Sukses

Absen Tebar Dividen, Adhi Karya Rombak Susunan Manajemen

RUPST PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memutuskan tidak membagikan dividen 2022. Namun, perseroan merombak susunan komisaris dan direksi dalam RUPST, Selasa, 11 April 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) baru saja menyelesaikan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari ini, Selasa 11 April 2023. Dalam rapat tersebut, Adhi Karya mengusung sejumlah agenda.

Di antaranya penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2022 dan perubahan susunan pengurus perseroan. Pada mata agenda penggunaan laba bersih 2022, pemegang saham sepakat tidak ada pembagian dividen. Adapun sebesar 20 persen dari laba bersih yang diraih perseroan, akan digunakan sebagai cadangan wajib.

"ADHI telah mencatatkan laba bersih Perseroan sebesar Rp 81,2 miliar pada tahun buku 2022, sehingga sejumlah Rp 16,2 miliar merupakan cadangan wajib Perseroan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Perundangan tentang Perseroan Terbatas, bahwa perseroan wajib memiliki cadangan wajib minimal sebesar 20 persen," ungkap Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto dalam keterangan resmi, Selasa (11/4/2023).

Pada agenda perubahan susunan pengurus, pemegang saham menyetujui pemberhentian Cahyo A. Muzhar, sebagai Komisaris. Bersamaan dengan itu, masuk Erwin Moeslimin sebagai Komisaris Independen.

Pada jajaran direksi, pemegang saham menunjuk dua direksi baru. Yakni Bambang Krisminarno sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menggantikan A.A.G. Agung Dharmawan. Kemudian mengangkat Ki Syahgolang Permata sebagai Direktur Human Capital dan Sistem menggantikan Agus Karianto.

Dengan demikian, susunan Komisaris dan Direksi Adhi Karya menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Dody Usodo Hargo Suseno

Komisaris: Widiarto

Komisaris: Yustinus Prastowo

Komisaris Independen: Abdul Muni

Komisaris Independen: Hironimus Hilapok  

Komisaris Independen: Erwin Moeslimin

Jajaran Direksi

Direktur Utama: Entus Asnawi Mukhson

Direktur Operasi I: Suko Widigdo

Direktur Operasi II: Pundjung Setya Brata

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Bambang Krisminarno

Direktur Human Capital dan Sistem: Ki Syahgolang Permata

Direktur QHSE dan Pengembangan Bisnis: Vera Kirana

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Adhi Karya Bidik Tambah Laba hingga 25 Persen pada 2023

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik pertumbuhan pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Dia bilang, pendapatan tersebut akan ditopang oleh sejumlah proyek yang telah digarap Adhi Karya. "(Yang akan berkontrbusi besar terhadap pendapatan selain proyek LRT) ada beberapa proyek tol, ada penyelesaian tol Sigli-Banda Aceh, proyek-proyek IKN ada, tol Solo-Yogyakarta, tol Yogyakarta-Bawean dan proyek lainnya," katanya. 

Sementara itu, Adhi Karya tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam mencapai target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini. Salah satunya adalah fokus dalam percepatan pembangunan terhadap kontrak yang sudah dikantongi.

"Kalau strategi pendapatan kita fokus dalam percepatan pembangunan terhadap kontrak-kontrak yang sudsh ditangan di mana saat ini, tahun lalu kita punya kontrak baru Rp 2,37 triliun. Kemudian, sampai awal Februari kita punya kontrak Rp 4,3 triliun, harapannya bisa terus meningkat," Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto.

 

3 dari 4 halaman

Sasar Proyek dengan Sumber Pembiayaan yang Pasti

Selanjutnya, perseroan juga menyasar proyek-proyek dengan sumber pembiayaan yang pasti.

"Kita upayakan bisa menyasar proyek-proyek yang sudah clear sumber pembiayaan sama sudah clear dari sisi lahan juga agar bisa dipastikan bisa digarap dan dikerjakan tahun ini," kata Farid.

Sementara itu, Adhi Karya juga menyiapkan strategi untuk mengerek laba bersih, salah satunya dengan melakukan efisiensi.

"Ada banyak faktor selain kita genjot produksi kita juga coba melakukan upaya-upaya efisiensi dari metode kerja dengan menggunaka teknologi buliding information modeling kita gunakan tenaga kerja yang handal agar proses kerja kita maksimal efisien dan tidak mandek dan sesuai spek yang diharap pemberi kerja," ujar dia.

Tak hanya itu, Farid mengaku, pihaknya melakukan efisiensi dengan menurunkan pinjaman agar tidak menambah beban bunga.

"Selain itu. kita coba efisiensi melalui menurunkan pinjaman. Harapannya enggak menambah beban bunga karena buga itu bisa menggerus bottom line," ujar dia.

4 dari 4 halaman

Adhi Karya Bidik Proyek hingga Rp 5 Triliun

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membidik proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru senilai Rp 3-Rp 5 triliun pada 2023. Hingga saat ini, perseoan telah memiliki tujuh proyek di IKN senilai Rp 2,6 triliun. 

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan, tujuh proyek IKN tersebut antara lain hunian pekerja, Intake Sepaku, fender jembatan Pulau Balang, duplikasi jembatan Pulau Balang, rumah dinas menteri, land development 1B, dan tol segmen 3A Karang Joang-Kariangau. 

"Secara keseluruhan ada tujuh (proyek IKN) harus selesai 2024. Namun, ada yang harus cepat selesai. Nilai 7 proyek itu total Rp 2,6 triliun dari IKN," kata Entus saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Dengan demikian, Adhi Karya memastikan proyek hunian pekerja rampung pada Maret 2023 dan Intake Sepaku rampung pada kuartal II 2023.  Selanjutnya, dia bilang, skema pembayaran proyek IKN dengan progress payment. "Tidak investasi," kata dia. 

Di sisi lain, Adhi Karya telah mengantongi kontrak baru Rp 4,3 triliun hingga Februari 2023. Angka tersebut tumbuh sebesar 35,5 dibandingkan 2022. 

Entus mengatakan, perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek jalan dan jembatan sebesar 64 persen, gedung 16 persen, sumber daya air 13 persen dan sisanya berasal dari proyek energi, properti, anak usaha lainnya. Sementara itu, Adhi Karya juga membidik pertumbuhan kontrak baru 10-15 persen, pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.

Entus menegaskan, pihaknya menargetkan pertumbuhan kontrak baru, pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.