Sukses

Sederet Proyek Adhi Karya Usai Rampungkan LRT Jabodebek

Setelah tuntaskan proyek LRT Jabodebek, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) garap proyek MRT Jakarta CP 201 dan CP 202.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) terus menggeber sejumlah proyek baru selepas pengoperasian LRT Jabodebek. 

Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi M mengatakan, salah satu proyek yang digarap ADHI setelah LRT Jabodebek adalah proyek konstruksi struktur bawah tanah untuk MRT Jakarta CP 201 dan CP 202. Dalam proyek ini, Adhi Karya berkolaborasi dengan JV Shimizu dengan membentuk perusahaan patungan.

Adapun nilai kedua proyek tersebut mencapai Rp 6,8 triliun dengan rincian MRT Jakarta CP 201 senilai Rp 4,0 triliun dan CP 202 senilai Rp 2,8 triliun. 

“Di awal bulan (Agustus) ini kami menyelesaikan Gedung IMS di kawasan GBK, menyelesaikan LRT dan ke depan kami sedang menyelesaikan beberapa ruas tol seperti Yogya-Solo, Yogya-Bawen, pekerjaan MRT, pekerjaan LRT di Manila dan proyek di IKN,” kata Entus kepada Liputan6.com, Rabu (30/8/2023).

Dalam skala regional, Adhi Karya telah dipercaya membangun sarana kereta Kota Manila, Filipina dengan total nilai kontrak sebesar Rp3,7 triliun 

Di samping itu, Adhi Karya juga tengah mengincar kontrak proyek baru, yakni kontrak konstruksi proyek tol di sekitar Jabodebek.

“Untuk proyek yang sedang diincar sebagai target  kontrak konstruksi proyek tol di sekitar Jabodebek,” kata Sekretaris Perusahaan ADHI, Farid Budiyanto.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 29 Agustus 2023, saham Adhi Karya (ADHI) ke posisi Rp 446 per saham. Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 452 dan terendah Rp 422 per saham. Nilai kapitalisasi pasar Rp 1,59 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selain LRT Jabodebek, Adhi Karya Terlibat Bangun Venue FIBA World Cup 2023

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) turut andil dalam kesuksesan penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 di Jakarta melalui pembangunan venue pertandingan di Indonesia Arena. 

Pertandingan FIBA World Cup 2023 telah dimulai di Indonesia Arena pada Jumat, 25 Agustus 2023. Indonesia merupakan salah satu tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Filipina dan Jepang untuk menyelenggarakan babak penyisihan dua grup. Indonesia Arena merupakan stadion indoor multifungsi terbesar di Indonesia yang berada di atas lahan seluas 3 hektar dengan kapasitas lebih dari 16.000 penonton.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi M mengatakan, hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi perusahaan.

"Kami pastinya turut bangga karena ikut andil di balik layar keberhasilan penyelenggaraan event kelas dunia dan telah memberikan karya yang terbaik melalui pembangunan Indonesia Arena," ujar dia dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (29/8/2023).

Dia bilang, stadion indoor ini dibangun dalam waktu hanya 18 bulan dengan nilai kontrak sejumlah Rp640 miliar. Pembangunan dalam waktu relatif singkat ini karena Perseroan telah memaksimalkan pemanfaatan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) untuk memastikan seluruh tahap pembangunan dengan metode konstruksi yang tepat dengan ketepatan biaya, ketepatan waktu pekerjaan, hingga ketepatan desain sesuai yang direncanakan.

Selain itu, ia menyebut, inovasi lain yang ada di stadion ini berupa adanya beberapa fasilitas yang belum pernah ada di stadion lain di Indonesia. Fasilitas ini antara lain, portable wooden flooring, telescopic tribune, hingga jumbotron. 

Bahkan, seluruh fasilitas telah memperoleh sertifikasi FIBA. Selain basket, bangunan ini juga dirancang dan dibangun untuk berbagai kegiatan seni dan olahraga, seperti bulu tangkis, voli, tenis, hingga konser musik dan seminar.

 

3 dari 4 halaman

Adhi Karya Rampungkan Pembangunan Megaproyek LRT Jabodebek

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) tuntas menyelesaikan pembangunan LRT Jabodebek pada Senin (28/8/2023) setelah diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Peresmian tersebut dilangsungkan di Stasiun interchange Cawang juga dihadiri oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan beberapa Pejabat Tinggi lainnya.

Dengan tuntasnya LRT Jabodebek Fase 1 ini, Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi M mengatakan, pihaknya berkomitmen sebaik-baiknya dalam menyelesaikan penugasan Pemerintah yaitu Percepatan Pembangunan LRT Jabodebek berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 dan perubahannya.

Adhi Karya sebagai BUMN akan terus melakukan peningkatan kompetensi untuk menjawab tantangan yang diamanahkan oleh Kementerian BUMN sebagai Perusahaan yang memiliki champion on railways.

“Dengan komitmen perusahaan dan upaya kontinu pengembangan kompetensi tersebut, Entus Asnawi meyakini ADHI dapat terus menghasilkan karya-karya besar dan terbaik,” kata Entus dalam keterbukaan informasi, Senin (28/8/2023).

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya menegaskan, LRT Jabodebek dibuat sepenuhnya oleh para talenta negeri. Hal itu sangat membanggakan karena Indonesia telah mampu membangun transportasi modern secara mandiri. LRT Jabodebek ini akan menjadi inspirasi besar bagi angkutan publik perkotaan modern dan maju.

 

4 dari 4 halaman

Pembangunan Jaringan 44 KM

Adhi Karya dalam proyek LRT Jabodebek berperan dalam pembangunan jaringan kereta ringan sepanjang 44 km dengan terdiri dari 3 koridor, yaitu Harjamukti (Cibubur) - Cawang, Jatimulya (Bekasi Timur) - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas dengan total 18 stasiun. 

Adapun teknologi yang dipergunakan dalam struktur lintasan rel LRT Jabodebek dirancang dengan menggunakan U-shaped girder yang memiliki kelebihan mampu meredam kebisingan suara, menahan getaran gempa sehingga memiliki bentuk ramping untuk menjaga estetika lingkungan perkotaan. 

LRT Jabodebek juga beroperasi tanpa masinis dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui OCC atau Operation Control Center.

Lingkup pekerjaan ADHI meliputi pekerjaan struktur, railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo. Proyek ini merupakan karya terbaik yang telah dicurahkan oleh ADHI bersama beberapa BUMN serta Kementerian Perhubungan, PUPR dan Kementerian BUMN untuk kelahiran sebuah infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan. 

Adhi Karya pun tengah mengerjakan dua megaproyek transportasi kereta api lainnya yaitu MRT Jakarta CP 201 senilai Rp4,0 triliun dan CP 202 senilai Rp2,8 triliun dan dalam skala regional telah dipercaya membangun sarana kereta Kota Manila, Filipina dengan total nilai kontrak untuk porsi ADHI sebesar Rp3,7 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.