Sukses

United Tractors Siapkan Belanja Modal Setara Rp 17,84 Triliun pada 2023

PT United Tractors Tbk (UNTR) menyiapkan belanja modal Rp 17,84 triliun pada 2023. Belanja modal itu untuk membeli mesin operasional.

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp 17,84 triliun (asumsi kurs Rp 14.874 per dolar AS) pada 2023. Ini mengingat belanja modal akan digunakan untuk membeli mesin-mesin operasional untuk kontraktor pertambangan.

Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro menuturkan, belanja modal pada 2023 meningkat secara signifikan dari realisasi tahun sebelumnya. 

"Tahun lalu kita spending capex USD 513 juta dan tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan USD 1,2 miliar," kata Iwan dalam paparan publik United Tractors, Rabu (12/4/2023).

Dia bilang, sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pembelian mesin-mesin operasional kontraktor pertambangan di PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

"Dari 1,2 miliar capex ini sebagian besar kita akan digunakan untuk pembelian mesin-mesin operasional kontraktor pertambangan kami di PAMA USD 850 juta. Lalu kedua tersbesar untuk peningkatan belanja modal di anak usaha Agincourt Resources di sektor emas USD 190 juta," kata dia.

Selain itu, perseroan juga melakukan beberapa peningkatan kapasitas produksi dan infrastruktur di tambang batu bara dengan menghabiskan belanja modal sekitar USD 70-80 juta. Kemudian, untuk sisanya dibagi ke berbagai bisnis milik United Tractors.

"Sumber pendanaan sendiri sebagian besar dari cash internal, karena balance sheet cukup kuat. Namun apabila perlu pembiayaan dari perbankan juga ready karena saat ini UT dan anak usaha punya standby facility yang cukup dari perbankan di Indonesia," ujarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Target United Tractors

Di sisi lain, ia mengatakan, United Tractors telah menyiapkan sejumlah target komersial pada tahun ini. Salah satunya membidik pertumbuhan penjualan alat berat Komatsu.

"Jadi UT punya berbagai segmen usaha, yang pertama jualan alat berat Komatsu untuk 2023 di kisaran 5.500 sampai 6.000 unit di mana dari total ini jualan alat berat big machine sekitar 1.200 sampe 1.400," katanya.

Adapun, kontraktor penambangan di bawah PAMA ditargetkan memproduksi batu bara 120 sampai 125 juta dengan overburden removal di kisaran 1 miliar sampe 1 miliar 15 juta bcm.

"Lalu, untuk target penjualan batu bara dari tambang yang kami miliki sendiri kami targetkan sebesar 10,3 juta ton," imbuhnya.

Terakhir, target untuk penjualan emas dari perusahaan Agincourt Resources akan mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu.  "Targetnya di angka 150 sampai dengan 175 ribu ton emas ekuivalen tahun ini," tandasnya.

3 dari 4 halaman

United Tractos Tebar Dividen 2022 Rp 25,5 Triliun

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) memutuskan untuk membagikan dividen 2022 sebesar Rp 25,5 triliun. Hal itu telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis menuturkan, RUPST menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 25,5 triliun atau setara dengan Rp 7,003 per saham

"Menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian perseroan yang mencapai Rp 21 triliun dengan rincian dibagikan dividen tunai sebesar Rp 7.003 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 25,5 triliun," kata Sara, Rabu (12/4/2023).

Ia mengatakan, jumlah tersebut termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp 818 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp3 triliun yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2022 sehingga sisanya sebesar Rp 6.185 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp 22,5 triliun.

Dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham United Tractors yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 2 Mei 2023 pukul 16:00 WIB dan akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan pada 12 Mei 2023.

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, United Tractors berhasil menorehkan kinerja positif dengan kenaikan signifikan, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan, PT United Tractors Tbk berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 123,61 triliun hingga Desember 2022. Raihan itu naik 55,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 79,46 triiun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 88,84 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 59,8 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan United Tractors

Meski begitu, laba perseroan berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 34,76 triliun, naik 76,75 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 19,66 triliun. Pada periode ini, perseroan menciptakan beban penjualan sebesar Rp 1,06 triliun, beban umum dan administrasi Rp 4,56 triliun, dan beban lain-lain Rp 560,8 miliar.

Kemudian perseroan juga mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 998,15 miliar, biaya keuangan Rp 759,94 miliar, serta bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp 635,92 miliar. Dari rincian tersebut dan setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 22,99 triliun.

Laba ini naik 116,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,61 triliun. Sementara laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 21,01 triliun, naik 104,34 persen dibanding 2021 sebesar Rp 10,28 triliun. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 5.679 dari sebelumnya Rp 2.756.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 140,48 triliun, naik dibanding posisi 2021 sebesar Rp 112,56 triliun. Terdiri dari aste lancar senilai Rp 78,93 triliun dan aset tidak lancar Rp 61,55 triliun.

Liabilitas naik menjadi Rp 50,94 triliun dari tahun sebelumnya Rp 40,74 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 42,04 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 8,93 triliun. Sementara ekuitas perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 89,51 triliun dari Rp 71,82 triliun pada akhir Desember 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.