Sukses

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,17 Persen, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2023 dan cadangan devisa masih cukup baik menjadi sentimen positif untuk IHSG pada perdagangan saham Senin, 7 Agustus 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Senin, (7/8/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 dan mayoritas sektor saham menghijau.

Dikutip dari data RTI, IHSG menanjak 0,49 persen ke posisi 6.886,36. Indeks LQ45 bertambah 0,77 persen ke posisi 966,39. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.904,35 dan terendah 6.861,76. Sebanyak 276 saham menguat dan 245 saham melemah. 223 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.177.217 kali dengan volume perdagangan 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.184.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal merosot 0,18 persen, sektor saham kesehatan terperosok 0,71 persen, sektor saham properti terpangkas 0,07 persen dan sektor saham infrastruktur turun 0,38 persen.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,12 persen, sektor saham basic menanjak 0,48 persen, sektor saham industri bertambah 0,53 persen, dan sektor saham siklikal menguat 0,30 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan melesat 0,80 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,64 persen, dan sektor saham transportasi naik 0,35 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan  IHSG secara teknikal berjalan pada skenario alternatif, tetapi investor tetap dapat perhatikan level support dan resistancenya karena pergerakan masih cenderung sideways.

“Secara sentimen, dikarenakan rilis GDP Indonesia dan cadangan devisa yang masih cukup baik yang dapat diartikan stabilitas dan ketahanan ekonomi Indonesia terjaga,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Analis

Ia menambahkan, penguatan IHSG ini terjadi di tengah pergerakan bursa global yang cenderung bergerak variasi di mana investor masih menantikan ada kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) ke depan setelah ada rilis berbagai data ekonomi sebagai bahan pertimbangan mereka.

“Secara consensus FFR akan cenderung tetap, namun investor masih khawatir akan adanya perlambatan ekonomi China yang akan berpengaruh secara global,” ujar dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen. Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen dalam 7 kuartal berturut-turut.

Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mencapai 3,86%. Dengan capaian ini, maka PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 5.226,7 triliun.

"Bila dibandingkan dengan triwulan II 2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17%," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, Senin., 7 Agustus 2023.

Dia menjelaskan, di tengah perekonomian global yang melambat dan  menurunnya tren komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia tumbuh solid sebesar 5,17%.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 7 Agustus 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham IKBI melambung 25 persen
  • Saham RAFI melambung 25 persen
  • Saham GTBO melambung 24,72 persen
  • Saham UANG melambung 24,49 persen
  • Saham FOLK melambung 13 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MKNT merosot 16,67 persen
  • Saham HADE merosot 16,67 persen
  • Saham DIVA merosot 14,29 persen
  • Saham PSDN merosot 13,33 persen
  • Saham MRAT merosot 10,74 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 614,9 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 512,9 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 500,5 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 350,7 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 223,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham FOLK tercatat 59.308 kali
  • Saham MIDI tercatat 56.643 kali
  • Saham IRSX tercatat 31.689 kali
  • Saham COAL tercatat 28.614 kali
  • Saham HBAT tercatat 27.467 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik Merosot pada 7 Agustus 2023

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar merosot seiring investor menantikan rilis inflasi dan neraca perdagangan China akhir pekan ini.

Dikutip dari CNBC, China akan merilis neraca perdagangan pada Selasa pekan ini, dan data inflasi pada Rabu yang akan memberikan petunjuk tentang pemulihan ekonomi negara tersebut.

Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit naik, tetapi pasar saham China melemah. Indeks Shanghai susut 0,59 persen ke posisi 3.268,83. Indeks Shenzhen merosot 0,83 persen ke posisi 11.145,03.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,19 persen ke posisi 32.254,56. Indeks Topix mendaki 0,41 persen ke posisi 2.283,93. Dalam risalah hasil pertemuan bank sentral Jepang pada 28 Juli 2023, Bank of Japan mengatakan masih memiliki jalan yang sangat panjang sebelum revisi sikapnya terhadap kebijakan suku bunga negatif.

Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,22 persen ke posisi 7.309,22. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,85 persen ke posisi 2.580,7, dan menandai penurunan dalam empat hari berturut-turut. Sedangkan indeks Kosdaq tergelincir 2,2 persen ke posisi 898,22.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini