Sukses

Tiga Perusahaan Ini Sempat Mau IPO, Bagaimana Kelanjutannya?

Tiga perusahaan yang sempat minat itu antara lain PT Hillcon Tbk (HILL), PT Mandiri Mineral Perkasa Tbk (NPII), dan PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING).

Liputan6.com, Jakarta - Tiga perusahaan sempat berencana gelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tahun ini. Namun, ketiga perusahaan itu kompak menunda IPO hingga batas waktu yang belum diketahaui.

Melansir laman e-IPO, tiga perusahaan itu antara lain, PT Hillcon Tbk (HILL), PT Mandiri Mineral Perkasa Tbk (NPII), dan PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING). Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indoensia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Bursa masih belum mengantongi informasi lebih lanjut mengenai kelanjutan IPO tiga perusahaan itu.

“Sampai saat ini Bursa masih menunggu informasi lebih lanjut dari ketiga perusahaan tersebut,” kata Nyoman kepada awak media, ditulis Rabu (21/9/2022).

Berdasarkan prospektusnya, PT Hillcon Tbk berencana melepas sebanyak-banyaknya 2,21 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Perseroan menawarkan harga IPO Rp 250-Rp 400 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 884,60 miliar.

Dana hasil IPO akan digunakan oleh PT Hillconjaya Sakti antara lain sekitar 55 persen untuk modal kerja HS terkait dengan biaya produksi penambangan termasuk di antaranya biaya terkait bahan bakar, gaji, biaya overhead dan pemeliharaan alat-alat berat. Sisanya sekitar 45 persen akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat mendukung kegiatan operasional HS.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya

Lalu PT Mandiri Mineral Perkasa Tbk menawarkan saham perdana sebanyak 950 juta saham dengan harga di kisaran Rp 132-Rp 142 per saham. Dengan demikian dana hasil IPO yang akan diraup Rp 125,40 miliar-Rp134,90 miliar.

Perseroan berencana mengalokasikan dana IPO antara lain untuk modal kerja perseroan untuk mendukung kegiatan usaha antara lain pembelian sparepart alat berat, pembelian bahan bakar untuk alat-alat berat, pembayaran tenaga kerja baik site maupun operasional kantor untuk sewa alat berat dalam jangka pendek.

Sementara PT Hoffmen Cleanindo Tbk berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 330.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham. Perseroan mematok harga penawaran sebesar Rp 165—Rp 170 setiap saham, sehingga jumlah seluruh nilai penawaran umum sebanyak-banyaknya adalah Rp 56,1 miliar.

Hasil IPO rencananya akan dialokasikan sebagian besar untuk pengembangan usaha dan modal kerja perseroan.

3 dari 4 halaman

29 Perusahaan Jalani Proses IPO, Dominan Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 29 perusahaan dalam pipeline penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di BEI hingga 19 September 2022.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, dari 29 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, beberapa di antaranya mengincar emisi lebih dari Rp 1 triliun.

Sektor saham calon perusahaan tercatat itu di sektor energi, teknologi dan keuangan. Namun, Nyoman belum dapat menyebutkan nama-nama calon perusahaan tercatat itu. Ia pun berharap jumlah pencatatan saham pada 2022 dapat melebihi pencapaian 2021.

"Dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan pada pipelinde pencatatan saham, kami berharap jumlah pencatatan saham pada tahun ini dapat melampaui pencapaian pada tahun lalu,” ujar Nyoman kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).

Berdasarkan catatan BEI, berikut klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline saham merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:

-4 perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp 50 miliar)

-7 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar)

-18 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar)

 

4 dari 4 halaman

Rincian Sektor

Rincian sektornya antara lain:

-1 perusahaan dari sektor basic materials

-4 perusahaan dari sektor consumer siklikal

-3 perusahaan dari sektor consumer non siklikal

-2 perusahaan dari sektor energi

-2 perusahaan dari sektor keuangan

-4 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan

-2 perusahaan dari sektor industri

-1 perusahaan dari sektor infrastruktur

-1 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-5 perusahaan dari sektor teknologi

-4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

“Terkait dengan pencatatan obligasi dan sukuk, hingga 19 September 2022 telah tercatat 99 emisi dari 66 penerbit dengan total dana dihimpun mencapai Rp 122 triliun,” Nyoman menambahkan.

Ia menuturkan, pada pipeline obligasi dan sukuk, hingga saat ini masih terdapat 13 emisi yang akan diterbitkan oleh 10 penerbit.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • perusahaan