Sukses

Laba Golden Energy Mines Turun Tipis Jadi USD 333,49 Juta pada Semester I 2023

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) naik 8,27 persen dan laba susut 0,72 persen pada semester I 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023.

Pada periode tersebut, Golden Energy Mines membukukan pendapatan USD 1,44 miliar atau sekitar Rp 22,12 triliun (kurs Rp 15.327,00 per USD). Raihan itu naik 8,27 persen dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang tercatat sebesar USD 1,33 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 804,29 juta dari USD 718,7 juta pada semester I 2022. Meski begitu, perseroan masih membukukan kenaikan pada laba bruto semester I 2023 menjadi USD 639,16 juta dari USD 616 juta pada semester i 2022.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/8/2023), pada periode ini perseroan membukukan beban penjualan USD 139,33 juta, beban umum dan administrasi USD 68,17 juta, dan beban eksplorasi USD 223.120.

Dari rincian itu, perseroan membukukan laba usaha USD 431,44 juta, turun dibandingkan laba usaha semester I 2022 sebesar USD 447,28 juta. Pada semester I tahun ini, perseroan juga membukukan pendapatan keuangan sebesar USD 6,53 juta, beban keuangan USD 6,81 juta, keuntungan selisih kurs USD 5,3 juta, dan pendapatan lain-lain USD 279.632.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 333,49 juta atau sekitar Rp 5,11 triliun. Laba itu turun 0,72 persen dibandingkan raihan semester I 2022 yang tercatat sebesar USD 335,92 juta.

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar USD 1,36 miliar, naik ari USD 1,13 miliar pada akhir tahun lalu.

Liabilitas ikut susut menjadi USD 464,34 juta dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar USD 570,84 juta. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi USD 895,46 juta dibanding akhir tahun lalu sebesar USD 558,24 juta. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transaksi Saham GEMS Sentuh Rp 2,7 Triliun di Pasar Negosiasi

Sebelumnya, transaksi saham cukup signifikan mencapai Rp 12,7 triliun pada perdagangan Senin (21/8/2023). Hal ini seiring saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) signifikan di pasar negosiasi.

Dikutip dari data RTI, transaksi saham GEMS mencapai Rp 2,7 triliun di pasar negosiasi. Saham GEMS ditransaksikan satu kali dengan harga Rp 6.500 per saham. Saham GEMS mencatat volume perdagangan 4.111.841 lot saham.

Di pasar regular, saham GEMS melemah 0,74 persen ke posisi Rp 6.700 per saham. Saham GEMS dibuka stagnan di posisi Rp 6.750 per saham. Saham GEMS berada di level tertinggi Rp 6.925 dan terendah Rp 6.675 per saham. Total frekuensi perdagangan 198 kali dengan volume perdagangan 4.113.088 lot saham. Nilai transaksi Rp 2,7 triliun.

Di sisi lain, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,09 persen ke posisi 6.866,03. Indeks LQ45 melemah 0,31 persen ke posisi 953,74. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.890,27 dan terendah 6.860,52. Sebanyak 312 saham melemah sehingga menekan IHSG. 218 saham menguat dan 218 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.296.116 kali dengan volume perdagangan 30,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,7 triliun.

Mayoritas sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham energi melonjak 1,95 persen, dan catat penguatan terbesar. Selanjutnya sektor saham basic mendaki 0,78 persen, sektor saham industri mendaki 0,36 persen, sektor saham nonsiklikal melejit 0,24 persen dan sektor saham siklikal bertambah 0,30 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan terpangkas 0,55 persen, sektor saham keuangan susut 0,51 persen, sektor saham properti melemah 0,89 persen. Kemudian sektor saham teknologi merosot 0,31 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,56 persen dan sektor saham transportasi susut 0,69 persen.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja 2022

Sebelumnya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, Golden Energy Mines berhasil membukukan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan, Senin (13/3/2023), Golden Energy Mines membukukan pendapatan sebesar USD 2,92 miliar atau sekitar Rp 45,27 triliun (kurs Rp 15.502,55 per USD). Pendapatan itu naik 84,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,56 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban pendapatan sebesar USD 1,61 miliar dari sebelumnya USD 829,19 juta pada 2021.

Dengan begitu, perseroan membukukan laba bruto sebesar USD 1,31 miliar, masih naik 41,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 756,76 juta. Sepanjang tahun lalu, Golden Energy Mines membukukan laba usaha sebesar USD 916,81 juta, naik dua kali lipat atau 94,56 persen dari USD 471,22 juta pada 2021.

Pada periode yang sama, pendapatan keuangan tercatat sebesar USD 2,4 juta, beban keuangan USD 8,28 juta, beban keuangan lainnya USD 5,62 juta, beban administrasi bank USD 542.497, kerugian selisih kurs USD 6,75 juta, dan pendapatan lain-lain USD 677.082. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 695,91 juta atau sekitar Rp 10,79 triliun.

Laba ini naik 96,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 354,02 juta. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 680,37 juta, atau sekitar Rp 10,55 triliun. Laba ini naik 95,51 persen dari USD 348 juta pada 2021.

Sehingga laba per saham dasar menjadi USD 0,12 dari sebelumnya USD 0,06. Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar USD 1,13 miliar, naik dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar USD 829,03 juta. Liabilitas naik tipis menjadi USD 570,84 juta dari USD 512,7 juta pada Desember 2021. Sedangkan ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi USD 558,24 juta dari sebelumnya USD 316,32 juta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.