Sukses

Gibran Jadi Cawapres, Saham Emiten Afiliasi Kaesang Pangarep PMMP Melonjak

Saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) melonjak 24,41 persen ke posisi Rp 316 per saham, dan menyentuh auto rejection atas (ARA).

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) melonjak signifikan di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan pada perdagangan Senin (23/10/2023).

Dikutip dari data RTI, saham PMMP melonjak 24,41 persen ke posisi Rp 316 per saham, dan menyentuh auto rejection atas (ARA).

Saham PMMP dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 274 per saham. Saham PMMP berada di level tertinggi Rp 316 dan terendah Rp 258 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.249 kali dengan volume perdagangan 735.594 saham. Nilai transaksi Rp 23 miliar. Dengan kenaikan saham PMMP, kapitalisasi pasar saham PMMP mencapai Rp 743,55 miliar.

Selama sepekan terakhir, saham PMMP telah melambung 21,54 persen. Sedangkan selama sebulan, saham PMMP menguat 18,80 persen.

Sementara itu, pada perdagangan saham sesi pertama pukul 11.37 WIB, IHSG turun 1,14 persen ke posisi 6.770. Indeks saham LQ45 terpangkas 1 persen ke posisi 902. Mayoritas indeks saham acuan terpangkas.

IHSG berada di level tertinggi 6.853,44 dan level terendah 6.739,87. Sebanyak 421 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 133 saham menguat. 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 823.605 kali dengan volume perdagangan 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 4,7 triliun.

Penguatan saham PMMP ini terjadi setelah Gibran Rakabuming Raka ditunjuk sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi calon presiden Prabowo Subianto. Adapun Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita memiliki 8 persen saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP).

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menuturkan, sentimen pemilihan umum (pemilu memang sering dikaitkan dengan saham yang terkait dengan calon. "Kemarin saham ET juga sempat naik dikaitkan dengan isu tersebut. Untuk saat ini dengan kepastian Gibran menjadi cawapres juga memberikan sentimen kenaikan saham PMMP,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Roger menuturkan, sentimen ini akan terus berlangsung tetapi dengan volatilitas yang cukup tinggi seiring perkembangan politik. Ia menuturkan, hal ini dapat dimanfaatkan untuk trading jangka pendek.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Emiten Kaesang Panca Mitramultiperdana Ingin Ekspansi Produk Selain Udang

Sebelumnya diberitakan, emiten mitra bisnis Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) sedang mempertimbangkan ekspansi berupa diversifikasi produk non udang.

Head of Corporate Finance & Investor Relation PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan mengungkapkan, hal ini setali dengan rencana pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur, yang semula akan dibangun menggunakan dana rights issue.

"Kita memang sebenarnya rights issue mau bangun pabrik ke-9. Tapi manajemen kita diskusi, apakah mau nunggu atau mau start duluan pembangunannya,” kata Christian dalam JUCSTalks bersama Jasa Utama Capital Sekuritas, ditulis Sabtu (28/1/2023).

Sebelumnya, pemegang saham telah menyetujui rencana rights issue Panca Mitra Multiperdana melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Juli 2022. Perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.

Dana hasil rights issue rencananya dialokasikan untuk ekspansi usaha PMMP pada 2023 dan pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur. Rights issue belum jalan, pembangunan pabrik ke-9 rupanya telah dimulai sejak Oktober tahun lalu dan diperkirakan mulai beroperasi pada September 2023.

"Kita sudah bangun pabrik ke-9 dari Oktober 2022, mungkin selesai pada Juni atau Juli dengan tambahan tiga bulan adjustment.Jadi kita bangun dulu pakai duit internal baru nanti kita pikirkan rights issue bagaimana, karena pabrik kita semua sudah fully utilized,” kata Christian.

 

3 dari 4 halaman

Rencana Ekspansi ke Korea Selatan

Dia menuturkan, perseroan saat ini tengah berdiskusi dengan salah satu strategic player trading partner dari Korea. Hal itu sejalan dengan rencana perseroan untuk ekspansi ke Korea selatan, sehingga perseroan menawarkan pabrik ke-9 kepada investor tersebut.

Di sisi lain, perseroan mencatat permintaan dari pasar Amerika Serikat (AS) yang kian tinggi, seiring dibukanya ekonomi negeri Paman Sam itu. Sehingga jika pabrik tidak segera dibangun, perseroan kuatir akan ketinggalan kereta. Diakui Christian, AS merupakan salah satu tujuan ekspor perseroan paling tinggi, bahkan tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Tak kalah menarik, perseroan rupanya juga tengah mempertimbangkan untuk garap komoditi lain selain udang.

“Kita ada demand untuk produk lain, komoditi lain selain udang. Makanya ini kita develop apakah akan kita ambil atau enggak. Masih diskusi tapi belum bisa pastikan apakah mau shifting atau kembangkan produk baru itu. Sekarang sedang diskusi dengan buyer apakah mau pabrik ke-9 untuk komoditi lain selain udang,” tandasnya.

4 dari 4 halaman

Target Pendapatan 2023

Sebelumnya, emiten mitra bisnis Kaesang Pangarep, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) menargetkan pendapatan hingga USD 220 juta atau setara Rp 3,3 triliun (kurs Rp 14.984,95 per USD) pada 2023.

Head of Corporate Finance & Investor Relations PT Panca Mitra Multiperdana Tbk, Christian Jonathan menjelaskan, angka tersebut merujuk pada pabrik kesembilan yang diharapkan mulai beroperasi pada September 2023. Di sisi lain, Panca Mitra Multiperdana juga mencermati tren yang relatif stabil di harga kontainer.

"Pabrik yang kesembilan sudah kita bangun sejak Oktober 2022, mungkin Juni atau Juli ini selesai dengan tambahan tiga bulan penyesuaian. Target top line kita USD 220 juta dengan bottom line USD 12-13 juta. Tapi tergantung di kontainer karena kita tidak bisa memprediksi akan kemana," ujar Christian dalam JUCSTalks, Jumat (27/1/2023).

Target pendapatan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, Christian menjelaskan, pada 2021 perseroan menetapkan topline sebesar USD 176 juta dengan bottom line sebesar USD 9,3 juta. Tahun berikutnya, pada 2022 perseroan memperkirakan pendapatan  berada di kisaran USD 190-200 juta dan bottom line berada di kisaran USD 10 juta.

“Untuk topline akan bertambah dari pabrik kedelapan yang termanfaatkan penuh pada 2022. Jadi pabrik kedelapan akan kita bangun dengan dana IPO. Intinya mungkin USD 10–11 juta karena sampai kuartal ketiga 2022 kontainer masih mahal. Kontainer baru mulai turun di kuartal keempat," tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.