Sukses

Sepatu Bata Catat Kenaikan Penjualan 46,74 Persen, tapi Rugi Membengkak pada 2022

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) membukukan kenaikan penjualan 46,74 persen menjadi Rp 643,45 miliar, tetapi rugi membengkak pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mencatat kinerja keuangan beragam pada 2022. Produsen Sepatu Bata ini membukukan kenaikan penjualan, tetapi rugi membengkak.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (9/4/2023), PT Sepatu Bata Tbk meraup penjualan Rp 643,45 miliar hingga 2022. Penjualan naik 46,74 persen dari periode 2021 sebesar Rp 438,48 miliar.

Namun, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak sekitar 106,8 persen menjadi Rp 105,91 miliar pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 51,20 miliar.

Sepatu Bata mencatat beban pokok penjualan Rp 383,43 miliar pada 2022. Beban pokok penjualan tersebut naik 57,99 persen dari periode 2021 sebesar Rp 242,71 miliar. Perseroan mencatat kenaikan laba bruto sebesar 32,8 persen menjadi Rp 260,02 miliar pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 195,76 miliar.

Akan tetapi, perseroan alami rugi usaha. Rugi usaha naik 4,1 persen menjadi Rp 60,63 miliar pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 58,21 miliar. Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat rugi per saham dasar Rp 81,47 pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 39,39.

Total ekuitas susut menjadi Rp 319,76 miliar pada 2022 dari posisi 2021 sebesar Rp 426,92 miliar. Total liabilitas melonjak menjadi Rp 404,30 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 225,81 miliar. Aset perseroan naik menjadi Rp 724,07 miliar pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 652,74 miliar. Perseroan kantongi kas dan bank sebesar Rp 2,47 miliar pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 2,79 miliar.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 6 April 2023, saham BATA stagnan di posisi Rp 605 per saham. Saham BATA berada di level tertinggi Rp 610 dan terendah Rp 605 per saham. Total frekuensi perdagangan 5 kali denagn volume perdagangan 5 lot saham senilai Rp 304 ribu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Kuartal III 2022

Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan 35,01 persen menjadi Rp 320,33 miliar dari Rp 237,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 182,41 miliar dibandingkan September 2021 sebesar Rp 137,9 miliar. Meski begitu, Sepatu Bata masih mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 38,8 persen menjadi sebesar Rp 137,91 miliar dari Rp 99,36 miliar pada September 2021.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin (31/10/2022), perseroan mencatatkan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 105,08 miliar, beban umum dan administrasi Rp 47,8 miliar. Kemudian pendapatan dari perubahan pembayaran sewa yang timbul dari konsesi sewa terkait Covid-10 senilai Rp 2,57 miliar, kerugian pelepasan aset Rp 86,93 juta, dan pendapatan usaha lainnya Rp 394,13 juta.

Dari rincian tersebut, perseroan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 12,09 miliar, turun signifikan dibandingkan September 2021 dengan rugi usaha yang dicatatkan sebesar Rp 38,14 miliar.

Pada periode ini, perseroan berhasil menekan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 14,33 miliar. Membaik dibanding rugi September 2021 sebesar Rp 33,67 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2021 tercatat sebesar Rp 702,84 miliar, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 652,74 miliar. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 331,16 miliar dan aset tidak lancar Rp 371,67 miliar. Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 290,71 miliar, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 225,82 miliar.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 254,62 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 36,09 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 turun menjadi Rp 412,13 miliar dari Rp 426,93 miliar pada Desember 2021.

 

3 dari 3 halaman

Realisasi Belanja Modal

Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) memilih untuk tidak ekspansi toko dan fokus investasi untuk digital, yakni Bata online. Maka dari itu, belanja modal digunakan untuk melakukan renovasi toko yang sudah ada dan investasi di ranah digital.

"Kita tidak menambah jumlah toko 2022, kita berinvestasi untuk di digital bisnis Bata online, kita berinvestasi di situ dengan harapan ini akan dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis PT Sepatu Bata Tbk,” kata Direktur BATA, Hatta Tutuko paparan publik PT Sepatu Bata Tbk, Kamis (21/7/2022).

Selain itu, ia juga menambahkan, pada 2022 akan melakukan renovasi di sejumlah toko untuk upaya penyegaran dan investasi dalam bidang teknologi informasi.

"Kita fokusnya adalah tahun ini tidak ekspansi ke toko. Lebih ke renovasi, facelift agar ambience kembali seperti semula, harus ada penyegaran perlu belanja modal untuk renovasi dan investasi di bidan IT sehingga data lebih cepat diakses oleh dan diambil keputusan yang lebih tepat,” kata dia.Hatta pun berharap pasar di Indonesia cukup besar dan berharap sukses melalui penjualan online.

"Kita berinvestasi di bidang digital, karena kita melihat digital pasar yang harus kita garap cukup besar pasar di Indonesia, kita berharap kita sukses,” ungkapnya.

Sementara itu, Hatta mengaku BATA menggelontorkan dana lebih dari Rp 50 miliar untuk mengembangkan investasi digital, yakni Bata online.

"Digital tahun pertama untuk dikembangkan, investasi sampai di atas Rp 50 miliar pasar digital yang kita investasikan. Kita menopang

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.