Sukses

Adhi Commuter Properti Siap Kebut Pembangunan LRT CITY Tebet dan Cibubur

Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti Bayu Purwana menuturkan, pendanaan ini dimaksudkan sebagai bentuk reprofiling kewajiban perseroan yang semula memiliki jangka waktu pendek, menjadi jangka panjang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) telah mendapatkan pencairan dana untuk Obligasi III ADCP Tahun 2023 sebesar Rp499,9 miliar pada 8 Desember 2023.

Penerbitan obligasi yang dilakukan oleh Adhi Commuter Properti, telah mendapatkan garansi dari Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF) yang merupakan lembaga dana perwalian dari Asian Development Bank (ADB). 

Sebagai bentuk kepercayaan terhadap konsistensi bisnis ADCP, CGIF memberikan jaminan sehingga instrument rating obligasi III ADCP tahun 2023 berhasil mendapatkan rating AAA.

Kepercayaan juga didapatkan dari para investor melalui keberhasilan ADCP dalam mendapatkan oversubscribed hampir 3,5 kali lipat dari target, dengan nilai mencapai Rp1,7 triliun pada saat penutupan bookbuilding.

Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti Bayu Purwana menuturkan, pendanaan ini dimaksudkan sebagai bentuk reprofiling kewajiban perseroan yang semula memiliki jangka waktu pendek, menjadi jangka panjang, yakni 3 dan 5 tahun. Hal ini dilakukan untuk lebih menyesuaikan dengan profil bisnis perseroan. 

"Selain itu, penggunaan dana obligasi juga bertujuan sebagai modal kerja yang digunakan untuk percepatan pembangunan kawasan ADCP, terutama kawasan dengan penjualan yang sudah memenuhi syarat pembangunan seperti LRT CITY Tebet dan LRT CITY Cibubur,” kata dia dalam keterbukaan informasi, Senin (11/12/2023).

Dengan didapatkannya pendanaan tersebut, Manajemen ADCP berkomitmen untuk segera mendorong percepatan pembangunan dan segera melakukan serah terima kepada konsumen. Hal ini tentunya akan berdampak positif kepada kinerja perseroan dalam beberapa tahun mendatang.

Ia melanjutkan, percepatan pembangunan yang dilakukan perseroan sejalan dengan peningkatan penjualan di masing-masing kawasan. Terlebih, pertumbuhan sektor properti kini telah didukung dengan adanya insentif pembelian properti dari Pemerintah, yang membebaskan PPN untuk Pembelian Hunian di bawah Rp2 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Insentif Pembelian Properti

Insentif pembelian properti ini juga telah diterapkan pada penjualan unit yang sudah siap serah terima atau akan selesai pembangunan, seperti di LRT CITY Bekasi - Eastern Green, LRT CITY Sentul, LRT CITY Jatibening, Cisauk Point (Member of LRT CITY) dan ADHI CITY.

Penerbitan obligasi ini tetap memperhatikan prinsip prudent dengan menjaga rasio-rasio perseroan. Hal ini dapat terlihat baik dari Debt to Equity Rasio Total (DER Total), maupun Debt to Equity Ratio - Interest Bearing Debt (DER IBD) perseroan yang hingga saat ini masih terjaga. ADCP tentunya secara konsisten, terus berupaya untuk menjaga rasio- rasio keuangan ke depan.

Alhasil, ADCP berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar perseroan dapat mewujudkan bisnis yang mampu mengelola ekosistem kehidupan urban, dengan konsep TOD, yang menjadi jawaban bagi para konsumen dan investor saat ini. 

“Sesuai dengan profil bisnis ADCP, sebagai pelopor kawasan berkonsep TOD, yang merupakan kawasan hunian dengan potensi terbaik, dengan akses langsung menuju transportasi umum serta potensi pengembangan bisnis yang menjanjikan dengan jumlah traffic yang mampu mencapai ratusan ribu penumpang per hari,” ujar dia. 

3 dari 4 halaman

Kebut Hunian Berkonsep TOD, RUPST Adhi Commuter Properti Rombak Pengurus

Sebelumnya diberitakan, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2022.

Melalui RUPST kali ini, Adhi Commuter Propertimendapat persetujuan dari pemegang saham terkait mata acara rapat yang diajukan yakni perubahan susunan pengurus ADCP baik direksi maupun komisaris. Perubahan susunan komisaris dan direksi ini merupakan salah satu upaya optimalisasi kinerja untuk percepatan pengembangan hunian berkonsep TOD.

"Tahun ini ADCP dengan formasi baru, optimistis dengan percepatan penyelesaian proyek hunian berkonsep TOD, tentunya didukung dengan kinerja solid perusahaan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik," ungkap Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk, Rizkan Firman dalam keterangan resmi paparan publik perseroan, Jumat (16/6/2023).

Dengan demikian, susunan manajemen ADCP menjadi sebagai berikut:

Komisaris:Komisaris merangkap Plt. Komisaris Utama: Herry Ardianto

Komisaris: A.A.G Agung Dharmawan

Komisaris: Tjatur Waskito Putro

Komisaris Independen: Amrozi Hamidi

Komisaris Independen: Muhammad Isnaini

Direksi:Direktur Utama: Rizkan Firman

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Human Capital: Mochamad Yusuf

Direktur Pemasaran dan Produksi: Rozi Sparta

4 dari 4 halaman

Kinerja 2022

Realisasi Good Corporate Governance (GCG) ADCP tahun 2022 sebesar 87,2, membuktikan bahwa hingga kini ADCP mampu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Rizkan juga menambahkan dalam rangka menyambut beroperasinya LRT secara komersial, ADCP juga akan mengoptimalisasi pengembangan recurring business berupa commercial area yang akan dikembangkan di beberapa kawasan LRT CITY, dan bisnis di sektor hospitality.

Berdasarkan laporan keuangan, recurring business ADCP memberikan kontribusi pendapatan 16,8 persen pada 2022 dibandingkan pada tahun 2021 sebesar 11,8 persen. Kontribusi ini bersumber dari pengelolaan Hotel GranDhika Indonesia yang berada di tiga lokasi yakni Jakarta, Semarang, dan Medan.

Kinerja positif ADCP selama 2022, dibuktikan juga dengan laporan keuangan yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 592,7 miliar dan pendapatan tersebut tumbuh 5 persen secara YoY dibandingkan dengan pendapatan tahun 2021 sebesar Rp 563,7 miliar. Selain itu ADCP juga mencatatkan peningkatan signifikan kontrak baru ADCP yang meningkat 52 persen yakni mencapai Rp 1,2 triliun sepanjang tahun 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini