Sukses

Otoritas Sekuritas Hong Kong dan China Sepakat Konsensus Block Trading

Investor asing akan dapat melakukan block trading dengan stock connect di Bursa Efek Shanghai dan Bursa Efek Shenzhen

Liputan6.com, Jakarta - Block trading atau perdagangan manual di bawah program akses pasar bersama dikenalkan oleh Komisi Regulasi Sekuritas China (China Securities Regulatory Commission/CSRC) dan Komisi Sekuritas dan Kontrak Berjangka (Securities and Futures Commision/SFC) Hong Kong pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Investor-investor asing akan dapat melakukan block trading dengan stock connect di Bursa Efek Shanghai dan Bursa Efek Shenzhen melalui link perdagangan utara. Sedangkan investor-investor China daratan akan dapat melakukan perdagangan manual di Stock Exchange of Hong Kong Ltd melalui link perdagangan Selatan. Demikian dikutip dari Antara, ditulis Minggu (13/8/2023).

Inisiatif ini akan semakin meningkatkan pengaturan Stock Connect, menyediakan lebih banyak mekanisme perdagangan, meningkatkan efisiensi perdagangan dan mendorong pengembangan bersama dari kedua pasar modal, demikian disampaikan dari pengumuman tersebut.

CSRC dan SFC akan mengawasi masing-masing bursa dan lembaga kliring di kedua pihak dalam mempelajari pengaturan bisnis, teknis dan peraturan untuk memperkenalkan block trading, melakukan konsultasi pasar yang sesuai dan mengembangkan proposal implementasi.

Data menunjukkan hingga akhir Juli, arus masuk modal bersih di perdagangan utara dari program Stock Connect antara bursa Shanghai dan Hong Kong mencapai 1,02 triliun yuan (1 yuan=Rp 2.108), sedangkan antara bursa Shenzhen dan Hong Kong tembus lebih dari 930 miliar yuan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saham Perusahaan China di Bursa AS Merosot 15 Persen, Ini Alasannya

Sebelumnya, saham perusahaan China yang tercatat di Amerika Serikat (AS) turun tajam pada perdagangan Senin, 24 Oktober 2022 setelah Beijing memperketat kekuasaan Presiden Xi Jinping memperburuk sentimen investor untuk perusahaan swata.

The Invesco Golden Dragon China ETF yang melacak indeks Nasdaq Goldman Dragon China merosot 14,5 persen hingga sentuh level terendah sejak 2009. ETF tumbang lebih dari 20 persen pada awal pekan ini. Indeks yang memegang saham 65 perusahaan yang diperdagangkan di AS dan sebagian besar bisnisnya dilakukan di China.

Saham raksasa teknologi Alibaba turun lebih dari 12 persen setelah merosot lebih dari 19 persen ke level terendah baru dalam 52 minggu. Saham Tencent melemah 5 persen, dan memangkas penurunan sebelumnya sebesar 18 persen. Saham Pinduoduo terpangkas 24,6 persen setelah anjlok 34 persen.

Pergerakan saham perusahaan China terjadi di tengah Presiden Xi membuka jalan untuk masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai pemimpin, memenuhi komite tetap Politbiro, lingkaran inti kekuasaan di Partai Komunis China yang berkuasa dan loyalis.

Di bawah kepemimpinan Xi, China telah menerapkan serangkaian kebijakan yang memperketat regulasi di sektor teknologi di berbagai bidang mulai dari perlindungan data hingga mengatur cara pemakaian algoritme.

 

3 dari 3 halaman

Kebijakan China saat Pandemi COVID-19

Sementara itu, Xi telah berpegang teguh pada kebijakan ketat Zero COVID-19 yang membuat kota-kota termasuk pusat keuangan besar Shanghai lockdown pada 2022. Bahkan ketika sebagian besar dunia telah membuka ekonominya.

“Saham yang berbasis di ekonomi terbesar kedua di dunia tidak dapat diinvestasikan lagi,” ujar Sales Trading Desk Bernstein Mark Schilsky.

Di sisi lain, indeks Hong Kong Hang Seng turun 6,36 persen ke level terendah sejak April 2009. Indeks Shanghai dan Shenzhen merosot sekitar 2 persen.

Analis JPMorgan Marko Kolanovic menuturkan, aksi jual di saham perusahaan China tidak berhubungan dengan fundamental, menghadirkan peluang beli.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini