Sukses

RUPS Pan Brothers Restui Penambahan Modal Jadi Rp 2 Triliun

PT Pan Brothers Tbk (PBRX) akan meningkatkan modal dasar dari Rp 875 miliar menjadi Rp 2 triliun setelah dapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPS Perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 22 Juni 2023. Salah satu mata acara yang disetujui dalam rapat tersebut yakni persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan, antara lain Pasal 4 dan Pasal 21.

Sehubungan dengan rencana perseroan di masa mendatang, Pan Brothersakan melakukan peningkatan modal dasar perseroan yang mengubah Pasal 4 anggaran dasar perseroan.

"Perseroan akan menambah modal dasar dari semula sebesar Rp 875 miliar menjadi Rp 2 triliun dengan nilai nominal Rp 25 per saham dan meningkatkan saham dengan portepel dari 12.517.971.754 saham menjadi 58.517.971.754 saham," kata Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono dalam keterangan resmi hasil RUPST perseroan, dikutip Jumat (23/6/2023).

Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh saat ini adalah 21.482.028.246. Peningkatan saham dalam portepel memungkinkan perseroan untuk dapat melakukan penerbitan saham baru pada waktu diperlukan.

Untuk perubahan anggaran dasar Pasal 21 mengenai rencana kerja, tahun buku dan laporan tahunan, perseroan akan mengubah ayat (9) dan menyesuaikan dengan POJK Nomor 14/POJK.04/2022 tentang penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik Pasal 20 ayat (1), ayat (3) dan ayat (4).

Selain persetujuan penambahan modal, rapat juga menyetujui perubahan anggota Komisaris dengan diangkatnya Ameesh Anand sebagai Komisaris Perseroan. Dengan demikian, susunan manajemen perseroan terbaru menjadi sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Benny Soetrisno

Wakil Komisaris Utama, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit: Supandi Widi Siswanto

Komisaris: Gita Rusmida Sjahrir

Komisaris: Ameesh Anand

Direksi:

Direktur Utama: Ludijanto Setijo

Wakil Direktur Utama: Anne Patricia Susanto

Direktur: Fitri Ratnasari

Direktur: Jean Pierre Seveke

Komite Audit:

Ketua Komite Audit: Supandi Widi Siswanto

Anggota Komite Audit: Bunardy Limanto

Anggota Komite Audit: Toni Setioko

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pan Brothers Rampungkan Rights Issue, Ini Komposisi Pemegang Saham Terbarunya

Sebelumnya, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) telah menyelesaikan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) IV atau rights issue 2023 dengan permintaan saham yang melebihi penawaran.

Dalam rights issue tersebut, perseroan menerbitkan 15.003.732.635 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD IV.

Harga pelaksanaan dipatok Rp 50 per saham, sehingga jumlah dana yang diterima Pan Brothers dalam PMHMETD IV ini sebanyak Rp 750,18 miliar Setiap pemegang 250 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) PBRX pada penutupan perdagangan saham sesuai tanggal pencatatan atau recording date yang jatuh pada 17 Januari 2023, telah mendapatkan hak atas 579 HMETD.

PT Trisetijo Manunggal Utama selaku pemegang saham pengendali telah mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya. Demikian pula pemegang saham lainnya yang mengambil bagian atas hak HMETD sebesar total seluruhnya 14.889.355.982 saham.

"Permintaan saham tambahan tercatat mencapai 3.094.262.500 saham yang melebihi 13,2 persen jumlah penawaran yang tersedia atau ekuivalen dengan 1,979,885,847 saham. Total saham sesudah dilaksanakan PMHMETD IV menjadi 21.482.028.246 saham,” ungkap Direktur Pan brothers, Fitri Ratnasari Hartono dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (9/2/2023).

Setelah rights issue, komposisi pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5 persen yakni PT Trisetijo Manunggal Utama genggam 31,25 persen. Lalu UBS AG Singapore S/A Burlingham International Ltd genggam 18 persen saham PBRX.

Adapun dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD IV ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD IV akan digunakan untuk mendukung modal kerja perseroan sesuai dengan prospektus.

3 dari 4 halaman

Harga Teoretis Saham PBRX

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan harga teoretis saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang dicantumkan di JATS untuk perdagangan 16 Januari 2023 pada level Rp 62.

Penetapan harga teoretis ini setali dengan aksi korporasi perseroan yakni penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Rasio HMETD PBRX adalah 250:579 untuk saham.

Artinya, setiap pemegang 250 saham lama PBRX mempunyai 579 HMETD untuk membeli 579 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham. Harga saham PBRX pada saat akhir cum di pasar reguler pada 13 Januari 2023 tercatat pada harga Rp 90.

Dengan demikian harga teoretis untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan Indeks Harga Saham BEI serta Indeks Harga Saham Individual ditetapkan berdasarkan formula dengan hasil Rp 62.

"Harga teoretis saham PBRX yang dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 21 Desember 2022 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp 62,” mengutip pengumuman Bursa dalam keterbukaan informasi, Senin (16/1/2023).

Sementara penyesuaian harga dasar untuk penghitungan indeks harga saham (IHS) individual PBRX ditetapkan berdasarkan sebuah formula dengan hasil Rp 38,922. Dalam rangka rights issue,  Pan Brothers akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 15.003.732.635 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah rights issue.

Harga penawaran dipatok sebesar Rp 50 per lembar. Dengan demikian dana segara yang akan diperoleh perseroan dari aksi ini mencapai Rp 750,2 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 16 Januari 2023, saham PBRX melambung 22,58 persen ke posisi Rp 76 per saham. Saham PBRX dibuka naik satu poin ke posisi Rp 63 per saham. Saham PBRX berada di level tertinggi Rp 83 dan terendah Rp 60 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.531 kali dengan volume perdagangan 4.140.323 saham. Nilai transaksi Rp 31,7 miliar.

4 dari 4 halaman

Kantongi Restu OJK

Sebelumnya, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis, 5 Januari 2023 untuk menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV atau rights issue.

Rencana tersebut sebelumnya juga telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 15 September 2022.

Pada aksi tersebut, Pan Brothers akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 15.003.732.635 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebesar 69,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD IV. Harga penawaran dipatok sebesar Rp 50 per lembar.

Dengan demikian dana segara yang akan diperoleh perseroan dari aksi ini mencapai Rp 750,2 miliar. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/1/2023), PT Trisetijo Manunggal Utama menyediakan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 750 miliar selaku pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 27,99 persen.

Perusahaan ini akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sebanyak 4.199.611.654 saham atau seluruhnya sebesar Rp 209,98 miliar.

Lalu akan membeli sebagian dari sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang HMETD lainnya baik melalui pelaksanaan HMETD atau melalui pemesanan saham tambahan dengan jumlah sebanyak- banyaknya 10.800.388.346 saham atau ekuivalen sebesar Rp 540,02 miliar.

Sebagai catatan, para pemegang saham yang tidak mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya akan terkena dilusi kepemilikan sebesar 69,84 persen dari persentase kepemilikannya sebelum PMHMETD.

Dana yang diperoleh perseroan dari hasil PMHMETD IV ini akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pengembangan usaha perseroan. Yakni berupa peningkatan penjualan, yang meliputi biaya bahan baku, berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli. Kemudian untuk biaya produksi dan pemeliharaan, serta biaya operasional dan pemasaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini