Sukses

Anak Usaha Merdeka Copper Gold Bakal IPO pada Kuartal I 2023

Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Merdeka Battery Minerals ditargetkan IPO pada kuartal I 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bakal bawa anak usahanya, PT Merdeka Battery Minerals (MBM) untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Merdeka Battery Minerals akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal 2023. 

Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Devin Wirawan menuturkan, Merdeka Battery Minerals ditargetkan bakal IPO pada kuartal I 2023. 

Meski demikian, Devin belum menjabarkan mengenai target dana dan jumlah saham yang akan dilepas ke publik.

"Untuk tahun ini, yang sudah sempat dibahas Merdeka Copper Gold akan membawa IPO salah satu anak usahanya, targetnya masih pada kuartal I tahun ini," kata Devin di sela acara Saratoga Investment Summit 2023, di Hotel Fairmount, Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.

Merujuk laporan keuangannya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba hingga akhir September 2022.

PT Merdeka Copper Gold Tbk meraih pendapatan usaha USD 626,01 juta atau sekitar Rp 9,77 triliun (asumsi kurs Rp 15.620 per dolar AS) hingga September 2022. Pendapatan perseroan tumbuh 139,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 261,15 juta.

Beban pokok pendapatan tercatat USD 481,91 juta hingga akhir September 2022. Beban pokok pendapatan tersebut naik 157,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 187,45 juta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan Merdeka Copper hingga Kuartal III 2022

Dengan demikian, laba kotor tercatat USD 144,10 juta hingga akhir kuartal III 2022. Laba kotor perseroan naik 95,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 73,69 juta. Perseroan mencatat beban usaha USD 35,74 juta hingga akhir September 2022. Beban usaha tersebut bertambah 68,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 21,15 juta.

Dengan demikian, laba usaha naik 68,9 persen menjadi USD 108,36 juta hingga akhir kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 52,54 juta.

Dengan melihat kondisi tersebut, PT Merdeka Copper Gold Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 69,19 juta atau sekitar Rp 1,08 triliun hingga akhir September 2022. Perseroan mencatat laba USD 21,06 juta hingga September 2021. Laba per saham dasar tercatat USD 0,0029 hingga akhir kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,0009.

Total ekuitas perseroan tercatat USD 2,01 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 779,41 juta. Perseroan membukukan liabilitas USD 1,55 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 499,18 juta.

Perseroan mencatat aset USD 3,57 miliar hingga akhir kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,27 miliar. Perseroan mengantongi kas dan setara kas USD 364,87 juta hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 185,47 juta.

3 dari 3 halaman

Merdeka Copper Gold Akhiri Masa Buyback Saham pada Januari 2023

Sebelumnya, emiten pertambangan emas, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah mengakhiri periode pembelian kembali (buyback) saham pada 20 Januari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (23/1/2023), saat ini Merdeka Copper telah menyelesaikan pelaksanaan buyback saham yang dilakukan sampai dengan Juli 2022 sebanyak 61.468.500 lembar saham dari yang disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 10 Juni 2022 lalu.

"Kami bermaksud menyampaikan bahwa Perseroan telah mengakhiri masa pembelian kembali saham pada 20 Januari 2023 atau lebih dini daripada 10 Desember 2023," tulis Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold, Adi Adriansyah Sjoekri, ditulis Senin (23/1/2023).

Merdeka Copper juga akan mengalihkan hasil buyback yang telah dilakukan tersebut dengan merealisasikannya salah satunya melalui program long term incentive atau LTI bagi karyawan dan direksi, dewan komisaris perseroan, dan anak perseroan untuk memacu kinerja.

Sebagai catatan, PT Merdeka Copper Gold Tbk sebelumnya berencana akan buyback saham sebanyak-banyaknya 0,5 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Dana yang disiapkan untuk buyback saham tersebut senilai Rp 600 miliar.

Dengan demikian, aksi korporasi ini tidak memberikan dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan

"Tidak ada dampak atas pengakhiran periode pembelian kembali terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan," tulisnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.