Sukses

Permintaan Pulih, Harga Timah Berpotensi Tembus USD 30 Ribu per MT

Harga logam timah dunia diprediksi USD 23 ribu-USD 30 ribu per metrik ton pada 2023. PT Timah Tbk (TINS) terus beradaptasi hadapi bisnis pertimahan yang dinamis.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Timah Tbk (TINS) prediksi,  harga logam timah dunia akan bergerak di kisaran USD 23 ribu-USD 30 ribu per metrik ton pada 2023.

Direktur Keuangan PT Timah Tbk Fina Eliani menuturkan, permintaan logam timah di pasar dunia semakin pulih sehingga bakal berdampak terhadap kenaikan harga timah dunia. “Kami memperkirakan harga logam timah dunia pada 2023 ini akan bergerak di kisaran 23.000 hingga 30.000 dolar Amerika Serikat per metrik ton,” tutur Fina dikutip dari Antara, ditulis Minggu (18/6/2023).

Sebelumnya PT Timah Tbk memprediksi harga timah dunia pada 2023 lebih rendah dibandingkan 2022 karena permintaan logam timah yang diprediksi logo akibat dampak krisis ekonomi dunia. 

"Pada Mei tahun ini harga logam timah sudah mencapai 26.000 hingga 27.000 dolar per metrik ton dan ini jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi awal hanya 23.000 dolar AS per metrik ton,” kata dia.

Ia menuturkan, kenaikan harga logam timah ini seiring makin pulihnya permintaan logam timah dunia. “PT Timah terus beradaptasi menghadapi bisnis pertimahan yang dinamis ini, serta didorong oleh upaya efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen nonpertimahan,” tutur dia.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar menuturkan, harga timah dunia 2022 masih cenderung fluktuatif. Namun, semakin pulihnya sektor ekonomi yang salah satunya ditandai dengan peningkatan konsumsi terhadap tin-related products berupa produk elektronik membuat permintaan atas komoditas timah bertumbuh.

Harga jual rata-rata logam timah LME 2022 sebesar 31.474 dolar per metrik ton, merosot 4 persen dibandingkan 2021 sebesar USD 32.619 dengan level tertinggi pada USD 43.917 dan level terendah USD 19.373. “PT Timah Tbk terus beradaptasi terhadap kondisi bisnis pertimahan yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi TINS dalam mendukung kinerja 2022,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PT Timah Tbk dan Bukit Asam Jajaki Pengembangan PLTS

Sebelumnya, dua anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS), menjajaki potensi kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional PT Timah.

Sinergi ini merupakan wujud komitmen kedua perusahaan untuk berkontribusi pada konservasi energi, pengurangan emisi, dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra pada 26 Januari 2023.

Direktur Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo turut menyaksikan penandatanganan. Bukit Asam melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional PT Timah. Listrik dari PLTS akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional produksi, penerangan, dan perkantoran yang diharapkan akan berkontribusi pada penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Alwin Albar mengatakan, PT Timah bersama Grup MIND ID terus mendukung upaya Pemerintah menuju Net Zero Emission salah satunya dengan penggunaan energi terbarukan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis perusahaan.

"Sejalan dengan visi PT Timah Tbk menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang ramah lingkungan. PT Timah harus tumbuh dengan inovasi. Salah satunya adalah penggunaan energi terbarukan. Selain efisien, juga ramah lingkungan,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2023).

 

 

 

3 dari 3 halaman

Kembangkan Proyek Percontohan PLTS Terapung

Sebelumnya PT Timah Tbk juga telah mengembangkan pilot project PLTS terapung di Kampong Reklamasi Selinsing untuk mendukung pasokan listrik di kawasan tersebut. Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengatakan, Bukit Asam semakin gencar berekspansi ke sektor energi baru terbarukan sebagai bagian dari transformasi menuju perusahaan energi dan kimia kelas dunia terintegrasi dan berkelanjutan.

"Kerja sama dengan PT Timah sejalan dengan visi PTBA ke depan. Kami meyakini bahwa praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya berdampak positif pada kelestarian alam, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi serta membangun keunggulan kompetitif PTBA. Dengan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, PTBA akan terus hadir mendukung ketahanan energi nasional,” kata Rafli.

Sejalan dengan tujuan mulia (Noble Purpose) MIND ID, sinergi PTBA dan PT Timah bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan di masa depan. Langkah ini merupakan wujud komitmen untuk mendukung pengurangan emisi karbon global, sejalan dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini