum komposisi investor kita yang lokal dan asing sangat jomplang dari sisi number jadi 99,69 persen market kita dikuasai investor indonesia. Sisanya 0,31 persen oleh asing," kata Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI 2023, Jumat (29/12/2023).

Meski jumlahnya sedikit, tetapi investor asing menguasai 41,96 persen aset di pasar modal. Sementara itu, sisanya sebesar 58,04 persen aset di pasar modal dikuasai oleh investor lokal. Atas kondisi tersebut, Samsul menilai pemerintah perlu membuat kebijakan lebih lanjut untuk mengakomodir masuknya investor asing di pasar modal RI, mengingat potensi pertumbuhannya yang masih ada.

"Sesungguhnya potensi untuk foreign investor masih terbuka lebar untuk bisa masuk pasar modal Indonesia. Perlu kebijakan yang lebih luas dari pemerintah untuk membuka keran yang lebih lebar serta mempromosikan market Indonesia ke luar," imbuh samsul.

Hingga 27 Desember 2023, jumlah investor pasar modal tumbuh 17,95 persen dari 10,31 SID juta pada 2022, menjadi 12,16 juta SID. Dari data demografinya, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,03 persen laki-laki, 56,41 persen usia di bawah 30 tahun, 31,77 persen pegawai (negeri, swasta dan guru), 64,19 persen lulusan SMA, 45,80 persen berpenghasilan 10-100 juta/bulan dan 67,68 persen berdomisili di pulau Jawa.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Investor Pasar Modal Tembus 12,16 juta SID pada 2023

Sebelumnya diberitakan, Investor pasar modal masih mencatatkan pertumbuhan, meski tak setinggi saat pandemi. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal pada tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,95 persen dari 10,31 juta pada 2022 menjadi 12,16 juta per 27 Desember 2023.

"Jumlah tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya sebanyak 5,25 juta, reksa dana 11,40 juta, surat berharga negara atau SBN 1 juta," ungkap Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat dalam dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI 2023, Jumat (29/12/2023).

Sedangkan dari data demografi per 27 Desember 2023, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,03 persen laki-laki, 56,41 persen usia di bawah 30 tahun, 31,77 persen pegawai (negeri, swasta dan guru), 64,19 persen lulusan SMA, 45,80 persen berpenghasilan 10-100 juta/bulan dan 67,68 persen berdomisili di pulau Jawa.

Partisipasi investor ritel l masih memiliki porsi transaksi tertinggi pada tahun ini dengan diikuti meningkatnya partisipasi dari kalangan investor institusi. Hal ini mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik.

Peningkatan jumlah investor ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi kepada masyarakat. Hingga 28 Desember 2023, di seluruh Indonesia telah berlangsung lebih dari 18 ribu kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi pasar modal, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 3,1 juta orang.

Untuk tahun depan, Bursa menargetkan penambahan 2 juta investor baru di pasar modal. Angka itu lebih rendah dari target tahun ini sebanyak 2,6 juta investor baru, yang hanya terealisasi 1,8 juta hingga 27 Desember 2023.

 

3 dari 4 halaman

KSEI Harap Investor Pasar Modal Bertumbuh saat Tahun Politik

Sebelumnya diberitakan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melihat tahun politik akan memberikan dampak bagi keberlangsungan pasar modal Indonesia pada 2024. Akan tetapi, dampaknya tidak begitu signifikan. 

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menilai pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak akan begitu berdampak signifikan terhadap pasar modal Tanah Air. Ini mengingat, masyarakat atau para investor sudah bisa memberikan batasan terkait dunia bisnis dan politik. 

"Tentunya optimisme harus tetap dibangun walaupun memang akan ada tantangan ke depannya tantangan terberatnya di tahun 2024 adalah akan timbul semacam penantian terhadap kepastian siapa yang akan menjadi penyelenggara negara, siapa yang akan menjadi pemimpin negara dari siapa orangnya maupun dari partai apa," kata Samsul Hidayat dalam acara Media Gathering HUT KSEI ke-26 Tahun di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Ia melanjutkan, pihaknya berharap agar pasar modal Indonesia dapat berkontribusi secara maksimal untuk kemajuan ekonomi domestik ke depan serta berkontribusi juga dalam meningkatan pembiayaan bagi dunia usaha maupun memberikan keuntungan terbaik bagi investor lokal atau asing. 

 

4 dari 4 halaman

Akses Investasi Makin Mudah

"Jangan terlalu pesimis juga, kami tetap optimis bahwa dunia pasar modal akan tetap bertumbuh dengan skala mungkin agak sedikit tidak terlalu tinggi. Harapannya hanya saja pertumbuhan itu selalu menjadi target yang kami kedepankan," kata dia. 

Sementara itu, Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI Dharma Setyadi mengatakan, jumlah investor tetap diyakini bakal terus mengalami pertumbuhan pada tahun politik. Hal ini sejalan dengan akses investasi yang semakin mudah bagi para investor. 

"Memang kalau untuk yang pertumbuhan investor ini kita tetap berharap tahun politik ke depan tetap akan bertumbuh, dan kita selalu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan investor," imbuhnya. 

Dia bilang, pihaknya menyediakan akses bagi masyarakat untuk mengetahui fungsi dan fasilitas terkait akses KSEI. Dengan demikian, nasabah bisa lebih menjadi aman, merasa aman bahwa portfolio nya itu bisa terpantau secara online di genggamannya karena bisa menggunakan akses mobile. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini