Sukses

PGN Beli Gas dari Medco E&P Grissik untuk Pasokan Wilayah Jawa Barat hingga Riau

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membeli gas dari Medco E&P Grissik Ltd. Jangka waktu perjanjian jual beli gas itu pada 1 Oktober 2023-31 Desember 2028.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan Medco E&P Grissik Ltd (MEPG) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas untuk penyaluran gas ke wilayah Jawa Bagian Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah dan Kepulauan Riau pada 19 Desember 2023. 

Hal itu telah sesuai dengan surat penetapan alokasi, di mana MEPG bertindak selaku penjual dan Perseroan selaku pembeli.

Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Jumat (22/12/2023), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah Material mengeluarkan Surat Nomor T-935/MG.04/MEM.M/2023 1 Desember 2023 perihal penetapan alokasi, pemanfaatan, dan harga gas bumi dari wilayah kerja koridor kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk. 

"Jangka waktu PJBG berlaku sejak 1 Oktober 2023 sampai dengan 31 Desember 2028, atau tersalurkannya seluruh jumlah kontrak (482.30 TBTU), yang mana terjadi lebih dahulu," Corporate Secretary Perusahaan Gas Negara Rachmat Hutama.

Pada saat pelaporan, PJBG antara Perseroan dengan Medco E&P Grissik Ltd akan berdampak pada kepastian penyaluran gas sampai dengan berakhirnya periode pasokan.

Sebelumnya, Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk mendapat kepastian pasokan gas bumi dari dari Blok Corridor, Sumatera Selatan sebesar 410 BBTUD, nantinya energi bersih tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bergai konsumen.

Kepastian pasokan gas ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) dengan Medco E&P Grissik Ltd (MEPG) sebagai operator Blok Corridor.

Direktur Utama PGN Arif Setiawan Handoko mengatakan, kontrak jual beli gas berjangka waktu 5 tahun ini merupakan perpanjangan dari perjanjian sebelumnya yang telah berlangsung selama 20 tahun dan berakhir pada tanggal 30 September 2023.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terkait sehingga PJBG telah ditandatangani untuk 5 tahun ke depan. Hal ini merupakan bukti komitmen Pemerintah, KKKS dan PGN dalam melayani industri dan ritel terutama para pemakai gas bumi yang berada disepanjang Pulau Sumatera, Jawa Bagian Barat dan Kepulauan Riau," kata Arif, Selasa, 19 Desember 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PGN Bakal Peroleh Volume 410 BBTUD

Dengan adanya kesepakatan baru ini, PGN akan memperoleh volume sebesar 410 BBTUD sejak jelang akhir Desember 2023, selanjutnya volume yang dialirkan akan menyesuaikan kemampuan produksi dari blok tersebut.

Adapun volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan, industri, pelaku usaha menengah dan kecil, transportasi serta rumah tangga.

Perjanjian ini akan sangat membantu operasi dan layanan energi pelanggan serta mendorong kinerja pelanggan agar makin kompetitif dalam berbisnis dan bersaing baik dalam skala domestik maupun internasional.

Dalam memenuhi kebutuhan demand eksisting maupun yang akan datang, PGN juga akan terus mengupayakan ketahanan pasokan untuk service level yang sama, melalui gas pipa maupun LNG. Dengan tantangan pertumbuhan ekonomi dan bisnis ke depan, pemanfaatan gas bumi baik melalui gas pipa maupun LNG akan semakin meningkat.

Hingga kuartal III 2023, total volume niaga gas bumi adalah 935 BBTUD dengan kontribusi utama dari pasok gas pipa. Angka ini melayani permintaan pelanggan gas bumi dari 3.019 industri dan komersial, 1.967 usaha kecil serta 834.165 rumah tangga.

PGN berharap dengan adanya perjanjian ini memberikan kepastian keberlangsungan usaha bagi para pemangku kepentingan di rantai bisnis gas bumi kemudian meningkatkan daya saing usaha serta pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan.

"Penandatanganan perjanjian ini juga menjadi bukti nyata komitmen semua pihak dalam mendorong gas bumi sebagai energi transisi tidak hanya sebatas komitmen, namun nyata sampai titik pemanfaatan di hilir dan menegaskan bahwa pemanfaatan gas bumi sebagai energi fosil ramah lingkungan penting menjadi jembatan menuju komitmen Net Zero Emission 2060," ujar Arif.

