Sukses

Sekar Laut Bakal Stock Split Rasio 1:10

PT Sekar Laut Tbk (SKLT) akan meminta persetujuan pemegang saham untuk stock split dalam RUPSLB pada 9 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sekar Laut Tbk (SKLT) mengumumkan akan stock split atau pemecahan nilai nominal saham. Langkah stock split ini dilakukan seiring harga saham Sekar Laut yang terus meningkat dan supaya likuiditas saham menjadi lebih baik.

Manajemen Sekar Laut menyatakan saham SKLT terus meningkat seiring pertumbuhan usaha perseroan dan laba bersih. Harga saham yang sebelumnya Rp 500 per saham sekarang bergerak di kisaran Rp 2.000-Rp 3.000 per saham.

"Karena itu, direksi memandang perlu mengambil tindakan agar saham perseroan lebih terjangkau kepada masyarakat luas. Direksi hendak mengusulkan agenda stock split saham perseroan agar likuiditas saham bisa menjadi lebih baik,” tulis Direktur Sekar Laut, John Canfi Gozal dalam keterbukaan informasi BEI.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (1/10/2023), PT Sekar Laut Tbk akan stock split saham dengan rasio 1:10.  Setelah stock split, nilai nominal saham perseroan dari Rp 500 menjadi Rp 50. Dengan demikian jumlah saham setelah stock slit menjadi 6.907.405.000 dari sebelumnya 690.740.500.

“Dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan dapat menarik minat investor dan masyarakat untuk memilih saham perseroan sebagai tujuan investasi, sekaligus meningkatkan likuiditas saham perseroan di bursa,”

Untuk melakukan aksi korporasi tersebut, Sekar Laut akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 November 2023. Jika disetujui, pengumuman stock split dilakukan pada 16 November 2023.

Berikut rencana jadwal stock split:

-Tanggal akhir perdagangan saham dengan nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 21 November 2023.

-Perdagangan saham dengan nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 22 November 2023.

-Perdagangan saham di pasar tunai dimulai pada 24 November 2023.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 29 September 2023, harga saham SKLT merosot 0,42 persen menjadi Rp 2.350 per saham. Saham SKLT dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 24.60 per saham. Saham SKLT berada di level tertinggi Rp 2.460 dan terendah Rp 2.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 13 kali dengan volume perdagangan 178 saham. Nilai transaksi Rp 43,5 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapan BEI

Manajemen BEI memberikan tanggapan mengenai rencana stock split Sekar Laut yang tertuang dalam surat Sekar Laut Nomor SKLT/DIR/0820/2023 pada 11 September 2023.

Bursa menyebutkan mendukung rencana perseroan untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan. “Untuk itu, bursa dapat mempertimbangkan perseroan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10,” tulis BEI.

BEI akan terus memantau pergerakan harga saham dan kondisi fundamental perseroan hingga perseroan memperoleh persetujuan atas rencana perubahan nilai nominal dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dalam hal pada saat penyampaian permohonan pencatatan Perseroan mengalami salah satu kondisi:

a. Pergerakan harga saham yang menyebabkan harga saham Perseroan di bawah harga teoretis;

 b. Volatilitas harga atas saham Perseroan;

 c. Perubahan material atas kondisi fundamental Perseroan; maka Bursa dapat meminta Perseroan untuk menunda pelaksanaan perubahan nilai nominal.

Terkait prosedur pelaksanaan perubahan nilai nominal, BEI menyampaikan hal sebagai berikut:

a. Pelaksanaan perubahan nilai nominal harus dilaksanakan paling lambat 6 bulan setelah tanggal tanggapan ini.

b. Perseroan dapat menyampaikan jadwal pelaksanaan perubahan nilai nominal setelah Perseroan memperoleh persetujuan RUPS dan persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari instansi yang berwenang.

c. Perseroan menyampaikan permohonan pencatatan ke Bursa sehubungan dengan perubahan nilai nominal, sesuai dengan ketentuan angka VI.2.1. dan angka VI.3.1. Lampiran II Peraturan Bursa No. I-A yaitu:

i. Hasil RUPS yang menyetujui Stock Split; dan

ii. Fotokopi Perubahan anggaran dasar yang telah disetujui instansi yang berwenan

 

3 dari 3 halaman

BEI Catat Dana Penghimpunan EBUS dan Rights Issue Rp 126,4 Triliun hingga 29 September 2023

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penghimpunan dana dari penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dan rights issues mencapai Rp 126,4 triliun hingga Jumat 29 September 2023.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, telah diterbitkan 79 emisi dari 51 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 89,1 triliun hingga 29 September 2023.

Sampai dengan periode tersebut terdapat 19 emisi dari 14 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dari berbagai sektor. Adapun yang dimaksud antara lain tiga perusahaan dari sektor basic materials, satu perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, dua perusahaan dari sektor energi, tiga perusahaan dari sektor keuangan, dua perusahaan dari sektor industri, satu perusahaan dari sektor infrastruktur dan dua properti dan real estate.

Sementara itu, untuk rights issue, per 29 September 2023 telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 37,3 triliun.

Kemudian, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut, satu perusahaan dari sektor basic materials, delapan perusahaan dari sektor consumer cyclicals, empat perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, serta empat perusahaan dari sektor energi.

Selain itu, ada lima perusahaan dari sektor keuangan, satu perusahaan dari sektor infrastruktur dan satu perusahaan dari sektor transportasi logistik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.