Sukses

Intip Strategi Bisnis Rumah Produksi Milik Raja Sinetron Raam Punjabi

Rumah produksi milik Raja Sinetron Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk atau Multivision Plus akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Liputan6.com, Jakarta - Rumah produksi milik Raja Sinetron Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk atau Multivision Plus bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia melalui skema penawaran umum perdana saham alias IPO.

Komisaris Utama Multivision Plus, Raam Punjabi menilai industri perfilman di Indonesia masih prospektif ke depannya. "Saya memantau prospek industri hiburan ke depan sangat meyakinkan, terutama industri bioskop," kata Raam Punjabi dalam paparan publik, dikutip Kamis (13/4/2023).

Dia bilang, harga tiket bioskop Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan seluruh dunia. Bahkan, se-Asia Tenggara seperti Laos dan Kamboja. 

"Jadi saya jamin industri hiburan khususnya industri perbioskopan memiliki masa depan cerah, khususnya TV TV di Indonesia juga," ujar dia.

Meski demikian, ia mengaku perseroan memiliki sejumlah tantangan dalam menjalani bisnisnya. Lantaran industri film yang masuk dari luar negeri banyak.

"Di bidang ini gampang sekali cara masaknya, tapi yang sulit adalah apa yang perlu dimasak karena selera penonton berubah dari waktu ke waktu, kita harus lihat dan tanggap dengan situasi di sekitar kita seperti di luar negeri. Itu yang membuat kita lebih waspada. Tidak ada profesor dalam bidang ini, setiap hari kita belajar untuk menghibur masyarakat kita," kata dia.

Di sisi lain, Direktur Tripar Multivision Plus Amit Ramesh Jethani menuturkan, ke depan perusahaan telah memiliki strategi bisnis agar dapat bersaing di industri perfilman tanah air. Strategi bisnis tersebut diharapkan, bisa meningkatkan performa kinerja keuangan.

"Menambah akuisisi dan distribusi konten di Indonesia dan negara lain menjadi salah satu strategi bisnis yang akan dijalankan oleh perseroan pada 2023," kata Amit.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Bisnis

Tak hanya itu, Direktur Tripar Multivision Vikas Chand Sharma mengatakan, adanya strategi bisnis yang telah dibuat oleh manajemen perseroan tentunya dapat mengerek performa kinerja keuangan ke depannya. Apalagi, saat dihantam pandemi Covid-19 portofolio keuangan mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Kami telah memiliki proyeksi untuk 4 tahun depan laba usaha dapat meningkat hingga 22,96 persen, sedangkan untuk net profit margin naik 33 persen hingga 2027 mendatang. Tentunya proyeksi tersebut diiringi dengan peningkatan jumlah penonton film di Indonesia, dan pertumbuhan layar bioskop," kata Vikas.

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 929.200.000 saham atau 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 60 per saham.

Adapun, harga penawaran yang ditawarkan sebesar Rp224-Rp250 per saham. Dengan demikian, calon emiten dengan kode saham RAAM akan meraup dana segar Rp232.300.000.000 atau Rp 232,3 miliar.

Multivision Plus menunjuk PT Sucor Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

3 dari 3 halaman

Target Kinerja Keuangan

Sebelumnya, PT Tripar Multivision Plus Tbk atau Multivision Plus akan melepas sahamnya 929,2 juta ke publik melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Selain itu, perseroan membidik pertumbuhan laba dan pendapatan hingga 30 persen pada 2023.

Komisaris Utama Multivision Plus, Raam Punjabi menuturkan, pihaknya membidik pertumbuhan laba dan pendapatan sekitar 25 sampai dengan 30 persen pada 2023. 

"Dibanding 2022, akan ada peningkatan 25 sampai 30 persen untuk 2023. Angkanya belum bisa disebutkan karena akan berubah dari waktu ke waktu, tapi jumlah persentasenya sudah kami perkirakan dan itu akan terjadi,”

Selain itu, segmen bioskop diharapkan bisa menjadi penopang pertumbuhan laba dan pendapatan tersebut. Ini mengingat, Multivision Plus melihat perkembangan penonton di Tanah Air mengalami peningkatan pada tahun lalu.

Di sisi lain, Raam juga mengatakan, pihaknya melihat industri hiburan Indonesia khususnya perfilman masih prospektif ke depannya. "Industri hiburan terutama film Indonesia punya masa depan yang cerah," kata Raam.

Dengan demikian, calon emiten dengan kode saham RAAM akan menggenjot produksi filmnya pada tahun depan. Rencananya, rumah produksi milik Raam Punjabi ini akan merilis sekitar 8-10 film pada tahun depan. 

Adanya penambahan jumlah produksi film ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap keseluruhan penjualan. Sebab, perseroan berharap film yang diproduksi Multivision Plus menjadi film box office.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.