3 dari 4 halaman

PGN Kelola 835 Ribu Jaringan Gas hingga Semester I-2023

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk telah mengelola sebanyak 835 ribu sambungan jaringan gas (jargas) hingga semester I-2023, baik yang dibiayai oleh PGN maupun oleh Pemerintah melalui APBN.

Program Jargas merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih.

Berdasarkan data PGN, dikutip Jumat (15/12/2023), sambungan jargas yang dibiayai PGN sebanyak 241 ribu Sambungan Rumah Tangga (SR) dan yang dibiayai oleh APBN porsinya lebih banyak yakni 594 ribu SR.

Lebi lanjut, dari 835 ribu sambungan jargas tersebut telah dibangun di 73 kota/kabupaten, dengan volume total 10 billion british thermal unit per day (BBtud).

Adapun manfaat program Jargas atassubsidi LPG (Pertahun), diantaranya setara 44 juta kg LPG. Berdasarkan Nilai subsidi LPG 3 kg sebesar Rp.10.667/kg, melaluikonversi LPG 3 kg ke Jargas RT-1 sesuai pelanggan eksisting, diperolehpenghematan biaya subsidi Pemerintah sebesar Rp 39,5 Miliar per Bulan atau Rp 474 Miliar per Tahun

Selain itu, manfaat program jargas terhadap Impor LPG (per Tahun), melalui adanya konversi LPG ke Jargas (RT-1 dan RT-2) sesuai pelanggan eksisting, diharapkan dapat memperbaiki current account deficit pemerintah melalui pengurangan impor Pemerintah sebesar 83,5 Juta kg LPG Non-subsidi per tahunnya.

Disisi lain, realisasi penyaluran gas bumi ke industri - komersial yang menggunakan anggaran PGN yakni SOR 1 di Medan dan Deli Serdang, Dumai, Palembang dan Banyuasin, Batam, dan Lampung.

Kemudian, SOR 2 terdiri dari Cilegon, Tangerang, Karawang, Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Cirebon. Selanjutnya, SOR 3 diantaranya Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Bojonegoro.

Sementara, yang dibiayai oleh APBN di daerah:

  • Kab. Siak
  • Kab. Tj. Jabung Barat
  • Kab. Palalawan
  • Kab. Muara Enim
  • Kab. Usi Banyuasin
  • Kab. OKU Timur
  • Kab. Indramayu
  • Kab. Gresik
  • Kota Probolinggo
  • Kab. Lumajang
  • Kab. WajoKota Semarang.
4 dari 4 halaman

PGN Bidik Penjualan Gas Bumi Naik 4% pada 2024

Sebelumnya diberitakan, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau disebut PGN, subholding gas PT Pertamina akan mendapatkan tambahan pasokan dari Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang, Pertamina Jabung LNG. Seiring tambahan pasokan, PGN menargetkan penjualan gas bumi dapat meningkat 4 persen year on year (yoy) pada 2024.

"Terutama ada tambahan pasokan dari Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang, Pertamina Jabung LNG, alokasinya untuk PGN, Pertamina EP (PEP) Jambaran Tiung Biru, Pangkah dan juga Muria," tutur Direktur Sales dan Operasi PGN Ratih Esti Prihatini dalam Public Expose Live 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/11/2023), seperti dikutip dari Antara.

Esti menambahkan, PGN juga berupaya akuisisi pelanggan melalui penetrasi market, market development, pengembangan jaringan gas (jargas), skema bundling dengan pelanggan komersial dan product development.

Sementara itu, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menuturkan, PGN akan terus meningkatkan kinerja melalui diversifikasi produk dan optimalisasi portofolio dengan memanfaatkan aset, sumber daya, dan sinergi dengan Subholding Migas.

"Beberapa yang akan kami laksanakan adalah revitalisasi tangki Arun F-6004, spesifik untuk mengamankan Arun sebagai LNG Hub. Kemudian, penyediaan LNG Bunkering, optimalisasi penyaluran pipa minyak Blok Rokan, peningkatan produksi Wilayah Kerja Pangkah, penyiapan bisnis clean and renewable energy antara lain berupa gas biometan untuk demand di Jawa Barat, dan pembangunan infrastruktur gas menuju IKN," tutur Rosa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini