Sukses

Deretan Orang Terkaya Indonesia dengan Sumber Cuan dari Industri Petrokimia dan Kimia

Tak hanya dari sektor komoditas dan konsumsi, sejumlah orang terkaya Indonesia juga memiliki kekayaan yang bersumber dari industri kimia dan petrokimia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan industri kimia mencapai perbaikan mata rantai pasok di Indonesia dan global pada Desember 2022. Di samping itu, kemenperin terus memacu pengembangan industri petrokimia agar bisa lebih berdaya saing global. Salah satu upaya strategis yang dijalankan seiring tren pasar saat ini adalah mengakselerasi industri petrokimia menerapkan prinsip ekonomi sirkular.

Berkaca pada kondisi itu, maka tak ayal masih banyak pengusaha yang melirik sektor ini. Bahkan beberapa orang terkaya Indonesia yang masuk dalam daftar Indonesia’s 50 Richest 2022 versi Forbes, diketahui mendulang pundi-pundi kekayaan lewat industri tersebut.

Melansir Forbes, Jumat (17/2/2023), berikut daftar orang terkaya Indonesia yang memiliki bisnis kimia dan petrokimia:

Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia tercatat sebagai orang kaya nomor empat dalam daftar Indonesia’s 50 Richest 2022 versi Forbes. Total kekayaannya pada Desember 2022 mencapai USD 7,7 miliar. Dia menghasilkan banyak uang dengan memproduksi PET dan petrokimia lainnya. Pada 1970-an, Sri Prakash Lohia dan ayahnya pindah dari India ke Indonesia, di mana mereka mendirikan Indorama Corporation sebagai pembuat benang pintal.

Sekarang, perusahaan itu menjelma jadi pembangkit tenaga listrik petrokimia, membuat produk industri termasuk pupuk, poliolefin, bahan mentah tekstil, dan sarung tangan medis. Sri Prakash Lohia tetap mengepalai perusahaan tetapi ia tinggal di London.

Namun, putranya, Amit merupakan wakilnya. Adik laki-lakinya Aloke Lohia, juga seorang miliarder, tinggal di Thailand, di mana dia menjalankan pembuat polimer PET Indorama Ventures Public Co.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu memulai bisnis perkayuan pada akhir 1970-an. Perusahaannya, Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific Tbk (BRPT). Prajogo tercatat pada posisi ke-7 sebagai orang terkaya RI pada 2022. Total kekayaannya per Desember 2022 mencapai USD 5,1 miliar.

Berdasarkan data real time, kekayaannya saat ini telah meningkat menjadi USD 5,6 miliar. Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham TPIA. Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Soegiarto Adikoesoemo

Soegiarto Adikoesoemo menduduki posisi 34 dalam jajaran 50 orang terkaya RI 2022 dengan kekayaan sebesar USD 1,2 miliar. Dia mendirikan AKR Corporindo (AKRA) sebagai penjual bahan kimia pada 1960 dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Soegiarto Adikoesoemo merupakan Presiden Komisaris AKR.

Sementara putranya, Haryanto memegang posisi Presiden Direktur pada perusahaan yang sama. AKR Corporindo kini bergerak di bidang perdagangan dan distribusi minyak bumi, jasa logistik, manufaktur kimia dan kawasan industri. Usaha patungan AKR Corporindo bersama perusahaan minyak dan gas Inggris BP mendistribusikan bahan bakar penerbangan dan mengoperasikan stasiun layanan bermerek bersama di Indonesia.

 

 

3 dari 4 halaman

Tabungan Orang Kaya di Atas Rp 5 Miliar Meroket 13,87 Persen

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, mencatat tambahan dana di rekening atau tabungan dengan saldo di atas Rp 5 miliar meningkat pesat sebesar 13,87 persen pada Desember 2022.

"(Simpanan orang kaya) meningkat dengan pesat itu paling cepat lebih cepat dibanding dengan di bawah Rp 5 miliar, jauh memang. Katanya entah perusahaan, entah orang kaya sepertinya tumbuh lebih cepat," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di usai Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2023, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Sementara, untuk tabungan masyarakat di bawah Rp 100 juta belum terjadi peningkatan yang signifikan, karena kondisi keuangan masyarakat belum sepenuhnya pulih.

"Saya lihat pertumbuhannya mulai positif. Kalau kita jaga momentum pertumbuhan ekonomi ini pasti dampaknya dirasakan pelan-pelan oleh yang bawah," ujarnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Rincian Tabungan

Adapun berdasarkan data LPS, rincian tabungan kurang dari Rp 100 juta hanya tumbuh 2,86 persen, kemudian tabungan kurang dari Rp 100 juta-Rp 200 juta tumbuh 4,25 persen.

Selanjutnya, tabungan kurang dari Rp 200 juta-Rp 500 juta tumbuh diangka 4,27 persen. Sedangkan, tabungan Rp 500 juta-Rp 1 miliar tercatat tumbuh 1,52 persen, tabungan Rp 1 miliar-Rp 2 miliar mampu tumbuh sebesar 2,57 persen. Demikian tabungan sebesar Rp 2 miliar- Rp 5 miliar tumbuh 4,72 persen.

Lebih lanjut, Purbaya menyampaikan, dari penjaminan simpanan, jumlah rekening nasabah yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS per Desember 2022 sebanyak 99,93 persen dari total rekening atau setara 508,21 juta rekening. 

Terbaru, pada Januari 2023 LPS telah menetapkan untuk menaikkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) bagi simpanan dalam Rupiah di Bank Umum dan BPR masing-masing sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen dan 6,50 persen, serta untuk simpanan dalam valuta asing (valas) di Bank Umum naik sebesar 25 bps menjadi 2,00 persen. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.