Sukses

Tiga Calon Emiten Baru akan Melantai di BEI, Siapakah Itu?

Berikut ini merupakan informasi lengkap terkait calon emiten baru di Bursa Saham BEI

Liputan6.com, Jakarta Ada sejumlah calon emiten baru yang akan melakukan pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 8 November 2022.

Calon emiten baru yang akan listing besok, yakni PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), PT Methobi Karyatama Raya Tbk (MKTR), PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) dan PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK).

Berikut ini merupakan informasi lengkap terkait calon emiten baru antara lain, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY), PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) dan PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK):

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY)

Primaya Hospital akan melepas sebanyak 302,22 juta saham atau setara 2,28 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga saham PRAY dipatok Rp 900, dengan perkiraan perseroan akan meraup dana maksimal Rp 272 miliar.

Primaya Hospital telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT Indo Premier Sekuritas dalam rangka IPO.

Pemakaian dana IPO ini antara lain sekitar 50 persen akan digunakan untuk dana tambahan perolehan tanah yang akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit baru di kota-kota besar di Sumatera dan Jawa. Perseroan melalui perusahaan anak yang dibentuk akan beli tanah di Jakarta dan Medan.

Selain itu sekitar 25 persen akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang sudah ada. Perseroan akan meningkatkan kapasitas tempat tidur dan diversifikasi layanan di rumah sakit grup Primaya. Selanjutnya sekitar 25 persen untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT)

PT Citra Borneo Utama Tbk bakal lepas saham sebanyak-banyaknya 625 juta saham baru atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO, dengan harga final Rp 690. Dengan demikian, jumlah dana yang diraih CBUT sekitar Rp 431,25 miliar.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Selain itu, penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap penawaran umum perdana saham perseroan.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO saham, sekitar 54 persen akan digunakan untuk pembangunan refinery extension dan infrastrukturnya dimana transaksi rencananya akan dilaksanakan dengan pihak ketiga.

Kemudian, sisanya akan digunakan oleh Citra Borneo Utama untuk peningkatan modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku yaitu CPO dan Palm Kernel dalam rangka meningkatkan utilisasi produksi pada pabrik kernel crushing dan refinery.

 

3 dari 3 halaman

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK)

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, perusahaan bergerak di bidang properti dan real estate bakal lepas sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham dengan harga final Rp 100 per saham. Jumlah saham itu mewakili sebanyak-banyaknya 12,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Dengan demikian, dana yang akan diraih BSBK sekitar Rp 275 miliar. Untuk menggelar IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan penjamin emisi efek, yakni PT Panca Global Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia.

Adapun dana hasil IPO ini antara lain digunakan perseroan untuk sekitar Rp 100 miliar digunakan membeli tanah seluas kurang lebih 1,2 hektar (Ha) di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan.

Perimbangan pembelian aset tana ini untuk menambah jumlah landbank yang dimiliki oleh perseroan. Perseroan akan kembangkan menjadi produk apartemen. Sedangkan sisa dana IPO sekitar 90 persen untuk modal kerja dan 10 persen untuk operasional perseroan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.