Liputan6.com, Jakarta - Saham Apple catat penguatan sehingga menyentuh rekor tertinggi pada perdagangan Rabu, 28 Juni 2023. Kenaikan itu mendorong saham Apple menyentuh kapitalisasi pasar tertinggi USD 3 triliun atau sekitar Rp 44.974 triliun.
Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (29/6/2023), saham Apple naik 0,6 persen ke posisi USD 189,25 sehingga menempatkan kapitalisasi pasar Apple menjadi USD 2,98 triliun, berdasarkan data Refinitiv. Kapitalisasi pasar tersebut tertinggi selama dua kali berturut-turut untuk saham Apple.
Baca Juga
Apple belum akhiri sesi perdagangan kapitalisasi pasar saham di atas USD 3 triliun. Kapitalisasi pasar saham sempat sentuh posisi tertinggi di atas USD 3 triliun pada 3 Januari 2022.
Advertisement
Kenaikan saham Apple terbaru ini mengikuti rebound kuat pada 2023 dari beberapa saham teknologi di wall street didorong oleh taruhan kalau the Federal Reserve (the Fed) mengakhiri kebijakan kenaikan suku bunga dan optimisme tentang potensi kecerdasan buatan.
“Belum ada informasi baru yang secara fundamental mendukung pergerakan saham, yang tersisa pasar itu sendiri,” ujar Senior Portfolio Manager Globalt Investments, Thomas Martin.
Adapun saham Apple melonjak 46 persen pada 2023, sedangkan Nvidia melambung 185 persen, menjadikannya produsen chip pertama dengan kapitalisasi pasar lebih dari USD 1 triliun. Platform Tesla dan Meta meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2023, dan Microsoft melesat 40 persen.
Adapun saham Apple mencapai kapitalisasi pasar USD 3 triliun seiring peluncuran headset augmented realty pada 5 Juni, taruhan paling berisiko sejak pengenalan iPhone lebih dari satu dekade lalu.
Selain itu, laporan kuartalan terbaru Apple pada Mei juga menunjukkan penurunan pendapatan dan laba, tetapi masih mengalahkan harapan analis. Seiring dengan rekam jejam pembelian kembali saham yang stabil, kinerja keuangan tersebut memperkuat reputasinya di kalangan investor sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Penguatan saham Apple telah melampaui perkiraan analis untuk laba Apple ke depan. Saham Apple diperdagangkan sekitar 29 kali lipat dari laba yang diharapkan, kelipatan tertinggi sejak Februari 2022, berdasarkan data Refinitiv.
Saham Apple Gagal Pertahankan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa Usai Rilis Headset Vision Pro
Sebelumnya, saham Apple Inc sempat menyentuh rekor tertinggi pada perdagangan Senin, 5 Juni 2023. Namun, Apple gagal pertahankan level tertinggi sepanjang masa hingga penutupan perdagangan.
Dikutip dari Marketwatch, Selasa (6/6/2023), saham Apple ditutup melemah 0,8 persen ke posisi USD 179,58 setelah raksasa ponsel pintar itu menyelesaikan keynote di WWDC. Saham Apple semestinya dapat mencapai di atas level penutupan perdagangan 3 Januari 2022 di kisaran USD 182,01 agar dapat mencatat rekor penutupan tertinggi baru sepanjang masa. Adapun kapitalisasi pasar perseroan tercatat USD
Pada Senin, 5 Juni 2023, saham Apple sempat berada di level tertinggi USD 184,95 melampau level tertinggi secara intraday melampaui level rekor intraday USD 182,94 yang ditetapkan pada 4 Januari 2022, menurut data Dow Jones.
Raksasa ponsel itu telah melewati banyak hal sejak terakhir kali membukukan rekor penutupan perdagangan. Saham Apple bertahan hadapi tantangan terkait pasokan terkait pandemi COVID-19 dan tekanan pengeluaran yang mempengaruhi basis pelanggannya.
Namun, Wall Street tampaknya cukup nyaman dengan kemampuan Apple untuk berkembang di era pengetatan anggaran konsumen. Analis menilai, iPhone seharga USD 1.000 atau lebih lebih telah menjadi pembelian yang kontribusi signifikan.
Seiring pengumuman Vision Pro, Apple telah menekan kategori yang sejauh ini gagal untuk ikuti arus utama apa pun.
Di sisi lain, sepanjang 2023 merupakan tahun yang positif untuk saham raksasa teknologi. Saham Apple naik 38 persen. Saham Microsoft mendaki 0,40 persen. Saham induk usaha Google, Alphabet melonjak 43 persen, dan saham Amazon melambung 49 persen, dan saham Meta telah naik lebih dari 125 persen. Sedangkan indeks saham S&P 500 hanya naik 12 persen pada 2023.
Advertisement
Susul Apple Cs, Kapitalisasi Pasar Nvidia Nyaris Sentuh USD 1 Triliun
Sebelumnya, saham perusahaan pembuat chip, Nvidia melonjak 26 persen pada perdagangan Kamis, 26 Mei kemarin.
Lonjakan saham Nvidia membawa nilai kapitalisasi pasarnya ikut naik mendekati USD 1 triliun, atau tepatnya menjadi sekitar USD 950 miliar.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar itu, Nvidia akan menjadi perusahaan AS kelima yang diperdagangkan secara publik yang saat ini bernilai USD 1 triliun.
Apple telah lebih dulu menembus kapitalisasi pasar di atas USD 1 triliun pada 2018 lalu. Diikuti Microsoft, Alphabet, dan Amazon.
Melansir CNBC, Jumat (26/5/2023), semua mata tertuju pada Nvidia setelah memperkirakan penjualan USD 11 miliar untuk kuartal II tahun fiskal 2024, merujuk permintaan untuk prosesor grafisnya yang mendukung aplikasi kecerdasan buatan seperti yang ada di Google, Microsoft, dan pembuat ChatGPT OpenAI.
Saham perusahaan sudah naik 108 persen untuk tahun ini. Perkiraan penjualan Nvidia yang mengejutkan, dengan lebih dari 50 persen di atas USD 7,15 miliar yang diantisipasi analis untuk kuartal tersebut telah melambungkan kapitalisasi pasarnya hampir dalam semalam.
Pihak Bank of America, Vivek Arya mengatakan kenaikan prospek kuartal Nvidia saat ini adalah yang terbesar yang pernah dilihat. Arya dan beberapa analis lainnya pada hari Kamis menaikkan target harga mereka pada saham Nvidia.
Saham perusahaan semikonduktor lain dan produk kecerdasan buatan mengikuti jejak Nvidia.
Perangkat Mikro Lanjutan dan Semikonduktor Taiwan melonjak masing-masing 11,1 persen dan 12 persen.
ETF Semikonduktor VanEck naik 8,6 persen untuk ditutup pada level tertinggi tahun ini. Saham Alfabet dan Microsoft naik masing-masing 2,1 persen dan 3,9 persen.