Sukses

Bursa Saham Asia Lesu Jelang Akhir Pekan,Topan Saola Bayangi Pasar di Hong Kong

China akan merilis sejumlah data ekonomi termasuk data manufaktur bayangi bursa saham Asia Pafisik. Pada awal sesi perdagangan, bursa saham Asia Pasifik melemah,Jumat, 1 September 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik merosot pada perdagangan Jumat, (1/9/2023). Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah pelaku pasar menanti data PMI Manufaktur Caixin China dan data ekonomi lainnya.

Dikutip dari CNBC, di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,29 persen pada jam pertama perdagangannya. Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,12 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,16 persen.

Sementara itu, Hong Kong bersiap hadapi topan Super Saola. Bursa saham Hong Kong akan hentikan perdagangan saat cuaca buruk mendekat. Menurut pedoman bursa saham Hong Kong, perdagangan akan dihentikan jika sinyal nomor 8 atau lebih tinggi dikeluarkan sebelum pra-pembukaan dan akan tetap berlaku hingga pukul 12 siang.

Mulai pukul 06.45 waktu Singapura/Hong Kong, the Hong Kong Observatory mencatat sinyal badai akan tetap berlaku sepanjang hari ini.Selain itu, pelaku pasar juga menunggu hasil survei sektor swasta mengenai aktivitas pabrik China pada Juli.

Di wall street, indeks Dow Jones melemah 168 poin atau 0,5 persen ke posisi 34.71,91. Indeks S&P 500 tergelincir 0,2 persen menjadi 4.507,66. Indeks Nasdaq menguat, tetapi catat koreksi pada Agustus 2023. Pada Agustus 2023, menandai masa sulit saham teknologi dengan indeks Nasdaq dan Nasdaq 100 catat kinerja bulanan terburuk sejak Desember 2022.

Pada Agustus 2023, indeks Nasdaq merosot 2,2 persen. Indeks Nasdaq 100 turun 1,6 persen. Saham Fortinet dan Datadog masing-masing turun 22,5 persen dan 17,3 persen. JD.com merosot 19,6 persen. Sedangkan saham Lucid Group dan PayPal masing-masing merosot lebih dari 17 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan Wall Street pada 31 Agustus 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 31 Agustus 2023. Indeks Nasdaq mencatat kemenangan lima hari berturut-turut. Namun, indeks tersebut tertekan sepanjang Agustus 2023.

Dikutip dari CNBC, Jumat (1/9/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq bertambah 0,11 persen ke posisi 14.034,97. Indeks Dow Jones merosot 168,33 poin atau 0,48 persen ke posisi 34.721,91. Indeks S&P 500 merosot 0,16 persen ke posisi 4.507,66.

Pada perdagangan baru-baru ini, indeks S&P 500 dan Dow Jones meningkat selama empat hari berturut-turut. Kenaikan indeks acuan itu membantu memangkas koreksi bulanan. Namun demikian, pada Agustus, indeks S&P merosot 1,77 persen. Indeks Nasdaq terpangkas 2,17 persen. Indeks Dow Jones turun 2,3 persen.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, pelaku pasar juga mencerna data inflasi Amerika Serikat (AS) yang baru. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 0,2 persen month over month (MoM) pada Juli, dan 4,2 persen year over year, sesuai prediksi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Inflasi inti adalah indikator inflasi yang diawasi ketat oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.

“Pada akhirnya, saham megikuti jejak obligasi, jadi penurunan berkelanjutan dalam imbal hasil obligasi AS adalah kunci untuk menjembatani kenaikan saham yang lebih besar, setidaknya dalam waktu dekat,” ujar Senior Vice President Calamos Investments, Joseph Cusick, dikutip dari CNBC.

“Tanpa adanya hasil yang mengejutkan dari laporan nonfarm payrolls AS pada Agustus, pada Jumat pekan ini, kondisi likuiditas yang disebabkan oleh liburan mulai terbentuk jelang Hari Buruh,”.

3 dari 3 halaman

Kinerja Indeks Acuan

Di sisi lain, Salesforce memitigasi beberapa koreksi di Dow Jones. Saham Salesforce menguat hampir 3 persen setelah perusahaan mengumumkan hasil kinerja fiskal kuartal II dan panduan kuartal III pada Rabu, 30 Agustus 2023 yang melebihi harapan analis.

Investor sekarang akan mengalihkan perhatiannya ke data non-farm payroll yang dirilis Jumat pagi. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones perkirakan ada penambahan 170.000.

Pelaku pasar masih berharap laporan tersebut akan menunjukkan kalau perekonomian sedang melambat signifikan, dan pada akhirnya memberikan alasan bagi bank sentral untuk hentikan kenaikan suku bunga acuan.

Pada perdagangan Agustus 2023 menandai masa sulit bagi saham teknologi. Hal ini seiring indeks Nasdaq dan Nasdaq 100 mencatat bulan terburuknya sejak Desember 2022.

Pada Agustus 2023, indeks Nasdaq merosot 2,2 persen, sedangkan indeks Nasdaq 100 terpangkas 1,6 persen. Sementara itu, saham Fortinet dan Datadog masing-masing turun 22,5 persen dan 17,3 persen pada bulan tersebut. JD.com merosot 19,6 persen. Sedangkan saham Lucid Group dan PayPal masing-masing terpangkas lebih dari 17 persen.

Agustus juga menjadi bulan yang sulit bagi bank. ETF Bank Invesco KBW (KBWB) turun lebih dari 8 persen pada Agustus. Hal ini menempatkan bank tersebut pada jalur koreksi terbesar dalam satu bulan sejak krisis perbankan yang terjadi pada Maret. Saat ini, ETF berada pada posisi terendah lebih dari 25 persen.

Citiggroup, Citizens, Capital One dan PNC Financial memimpin penurunan dana bulan ini, masing-masing kehilangan lebih dari 12 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.