Sukses

Sega Caplok Perusahaan Pembuat Angry Birds Rovio Setara Rp 11,5 Triliun

Raksasa game Jepang Sega ajukan penawaran 706 juta euro atau USD 776 juta, sekitar Rp 11,5 triliun untuk akuisisi pembuat game Angry Birds, Rovio Entertainment.

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa game Jepang Sega mengajukan penawaran senilai 706 juta euro atau USD 776 juta, sekitar Rp 11,5 triliun (kurs Rp 14.816 per USD) untuk pembuat game Angry Birds, Rovio Entertainment asal Finlandia.

Kesepakatan itu mencakup keseluruhan saham dan opsi Rovio yang beredar dengan nilai 9,25 euro per saham. Lebih tinggi 19 persen dari harga penutupan pekan lalu sebelum pengumuman yakni 7,78 euro per saham. Melansir laman CNBC, Senin (17/4/2023), Dewan Rovio mendukung tawaran itu.

Game besutan Rovio telah diunduh lebih dari 5 miliar kali Sementara franchise Angry Birds-nya telah dilisensikan ke produk hiburan dan konsumen lainnya.

Sementara Sega yang berbasis di Tokyo didirikan pada 1960 dan terkenal dengan waralaba Sonic the Hedgehog dan Total War, serta konsol termasuk Sega Genesis/Mega Drive, yang populer di luar Jepang pada 1990-an.

Sega bermaksud menggunakan Rovio untuk memperluas kehadirannya di pasar game seluler dan mengatakan akan menggunakan kemampuan pengembangan game seluler yang dioperasikan langsung untuk meningkatkan pengembangan versi berbasis seluler dari game yang ada.

Menyusul kabar ini, saham Rovio naik 17,8 persen pada perdagangan Senin, 17 April 2023 pukul 11:00 waktu London. Sementara saham Sega Sammy, perusahaan induk Sega ditutup 4,2 persen lebih rendah pada hari Senin sebelum akuisisi diumumkan.

"Di antara pasar game global yang berkembang pesat, pasar game seluler memiliki potensi yang sangat tinggi, dan telah menjadi tujuan jangka panjang SEGA untuk mempercepat ekspansinya di bidang ini,” kata CEO Grup Sega Sammy, Haruki Satomi, dalam sebuah pernyataan.

Dia mengakui, Angry Bird menjadi entitas yang banyak digandrungi. Sehingga ia optimistis melalui kombinasi merek, karakter, basis penggemar, serta budaya dan fungsi kedua perusahaan, akan ada sinergi signifikan yang tercipta pada  masa mendatang.

CEO Rovio Alexandre Pelletier-Normand mengatakan Red, karakter utama dalam Angry Birds, dan Sonic the Hedgehog adalah dua karakter ikonik dan diakui secara global yang dibuat oleh dua perusahaan yang sangat saling melengkapi, dengan jangkauan di seluruh dunia yang mencakup ponsel, PC atau konsol, dan seterusnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

SEGA, Pengembang Game Jepang Jajaki NFT dan Metaverse

Sebelumnya, SEGA, salah satu perusahaan pengembang game Jepang yang paling berpengaruh, telah memberikan rincian lebih lanjut tentang inisiatif proyek yang disebut "Super Game" dan bagaimana teknologi baru seperti NFT dan metaverse dapat dimasukkan di dalamnya. 

Perusahaan merinci kerangka "Game Super" mencakup serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh game di bawah filosofi baru ini.

Menurut sebuah wawancara yang dilakukan oleh VP eksekutif Sega, Shuji Utsumi, persyaratan yang harus dipenuhi oleh game-game ini adalah memiliki rilis multi-platform, pengembangan multi-bahasa global, rilis serentak di seluruh dunia, dan untuk dikembangkan sebagai judul AAA dengan anggaran besar.

Semua ini menunjukkan game-game ini sedang dikembangkan sebagai “blockbuster global.” Sega sebelumnya mengumumkan akan mempertimbangkan untuk menginvestasikan 100 miliar yen atau sekitar Rp 12,6 triliun agar inisiatif ini membuahkan hasil.

3 dari 3 halaman

NFT dan Metaverse

Eksekutif Sega tidak membatasi diri hanya untuk menjelaskan inisiatif baru ini dalam waktu dekat. Dalam wawancara tersebut, mereka juga mengacu pada masa depan perusahaan dan masa depan game secara keseluruhan. 

"Ini adalah perpanjangan alami untuk masa depan game yang akan diperluas untuk melibatkan area baru seperti cloud gaming dan NFT. Kami juga mengembangkan SuperGame dari sudut pandang seberapa jauh game yang berbeda dapat terhubung satu sama lain,” kata Produser Sega, Masayoshi Kikuchi, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (7/5/2022). 

Sega telah mendaftarkan merek dagang "Sega NFT" di Jepang pada Desember 2021, meskipun mereka juga mengatakan dapat menghentikan eksperimen NFT di dalam perusahaan jika para gamer melihatnya hanya sebagai skema menghasilkan uang.

Namun, ini bukan ide baru, karena pengembang Jepang lainnya sudah menuju ke arah ini. Bandai Namco saat ini mengembangkan metaverse, dengan tema Gundam yang dikembangkan dalam rencana ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini