Sukses

11 Calon Emiten Bakal Tercatat di BEI, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Ada sekitar 11 calon emiten pendatang baru di BEI pada awal 2023. Lalu bagaimana prospek sahamnya?

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki 2023, terdapat sejumlah calon emiten yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, ada 11 perusahaan yang sedang proses penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dan ada bersiap untuk pencatatan saham perdana. Lantas, bagaimana prospek saham-saham tersebut?

Calon emiten tersebut berasal dari berbagai sektor yang berbeda. Berikut ini merupakan calon emiten yang akan IPO pada bulan ini.

1. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE)

2. PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL)

3. PT Hatten Bali Tbk (WINE)

4. PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL)

5. PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER)

6. PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)

7. PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE)

8. PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT)

9. PT Penta Valent Tbk (PEVE) 

10. PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU)

11. PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ)

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan, calon emiten berkode SUNI, BEER dan CBRE paling menarik. 

"Kalau kita lihat sektor konsumen primer (consumer non-cyclical) itu resilient terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi," kata Arjun saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Rabu (4/1/2023).

Arjun menilai sektor saham ini memiliki potensi yang baik pada 2023 dan ini dukung juga oleh fundamental yang kuat untuk sektor tersebut. Dengan demikian, ia memperkirakan kenaikan kinerja sektor ini tahun depan akan mendorong saham tersebut yang IPO dalam sektor ini tersebut.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham IPO yang Dapat Dicermati

 "Jadi menurut saya BEER menarik untuk dicermati. Saya optimis juga tentang emiten SUNI, karena berdasarkan prospektus, kinerja laporan keuangan mereka kelihatan kuat," kata diam

Dia mengatakan, calon emiten berkode SUNI bergerak di bidang energi terutama di minyak dan gas alam. Karena outlook untuk komoditas ini masih prospektif di tahun depan terutama sebelum kuartal I 2023 , Arjun optimistis terhadap emiten ini.

Arjun mengatakan, calon emiten berkode CBRE juga menarik untuk dicermati karena berdasarkan prospektus laporan keuangan mereka berhasil mengubah kerugian ke keuntungan bandingkan year on year dengan hasil keuangan tahun sebelumnya.

"Menurut saya sektor transportasi dan logistik sangat prospektif karena perlambatan yang dialami sektor ini karena COVID-19 sudah tidak berlaku. Menurut saya potensi pemulihan untuk sektor ini dalam masa mendatang itu kondusif dengan pembukaan ekonomi global pasca pandemi," kata dia.

3 dari 4 halaman

Saham IPO Lainnya yang Dapat Dicermati

Sementara itu, Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan, prospek untuk saham IPO tersebut saat ini masih cukup positif. 

Jono menjelaskan, dari 11 calon emiten, seluruh emiten mencatatkan laba bersih, bahkan enam di antaranya telah mencetak laba bersih sejak 2019. Kemudian dari 11 calon emiten, enam emiten akan membagikan waran. 

"Biasanya emiten yang membagikan waran saat IPO akan mengalami kenaikan harga saham," kata Jono.

Menurut ia, dari 11 emiten tersebut, yang menarik diperhatikan antara lain PEVE, karena memiliki valuasi paling murah di kisaran 13-14x P/E dan 1.2-1.3x P/BV, dan emiten tersebut merupakan bagian dari grup konglomerasi Hermanto Tanoko yang memiliki rekam jejak bisnis yang bagus.

Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengungkapkan, IPO sepertinya masih memiliki daya tarik bagi banyak investor ritel, tetapi diprediksi untuk jangka pendek.

"Kalau dilihat dari sektoral tentunya beberapa sektor yang bisa dicermati antara lain, konsumer (non cyclical), energi. Strategi di IPO perlu melihat beberapa data seperti berapa porsi untuk publik dan sektor," kata Roger.

Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, prospek saham IPO masih memiliki potensi positif, tetapi tetap harus memperhatikan kinerja dari emiten dan menghitung bagaimana valuasinya.

"Saham WINE dan CBRE menarik untuk dicermati dengan kinerja emiten terakhir tercatat positif tetapi kami tidak menyarankan tidak di hold untuk jangka panjang," kata dia.

 

 

4 dari 4 halaman

OJK: 64 Perusahaan Antre Himpun Dana di Pasar Modal, Ada IPO Jumbo pada 2023

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan terdapat penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) bernilai lebih dari Rp1 triliun di bursa pada 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menuturkan, IPO di atas Rp1 triliun masih dalam proses dan ada di pipeline OJK. Kemungkinan, IPO tersebut masuknya tahun depan.

"Tidak hanya satu, masih dalam proses dan pipeline. Kapan akan masuknya, Insya Allah masuk pada tahun depan," kata Inarno dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2022, ditulis Jumat (30/12/2022).

Inarno menuturkan, rencana tersebut masih bergantung dengan calon emiten, kondisi pasar dan lainnya.

"Tentunya tergantung daripada emitennya juga, pasarnya juga dan tentunya masih banyak kemungkinan yang terjadi," kata dia.

Dia menyebutkan, terdapat 64 calon emiten yang berada di pipeline OJK pada 2023.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, penggalangan dana di pasar modal sudah mencapai Rp 226,49 triliun hingga 30 November 2022. Saat ini juga masih ada pipeline sejumlah 91 perusahaan dengan nilai Rp 96,2 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan, untuk penggalangan dana di pasar modal mencapai Rp 226 triliun hingga akhir November 2022.

"Untuk yang fundrise, saat ini kita sudah mencapai Rp 226 triliun sampai dengan 30 November 2022 dan saat ini pun itu masih ada pipeline sejumlah 91 perusahaan dengan nilai sampai saat ini Rp 96,2 triliun,” kata Inarno dalam RDK OJK, Selasa, 6 Desember 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

  • emiten

  • Sektor Saham