Sukses

Daftar Terbaru Penghuni Indeks LQ45, Saham GGRM dan MAPI Resmi Masuk

Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) resmi masuk jajaran indeks LQ45 yang efektif Agustus 2023-Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi atas sejumlah indeks termasuk indeks LQ45. Penerapan hasil evaluasi atas indeks itu akan berlaku pada Agustus 2023-Januari 2024.

Dari hasil evaluasi indeks LQ45 tersebut, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) masuk jajaran indeks LQ45. Sedangkan saham PT Timah Tbk (TINS) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) keluar dari indeks saham tersebut. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (26/7/2023).

Adapun saham GGRM memiliki rasio free float 17,16 persen dan bobot 0,51 persen. Sedangkan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) memiliki rasio free float 48,64 persen dan bobot 0,83 persen terhadap indeks.

Berikut daftar terbaru 45 saham yang masuk indeks LQ45:

1.PT Ace Hardware Tbk (ACES)

2.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

3.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

4.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

5.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

6.PT Bank Jago Tbk (ARTO)

7.PT Astra International Tbk (ASII)

8.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

9.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

10.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

11.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

12.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

13.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

14.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

15.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

16.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

17.PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

18.PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA)

19.PT XL Axiata Tbk (EXCL)

20.PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham GOTO hingga UNVR

21.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

22.PT Harum Energy Indonesia Tbk (HRUM)

23.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

24.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

25.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

26.PT Indika Energy Tbk (INDY)

27.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP)

28.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

29.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

30.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

31.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

32. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

33.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

34.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

35.PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

36.PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

37.PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO)

38.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

39.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

40.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)

41.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

42.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TWOR)

43.PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

44.PT United Tractors Tbk (UNTR)

45.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

3 dari 4 halaman

Saham GGRM hingga MAPI Digadang-gadang Masuk Indeks LQ45

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal melakukan rebalancing terhadap Indeks LQ45 pada 31 Juli 2023. Lantas, saham apa saja yang berpotensi masuk ke Indeks LQ45?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menuturkan, pihaknya memprediksi ada dua saham emiten yang potensial masuk ke Indeks LQ45, seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Dia menilai, saham GGRM berpotensi masuk ke dalam Indeks LQ45. Ini mengingat, saham GGRM memiliki PE (price to earning) yang relatif menarik. 

"PE 7 kali secara kinerja bagus bisa menghasilkan bottom line (laba bersih)," kata Nafan kepada Liputan6.com, Minggu (23/7/2023).

Gudang Garam juga mendapatkan angin segar dari perekonomian Indonesia yang relatif stabil dengan tingkat permintaan solid.

"Alhamdulillah, daya beli konsumsi domestik relatif terjaga. Di sini sebenarnya kalau untuk LQ45 menurut saya pribadi ya, karena saya melihat dari analisa teknikal tren kenaikan harga sahamnya diiringi market cap. Hal tersebut diiringi akumulasi yang dilakukan investor," kata dia.

Selain itu, kinerja saham Gudang Garam secara year to date pun mengalami penguatan. Alhasil, saham GGRM bisa mengalami uptrend ke depannya.

Di sisi lain, ia menyebut, secara teknikal saham MAPI mengalami tren kenaikan. Sebab, MAPI mendapat sentimen positif dari peningkatan mobilitas penduduk usai status pandemi Covid-19 dicabut oleh pemerintah.

Meski tidak diimbangi kinerja fundamental, saham MAPI diyakini memiliki prospek yang cerah. Hal itu didorong oleh potensi masyarakat belanja terkait siklikal yang relatif menguat.

"Sebenanya, kalau ada faktor kenaikan harga saham uptrend terjadi kenaikan marketcap harga saham lebih likuid berpotensi masuk ke LQ45," ujar dia.

Sementara itu, IndoPremier Wealth Management mengumumkan beberapa saham potensial masuk dengan asumsi memperhatikan likuiditas transaksi selama kuartal I dan II 2023.

Terkait saham yang dimaksud, IndoPremier Wealth Management memprediksi saham BUMI, ADMR, GGRM, ISAT, BRMS, MAPI bakal masuk ke Indeks LQ45.

 

 

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 25 Juli 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Selasa, (25/7/2023). IHSG menghijau di tengah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 5,75 persen.

Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,27 persen ke posisi 6.917,71. Indeks LQ45 menguat tipis 0,15 persen ke posisi 963,84. Indeks acuan cenderung bervariasi.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.944,62 dan terendah 6.911,87. Sebanyak 219 saham menguat dan 308 saham melemah sehingga membuat penguatan IHSG terbatas. 220 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.465.990 kali dengan volume perdagangan 17,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.008. Investor asing beli saham Rp 636,14 miliar. Sepanjang 2023, investor asing membukukan aksi beli Rp 20,85 triliun.

Kapitalisasi pasar bursa tembus Rp 10.029 triliun. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masuk jajaran 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Tercatat kapitalisasi pasar saham AMMN mencapai Rp 165 triliun.

Sebagian besar sektor saham melemah. Indeks sektor saham nonsiklikal merosot 1,29 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 0,21 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,10 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan merosot 0,61 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,02 persen, sektor saham properti susut 0,04 persen, sektor saham teknologi melemah 0,12 persen. Sektor saham infrastruktur terpangkas 0,41 persen.

Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,72 persen, sektor saham industri menanjak 0,13 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,44 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini