Sukses

IPO, Arsy Buana Travelindo Incar Dana Maksimal Rp 99,62 Miliar

PT Arsy Buana Travelindo Tbk mengincar dana maksimal Rp 99,62 miliar dalam rangka IPO. Dana IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja.

Liputan6.com, Jakarta - PT Arsy Buana Travelindo Tbk, perusahaan bergerak dalam bidang jasa penyedia akomodasi perjalanan wisata menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 687,10 juta saham.

Mengutip dari laman e-ipo.co.id, Minggu (26/2/2023), jumlah saham yang dilepas Arsy Buana Travelindo itu setara 29,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga penawaran sebesar Rp 140-Rp 145 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diperoleh maksimal Rp 99,62 miliar.

Sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan waran maksimal 549.680.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah waran yang diterbitkan itu maksumal 34,28 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh empat waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I yang diterbitkan berjangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun. Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh Arsy Buana Travelindo yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan bernilai nominal Rp 30.

Harga pelaksanaan waran itu Rp 175 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan. Waran itu berlaku mulai 4 Oktober 2023-3 April 2026. Dana yang akan diperoleh dari waran maksimal Rp 96,19 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dana IPO

Perseroan akan memakai dana IPO dipakai untuk modal kerja. Sekitar 60 persen akan digunakan oleh perseroan untuk reservasi tiket pesawat dan 40 persen untuk reservasi slot kamar hotel.

“Rencana penggunaan dana untuk modal kerja dilakukan dalam rangka kegiatan operasional perseroan sehari-hari dan untuk menunjang kegiatan usaha perseroan,” tulis perseroan.

Rencana realisasi pemakaian dana ini akan dilaksanakan pada kuartal II-III 2023. Perseroan memakai modal kerja untuk untuk memenuhi kebutuhan musim umrah 1445 Hijriyah atau periode 19 Juli 2023-6 Juli 2024.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan berupa pembayaran reservasi slot kamar hotel, tiket pesawat, dan land arrangement.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO dan penerbitan waran seri I antara lain PT Madinah Iman Wisata sebesar 56,45 persen, Saipul Bahir sebesar 0,001 perseni, masyarakat sebesar 24,19 persen dan waran seri I sebesar 19,35 persen.

3 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan Perseroan

Hingga September 2022, perseroan mencatatkan pendapatan Rp 189,72 miliar hingga September 2022. Pendapatan ini meningkat dari periode sama tahun lalu (unaudit) Rp 252,86 juta. Perseroan Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 177,67 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 256,42 juta. Dengan demikian, perseroan membukukan laba bruto Rp 12,05 miliar dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 3,56 juta.

Perseroan mencatat laba tahun berjalan Rp 5,83 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,19 miliar. Perseroan mencatat laba per saham Rp 3,61 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 2,01.

Total liabilitas tercatat Rp 45,12 miliar hingga September 2022, alami kenaikan dari Desember 2021 sebesar Rp 8,18 miliar. Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 52,11 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 46,39 miliar. Total aset naik menjadi Rp 97,24 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 54,57 miliar.

Kebijakan Dividen

Setelah IPO, perseroan mulai 2025 dan seterusnya, manajemen perseroan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan maksimal 25 persen dari laba bersih tahun berjalan perseroan.

Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan pada masa yang akan datang dan dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, keputusan mengenai pembagian dividen ditetapkan melalui persetujuan pemegang saham pada RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari direksi perseroan.

4 dari 4 halaman

Jadwal Sementara IPO

  • Masa Penawaran Awal (Bookbuilding Period) : 24 Februari – 9 Maret 2023
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 21 Maret 2023
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 27 – 31 Maret 2023
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 31 Maret 2023
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 3 April 2023
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I Pada Bursa Efek Indonesia : 4 April 2023 Perkiraan Awal Perdagangan Waran Seri I : 4 April 2023
  • Perkiraan Akhir Perdagangan Waran Seri I :
  •  Pasar Reguler & Negosiasi : 31 Maret 2026
  • Pasar Tunai : 2 April 2026
  •  Perkiraan Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 4 Oktober 2023
  • Perkiraan Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 3 April 2026

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.