Sukses

Kerek Likuiditas Saham, Indointernet Bakal Stock Split

PT Indointernet Tbk (EDGE) akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada Oktober 2023 untuk melakukan stock split.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indointernet Tbk (EDGE), perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, aktivitas jasa informasi, pemrograman dan konsultasi komputer akan menggelar pemecahan nilai saham atau stock split.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (18/9/2023), PT Indointernet Tbk akan stock split dengan rasio 1:5. Ini berarti satu saham lama menjadi lima saham baru. Nilai nominal saham akan berubah dari Rp 50 per saham menjadi Rp 10 per saham.

Usai stock split tersebut, jumlah saham yang diterbitkan dan disetor dalam Indointernet akan menjadi 2.020.250.000 dari sebelumnya 404.050.000 saham. Perseroan pun menyatakan telah memperoleh persetujuan dari BEI.

Adapun Indointernet melaksanakan stock split ini antara lain untuk memenuhi peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A pasal V.1.1 terkait jumlah saham free float paling sedikit 50 juta saham atau 7,5 persen dari jumlah saham tercatat.

Berdasarkan daftar pemegang saham (DPS) Perseroan, jumlah saham free float sebesar 35.598.400 saham atau 8,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

“Pemecahan saham akan menyebabkan harga saham perseroan menjadi terjangkau bagi investor perorangan (ritel) sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham perseroan,” tulis perseroan.

Selain itu, jumlah saham perseroan setelah stock split akan bertambah menjadi 2,02 miliar saham sehingga diharapkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI akan menjadi lebih aktif.

Stock split akan dilaksanakan perseroan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Oktober 2023. Paling lambat stock split akan digelar pada 23 Februari 2024.

“Sesuai POJK Nomor 15/2022, pelaksanaan pemecahan saham wajib dilakukan paling lambat 30 hari kalender setelah pelaksanaan RUPSLB yang menyetujui pelaksanaan rencana pemecahan saham,” ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 18 September 2023, saham EDGE ditutup stagnan di posisi Rp 17.500 per saham. Saham EDGE dibuka turun 100 poin ke posisi Rp 17.400 per saham. Saham EDGE berada di level tertinggi Rp 17.500 dan terendah Rp 17.400 per saham. Total frekuensi perdagangan delapan kali dengan volume perdagangan 18 saham. Nilai transaksi Rp 31,5 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadwal Stock Split

Berikut jadwal stock split:

11 September 2023: Pemberitahuan kepada OJK perihal RUPSLB

18 September 2023: Pengumuman RUPSLB kepada para pemegang saham

                               Keterbukaan Informasi terkait rencana Pemecahan Saham

3 Oktober 2023: Panggilan RUPSLB kepada para pemegang saham

25 Oktober 2023: Pelaksanaan RUPSLB

27 Oktober 2023: Pengumuman Ringkasan Risalah RUPSLB

1 November 2023: Permohonan Pencatatan Saham Tambahan Ke Bursa Efek Indonesia atas saham hasil Pemecahan Saham

9 November 2023: Persetujuan Bursa Efek Indonesia untuk pencatatan saham tambahan hasil pelaksanaan Pemecahan Saham

10 November 2023: Keterbukaan Informasi kepada para pemegang saham

                              Penyampaian Keterbukaan Informasi kepada OJK

                              Pengumuman jadwal pelaksanaan Pemecahan Saham melalui www.idx.co.id

14 November 2023: Akhir perdagangan dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi

15 November 2023: Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi

16 November 2023: Tanggal penentuan Daftar Pemegang Saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil Pemecahan Saham (Recording Date)

15-16 November 2023: Periode Peniadaan Perdagangan di Pasar Tunai (suspensi) selama dua Hari Bursa

17 November 2023: Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai

3 dari 4 halaman

Garap Data Center, Anak Usaha Indointernet Raih Pinjaman Rp 2,8 T dari BCA

Sebelumnya, PT Indointernet Tbk (EDGE) melalui anak usahanya PT Ekagrata Data Gemilang (EDG) memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA. Nilai fasilitas kredit tersebut mencapai Rp 2,8 triliun.

“Pada 28 Maret 2022, EDG dan BCA telah menandatangani perjanjian kredit dengan jumlah total seluruh fasilitas kredit adalah maksimum sebesar Rp 2.813.385.000.000,” ungkap Manajemen PT Indointernet Tbk dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Rabu (30/3/2022).

Utang yang timbul berdasarkan fasilitas kredit dijamin dengan aset-aset yang dimiliki oleh EDG dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh perseroan.

Adapun fasilitas kredit ini terdiri dari dua jenis. Pertama, fasilitas kredit multi dengan tujuan pembiayaan modal kerja. Jumlah fasilitas maksimum Rp 100 miliar.

Terbagi atas fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan jumlah maksimum Rp 50 miliar dan fasilitas time loan revolving dengan jumlah maksimum Rp 100 miliar.

Bunga untuk fasilitas kredit multi mengikuti floating interest rate dengan jangka waktu satu tahun sejak availability period.

Kedua, yakni fasilitas kredit investasi yang ditujukan untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1, pembiayaan perluasan data center EDGE 1, serta pembiayaan pembangunan dan [perluasan data center EDGE 2.

Jumlah fasilitas maksimum yakni Rp 2,7 triliun dengan bunga mengikuti floating interest rate dan jangka waktu 9 tahun sejak availability period.

 

4 dari 4 halaman

Fokus Bisnis

EDG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas hosting. Di mana salah satu fokus dari kegiatan usaha EDG adalah pembangunan data center.

Dikarenakan EDG baru mulai beroperasi pada 2021, EDG masih memerlukan pinjaman dari pihak ketiga, khususnya perbankan untuk pembangunan dan pengembangan data center serta keperluan modal kerja.

Perolehan fasilitas kredit dari Bank akan meningkatkan liabilitas perseroan. Namun dengan pertimbangan bahwa fasilitas kredit digunakan untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1 dan pembiayaan pembangunan EDGE 2, diharapkan dapat meningkatkan secara pesat perkembangan dan pembangunan pusat data EDG di masa depan.

Selain itu, juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan likuiditas keuangan serta arus kas EDG dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini